Wednesday, October 30, 2019

Kumpulan Doa Pilihan Sehari-Hari Mustajab Pendek Terlengkap

Berdoa yaitu sebuah kegiatan umum yang sering di lakukan oleh semua orang dalam banyak sekali keadaan baik itu ketika dia terpuruk atau ketika berada dalam keadaan senang. Bagi umat islam berdoa ini di percaya kiprahnya sangat penting sekali dalam kehidupan lantaran selain menjadi sarana mengadu segala permasalahan pada tuhannya, juga doa ini sebagai daerah memohon segala impian dan keinginan. Umumnya berdoa ini di lakukan setiap selesai sholat baik sholat wajib atau sunnah, lantaran memang waktu yang baik untuk berdoa yaitu waktu tersebut.


Pentingnya membacakan doa tidaklah hanya sebatas ketika di hadapkan dengan kesulitan, musibah, bala, atau ketika menginginkan sesuatu. Tetapi berdoa di anjurkan setiap saaat dalam banyak sekali keadaan dan kondisi baik itu dikala dia sakit atau sehat dan senang atau sulit, bahkan doa ini harus senantiasa di bacakan di mana saja bahkan ketika akan melaksanakan suatu hal terkecil sekalipun contohnya salah satu yang cukup terkenal yaitu bacaan dari ayat kursi atau doa-doa pendek lainnya. Bahkan berdoa merupakan perintah yang eksklusif di contohkan oleh nabi semasa hidupnya di mana ia bersabda dalam salah satu hadits HR Tirmizdi bahwa doa yaitu pada dasarnya ibadah.


Jika di posisikan, bahwa doa menjadi sarana penghubung antara makhluk dan khaliqnya di mana seorang insan sanggup mencurahkan segala isi hati melalui doa tersebut baik itu ketika ingin mendapat sesuatu atau ketika ingin di jauhkan dari suatu hal, terlebih lagi yang bekerjasama dengan pekerjaan atau kesuksesan duniawi maka doa ini menjadi suatu yang tidak sanggup di pisahkan. Bahkan ada yang menyampaikan bahwa antara perjuangan dan doa menyerupai dua sisi yang tidak mungkin dipisahkan, keduanya tersebut saling berkesinambungan dalam arti kesuksesan apa yang di harapkan dari perjuangan tidak mungkin berhasil apabila tidak di sertai dengan doa, begitu juga sebaliknya.


Berdoa yaitu sebuah kegiatan umum yang sering di lakukan oleh semua orang dalam banyak sekali Kumpulan Doa Pilihan Sehari-Hari Mustajab Pendek Terlengkap


Sehingga dengan pentingnya berdoa tidak heran apabila mulai semenjak dini bawah umur sudah di berikan pelajaran perihal menghafal dan bagaimana cara berdoa untuk di amalkan dalam keseharian contohnya mirip doa masuk mesjid, ketika akan bepergian, masuk wc, bangkit dan mau tidur, naik kendaraan doa setelah selesai sholat 5 waktu dan lain sebagainya. Hal ini menandakan bahwa kedudukan dari doa dalam kehidupan sangat penting sekali untuk selalu rutin di amalkan dalam banyak sekali aktivitas, kondisi dan keadaan, sehingga nantinya apa yang di kerjakan pun sanggup mendapat keberkahan dengan berdoa tersebut.


Apabila ingin menkaji lebih jauh mengenai hal yang berkaitan dengan permasalahan doa, maka akan sangat banyak sekali di temukan sehingga tidak mungkin seluruhnya sanggup di bahas hanya dalam satu halaman ini saja. Bahkan jenis doa-doa dalam islam sangat banyak sekali jenisnya. Namun untuk kali ini hanya sebatas akan menulis doa-doa pendek harian untuk bawah umur atau orang yang belum mengetahuinya, supaya dalam kegiatan yang di kerjakan dalam sehari-hari sanggup senantiasa di sertai dengan doa yang mana buahnya nanti sanggup menghasilkan keberkahan, berikut beberapa kumpulan dari doa-doa harian.


Doa Sebelum Tidur


بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَاَمُوْتُ


BISMIKAL LOOHUMMA AHYAA WA AMUUTU


Artinya: Dengan nama-Mu ya Allah saya hidup dan saya mati.


Doa Bangun Tidur


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ


AL HAMDU LILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA’DA MAA AMAA TANAA WA ILAIHIN NUSYUUR


Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan


Doa Masuk Ke Kamar Mandi


اَللهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ


ALLOOHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAITSI


Artinya: Ya Allah, saya berlindung dari godaan syetan pria dan syetan perempuan


Doa Keluar Kamar Mandi


غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ


GHUFROONAKAL HAMDU LILLAAHIL LADZII ADZHABA ‘ANNIL ADZAA WA ‘AAFAANII


Artinya : Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan.


Doa Ketika Akan Mandi


اَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى وَوَسِّعْ لِى فِىْ دَارِىْ وَبَارِكْ لِىْ فِىْ رِزْقِىْ


ALLOOHUMMAGHFIRLII DZAMBII WA WASSI’LII FII DAARII WA BAARIK LII FII RIZQII


Artinya : Ya Allah ampunilah dosa kesalahanku dan berilah keluasaan di rumahku serta berkahilan pada rizqiku


Doa Berpakaian


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ كَسَانِىْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِحَوْلٍ مِنِّىْ وَلاَقُوَّةٍ


AL-HAMDU LILLAAHIL LADZII KASAANII HAADZAA WA ROZAQONIIHI MIN GHOIRI HAWLIN MINNII WA LAA QUWWATIN


Artinya : Segala puji bagi Allah yang memberi saya pakaian ini dan memberi rizqi dengan tiada upaya dan kekuatan dariku


Doa Bercermin


اَلْحَمْدُ ِللهِ، كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِىْ فَحَسّنْ خُلُقِىْ


AL-HAMDULILLAAHI KAMAA HASSANTA KHOLQII FAHASSIN KHULUQII


Artinya: Segala puji bagi Allah, baguskanlah budi pekertiku sebagaimana Engkau telah membaguskan rupa wajahku


Doa Sebelum Makan


اَللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


ALLOOHUMMA BAARIK LANAA FIIMAA RAZAQTANAA WAQINAA ‘ADZAA BANNAAR


Artinya : Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.


Doa Sesudah Makan


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ


ALHAMDU LILLAAHIL LADZII ATH’AMANAA WA SAQOONAA WA JA’ALANAA MUSLIMIIN


Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menimbulkan kami sebagai orang-orang islam.


Doa Keluar Rumah


بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ


BISMILLAAHI TAWAKKALTU ‘ALALLOOHI LAA HAWLAA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHI


Artinya : Dengan menyebut nama Allah saya bertawakal kepada Allah, tiada daya kekuatan melainkan dengan Allah.


Doa Masuk Rumah


اَللهُمَّ اِنّىْ اَسْأَلُكَ خَيْرَالْمَوْلِجِ وَخَيْرَالْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ رَبّنَا تَوَكَّلْنَا


ALLOOHUMMA INNII AS-ALUKA KHOIROL MAULIJI WA KHOIROL MAKHROJI BISMILLAAHI WA LAJNAA WA BISMILLAAHI KHOROJNAA WA ‘ALALLOHI ROBBINAA TAWAKKALNAA.


Artinya : Ya Allah, sebenarnya saya mohon kepada-Mu baiknya daerah masuk dan baiknya daerah keluar dengan menyebut nama Allah kami masuk, dan dengan menyebut nama Allah kami keluar dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakkal.


Doa Keselamatan Dunia Akhirat


اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ


ALLOOHUMMA INNAA NAS-ALUKA SALAAMATAN FID DIINI WA ‘AAFIYATAN FIL JASADI WA ZIYAADATAN FIL ‘ILMI WA BAROKATAN FIR RIZQI WA TAUBATAN QOBLAL MAUTI WA ROHMATAN ‘INDAL MAUTI WA MAGHFIROTAN BA’DAL MAUTI


Artinya : Ya Allah kami memohon kepadaMu keselamatan dalam agama, dan kesejahteraan/kesegaran pada tubuh dan penambahan ilmu, dan keberkahan rizqi, serta taubat sebelum mati dan rahmat di waktu mati, dan keampunan setelah mati.


Doa Ketika Akan Wudhu


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ جَعَلَ هذَاالْمَآءَ طَهُوْرًا رَبِّ اِنِّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَاَعُوْذُبِكَ رَبِّ اَنْ يَحْضُرُوْنِ


AL HAMDULILLAAHIL LADZII JA’ALA HAADZAL MAA-A THOHUUROO ROBBI INNII A’UUDZUBIKA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA A’UUDZUBIKA ROBBI AYYAHDLURUUNI.


Artinya : Segala puji bagi Allah yang menimbulkan air ini suci dan menyucikan. Ya Allah, saya mohon berilndung kepada Mu dari godaan syaiton dan saya mohon perlindungan-Mu dari godaan syaiton yang akan datang.


Doa Setelah Wudhu


اَشْهَدُ اَنْ لآّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ


ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHUUWA ROSUULUHUU, ALLOOHUMMAJ’ALNII MINAT TAWWAABIINA WAJ’ALNII MINAL MUTATHOHHIRIINA


Artinya : Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya mengaku bahwa Nabi Muhammad itu yaitu hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah saya dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya dari golongan orang-orang yang bersuci (sholeh)


Doa Sebelum Belajar


يَارَبِّ زِدْنِىْ عِلْمًا وَارْزُقْنِىْ فَهْمًا


YAA ROBBI ZAIDNII’ILMAN WARZUQNII FAHMAN


Artinya : Ya Allah, tambahkanlah saya ilmu dan berikanlah saya rizqi akan kepahaman.


Doa Sesudah Belajar


اَللهُمَّ اِنِّى اَسْتَوْدِعُكَ مَاعَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَىَّ عِنْدَ حَاجَتِىْ وَلاَ تَنْسَنِيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ


ALLOOHUMMA INNII ASTAUDI’UKA MAA ‘ALLAMTANIIHI FARDUD-HU ILAYYA ‘INDA HAAJATII WA LAA TANSANIIHI YAA ROBBAL ‘ALAAMIINA


Artinya : Ya Allah! sebenarnya saya menitipkan kepada Engkau ilmu-ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan kembalikanlah kepadaku sewaktu saya butuh kembali dan janganlah Engkau lupakan saya kepada ilmu itu wahai Tuhan seru sekalian alam.


Doa Menengok Orang Sakit


اَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ اَنْ يُعَافِيَكَ وَيُشْفِيَكَ


AS-ALULLOOHAL ‘ADZIIMA ROBBAL’ARSYIL ‘ADZIIMI AYYU’AAFIYAKA WA YUSYFIYAKA


Artinya: Aku memohon kepada Allah yanag Maha Agung Tuhan Arsy yang agung semoga memberi kesejahteraan kepada engkau dan menyembuhkan engkau (orang yang sakit).


Doa Ketika Bersin


اَلْحَمْدُ ِللهِ


AL-HAMDU LILLAAHI


Artinya : Segala Puji Bagi Allah


Doa Mendengar Orang Bersin


يَرْحَمُكَ اللهُ


YARHAMUKALLOOHU


Artinya : Semoga Allah memberi rahmat kepadamu


Doa Berjalan Ke Masjid


اَللهُمَّ اجْعَلْ فِىْ قَلْبِى نُوْرًا وَفِى لِسَانِىْ نُوْرًا وَفِىْ بَصَرِىْ نُوْرًا وَفِىْ سَمْعِىْ نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِىْ نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِىْ نُوْرًا وَفَوْقِىْ نُوْرًا وَتَحْتِىْ نُوْرًا وَاَمَامِىْ نُوْرًا وَخَلْفِىْ نُوْرًا وَاجْعَلْ لِّىْ نُوْرًا


ALLOOHUMMAJ-‘AL FII QOLBHII NUUROON WA FII LISAANII NUUROON WA FII BASHORII NUUROON WA FII SAM ‘II NUUROON WA ‘AN YAMIINII NUUROON WA’AN YASAARII NUUROON WA FAUQII NUUROO WA TAHTII NUUROO WA AMAAMII NUUROON WA KHOLFII NUUROON WAJ-‘AL LII NUUROON


Artinya : Ya Allah, jadikanlah dihatiku cahaya, pada lisanku cahaya dipandanganku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, dari kananku cahaya, dari kiriku cahaya, dari atasku cahaya, dari bawahku cahaya, dari depanku cahaya, belakangku cahaya, dan jadikanlah untukku cahaya


Doa Masuk Masjid


اَللهُمَّ افْتَحْ لِىْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ


ALLOOHUMMMAF TAHLII ABWAABA ROHAMTIKA


Artinya : Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu


Doa Keluar Masjid


اَللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ


ALLOHUMMA INNII AS-ALUKA MIN FADLIKA


Artinya : Ya Allah, sebenarnya saya memohon keutamaan dari-Mu


Suatu pekerjaan akan lebih bermanfaat dan di berkahi oleh allah apabila senantiasa di awali dan di akhiro doa bahkan yang termasuk kegiatan umum sekali pun contohnya mau mandi atau tidur. Maka dari itu silahkan cermati dan hafalkan dengan baik doa sehari-hari di atas sampai benar-benar faham semuanya supaya sanggup eksklusif di amalkan serta pelajari juga semua doa yang masih ada hubungannya dengan kumpulan doa pilihan sehari-hari mustajab pendek terlengkap dan lain sebagainya.


Niat Tata Cara Bacaan Doa Buka Mengganti Puasa Dan Bayar Qadha

Satu di antara kewajiban yang apabila di tinggalkan atau tertinggal harus di ganti pada waktu lain yaitu puasa bulan ramadhan yang hanya di lakukan setahun sekali yaitu pada bulan tersebut. Bag orang yang sudah menginjak usia baligh dan terpelajar sehat wajib untuk melaksanakan puasa ramadhan, kewajiban ini dilarang di berkelahi dan bila tidak di lakukan tanpa alasannya yaitu harus di ganti pada hari di bulan lain, meskipun tidak berpuasa karena sakit atau lupa tetap harus mengganti atau kata lain qadha puasa.


Pengertian Puasa Ganti Qadha Ramadhan


Pengertian dari puasa ganti atau qadha yaitu Puasa yang di laksanakan sebagai pengganti dari puasa yang di tinggalkan pada bulan ramadhan serta mempunyai aturan wajib, baik itu di tinggalnya karena haid, sakit, sedang di perjalanan atau yang di sebut dengan musafir bahkan meninggalkan puasanya karena di sengaja tetap wajib di qadha sebanyak hari yang di tinggalkannya. Dasar aturan mengqadha atau mengganti puasa di bulain lain terdapat dalam beberapa dalil baik hadits atau al-qur’an, sebagaimana salah satunya terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 184 yang bunyinya sebagai berikut.



أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kau ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jikalau kau mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 184)


Satu di antara kewajiban yang apabila di tinggalkan atau tertinggal harus di ganti pada wa Niat Tata Cara Bacaan Doa Buka Mengganti Puasa Dan Bayar Qadha


Cara Mengganti Puasa Ramadhan


Seperti yang telah di kutip pada pembahasan di atas bahwa mengganti puasa ramadhan yang ditinggalkan hukumnya wajib sebanyak jumlah yang di tinggalkannya sesuai dengan dalil surat Al-Baqarah ayat 184. Sedangkankan meskipun bayar hutang puasa hukumnya wajib, dalam hal tata cara pelaksaannya tidaklah berbeda dengan puasa pada umumnya yang di laksanakan yaitu di mulai semenjak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, begitu juga dalam penghapusan dan syarat rukunnya. Yang membedakan antara puasa ganti dan puasa lainnya hanya terdapat pada kalimat niatnya saja ibarat dengan niat puasa senin kamis atau puasa sunnah lainnya.


Niat Puasa Ganti Qadha Ramadhan



نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى


Nawaitu Shouma Ghodin ‘An Qadaa’in Fardho Romadhoona Lillahi Ta’alaa.


Artinya : Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.


Yang menjadi permasalahan, apakah puasa pengganti ramadhan ini harus di lakukan secara berurutan? contohnya seorang muslim meninggalkan puasa ramadhan karena haid atau sakit sebanyak 7 hari terus menerus, apakah dalam mengqodho puasa pun harus berurutan terus menerus. Dalam hal ini ada perbedaan dua pendapat yang di kalangan para ulama, Pertama menyatakan bahwa jikalau hari puasa yang di­tinggalkannya berurutan, maka qadha’ harus dilaksanakan secara berurutan pula, karena qadha’ merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan, sehingga wajib dilakukan secara sepadan.


Sedangkan pendapat Kedua menyatakan bahwa pelaksanaan qadha’ puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, karena tidak ada satu­pun dalil yang menyatakan qadha ‘ puasa harus berurutan. Sementara Al-Baqarah ayat 184 hanya menegaskan bahwa qadha’ puasa, wajib dilaksanakan sebanyak jumlah hari yang telah ditinggalkan. Selain itu, pendapat ini didukung oleh pernyataan dari sebuah hadits yang sharih terang dan tegas).


Sabda Rasulullah SAW:



قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ وَإنْ شَاءَ تَابَعَ


“Qadha’ (puasa) Ramadhan itu, jikalau ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jikalau ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. ” (HR. Daruquthni, dari Ibnu ‘Umar)


Dari kedua pendapat tersebut di atas, lebih besar lengan berkuasa kepada pendapat terakhir, karena pendapat yang kedua didukung oleh adanya hadits yang shahih. Sementara pendapat pertama hanya menurut budi yang bertentangan dengan nash hadits yang sharih, sebagaimana tersebut di atas. Dengan demikian, qadha’ puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan. Namun sanggup dilakukan dengan leluasa, kapan saja dikehendaki. Boleh secara berurutan, boleh juga secara terpisah.


Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan


Dalam hal pembatasan waktu dalam membayar hutang puasa, gotong royong tidak ada ketentuan khusus hingga bulan apa asal jangan hingga belum mengqadha puasa sementara bulan ramadhan berikutnya sudah tiba terkecuali jikalau memang ada udzur atau halangan yang di perbolehkan oleh syara. Akan tetapi dalam hal ini juga terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengingat ada sebagian yang menyatakan dilarang berpuasa setelah nisfu sya’ban atau setelah pertengahan bulan sya’ban.



عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا انتصف شعبان فلا تصوموا


Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa,’” HR Abu Dawud.


Sementara ulama yang membolehkan puasa pada pertengahan bulan Sya’ban juga bersandar pada hadits riwayat Ummu Salamah dan Ibnu Umar RA yang ditahqiq oleh At-Thahawi. Perbedaan pendapat dan argumentasi masing-masing ulama ini diangkat oleh Ibnu Rusyd sebagai berikut:



وأما صيام النصف الآخر من شعبان فإن قوما كرهوه وقوما أجازوه. فمن كرهوه فلما روي من أنه عليه الصلاة والسلام قال: لا صوم بعد النصف من شعبان حتى رمضان. ومن أجازه فلما روي عن أم سلمة قالت: ما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم صام شهرين متتابعين إلا شعبان ورمضان، ولما روي عن ابن عمر قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرن شعبان برمضان. وهذه الآثار خرجها الطحاوي


Artinya, “Adapun mengenai puasa di paruh kedua bulan Sya’ban, para ulama berbeda pendapat. Sekelompok menyatakan, makruh. Sementara sebagian lainnya, boleh. Mereka yang menyatakan ‘makruh’ mendasarkan pernyataannya pada hadits Rasulullah SAW, ‘Tidak ada puasa setelah pertengahan Sya’ban hingga masuk Ramadhan.’


Sementara ulama yang membolehkan berdasar pada hadits yang diriwayatkan Ummu Salamah RA dan Ibnu Umar RA. Menurut Salamah, ‘Aku belum pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali puasa Sya’ban dan Ramadhan.’ Ibnu Umar RA menyatakan, Rasulullah SAW menyambung puasa Sya’ban dengan puasa Ramadhan. Hadits ini ditakhrij oleh At-Thahawi,” (Lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid fi Nihayatil Muqtashid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2013 M/1434 H], cetakan kelima, halaman 287).


Sedangkan terkait dengan mengganti puasa ramadhan, ekonomis kami lebih baik jikalau sebaiknya diqadha sesegera mungkin meskipun setelah pertengahan bulan Sya’ban. Kami menyarankan mereka yang mempunyai utang puasa untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk mengqadhanya selagi ramadhan belum tiba, tetapi juga selagi diberi kesempatan usia.


Itulah sedikit pembahasan mengenai niat puasa ganti atau qodho yang sanggup kalian pelajari dengan cermat. Meskipun hanya sekilah supaya saja sanggup menjadi pengetahuan berarti bagi para pembaca semua untuk di amalkan suatu hari nanti. Dan apabila masih membutuhkan pembahasan lain yang masih berhubungan, maka sanggup cari semua hal yang berkaitan dengan niat tata cara bacaan doa buka mengganti puasa dan bayar qadha sekaligus puasa sunnah senin kamis, rajab, syawal, sya’ban dan lain sebagainya.


Bacaan Surat Doa Ayat Bangku Latin Arab Terjemahan Dan Artinya

Bacaan ayat bangku ialah satu amalan dari ayat al-qur’an surat Al Baqarah ayat 255 yang di percaya mempunyai keutamaan sangat besar serta apabila terus menerus di amalkan akan memperlihatkan kebaikan kepada orang yang mengamalkannya. Dalam hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa ayat ini merupakan ayat teragung yang terdapat dalam Al-Quran. Melihat pernyataan tersebut, tidak heran apabila ayat bangku ini lebih sering di amalkan oleh semua kalangan umat islam dalam aneka macam waktu dan keadaan.


Harus di akui apabila setiap amalan yang di anjurkan selalu rutin di amalkan dengan baik dalam keseharian maka niscaya bagi orang yang mengamalkannya akan menerima kebaikan pola menyerupai dari sayyidul istighfar dan sejenisnya. Dan begitu juga untuk ayat kursi, banyak sekali keterangan-keterangan yang menjelaskan keutamaan atau khasiat dari membaca ayat bangku yang meliputi keterangan kesunnahan selalu membacanya setelah selesai shalat fardu 5 waktu sebagaimana Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda.


مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ


“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk nirwana selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44.). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk nirwana dikala mati.


Bacaan ayat bangku ialah satu amalan dari ayat al Bacaan Surat Doa Ayat Kursi Latin Arab Terjemahan Dan Artinya


Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,


أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di final shalat (sesudah salam).” (HR. An Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523). Yang dimaksud mu’awwidzaat ialah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62)


Perlu di ingat sebenarnya ayat bangku ini ialah ayat yang sangat agung yang terdapat dalam Al-qur’a shingga apabila benar-benar bisa di amalkan dengan sebaik mungkin maka tentunya akabisa memperlihatkan manfaat untuk kehidupan kita baik itu semasa masih di dunia atau di alam abadi nanti, bahkan dalam salah satu keterangan di jelaskan lagi bahwa “Bacalah Ayat Kursi sebab sanggup menjaga dirimu, anak-anakmu dan daerah tinggalmu serta rumah yang ada disekitar daerah tinggalmu. Apabila dibaca pada pagi hari dan petang hari maka akan kondusif dari gangguan jin. Apabila engkau membacanya dikala engkau hendak tidur maka Allah akan menjagamu sehingga setan tidak akan bisa mendekatimu sampai pagi hari.


Keterangan tersebut mengambarkan kepada kita bahwa di jamin seseorang yang selalu mengamalkan ayat bangku akan di jaga hidupnya dari gangguan-gangguan syetan bahkan tidak hanya beliau saja tyetapi juga meliputi keluarga dan tetangga yang ada di sekitarnya. Lebih jauhnya lagi apabila melihat salah satu klarifikasi ada di antaranya yang menerangkan bahwa membaca ayat bangku hampir setara dengan membaca seperempat ayat al-qur’an, Dan selain itu masih banyak juga riwayat yang menjelaskan dari khasiat ayat bangku tersebut.


Dengan melihat klarifikasi dari keutamaan-keutamaan ayat bangku yang begitu besar, maka sudah sepatutnya kita sebagai umat islam yang selalu menginginkan hal terbaik untuk dunia dan alam abadi semoga senantiasa mengamalkan bacaan ayat bangku baik sehabis selesai shalat atau dikala sebelum tidur. Sehingga bagi yang belum hafal harus benar-benar sesegera mungkin untuk memehami bacaan ayat bangku dan bagi yang sudah paham segera ajarkan kepada belum dewasa semoga mereka bisa mengamalkannya dengan baik, dan berikut di bawah ini ialah bacaannya.


Bacaan Ayat Kursi


اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ


allaahu laa ilaaha illaa huwa alhayyu alqayyuumu laa ta/khudzuhu sinatun walaa nawmun lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi man dzaa alladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi-idznihi ya’lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyay-in min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a wasi’a kursiyyuhu alssamaawaati waal-ardha walaa yauuduhu hifzhuhumaa wahuwa al’aliyyu al’azhiimu.


Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup infinit lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


Mungkin kebanyakan dari umat islam sudah begitu mengetahui dan paham betul dengan bacaan ayat bangku di atas, namun nyatanya tidak sedikit pula orang yang belum paham bahkan tidak mengetahui bagai mana bacaan lengkap dari ayat ini. Maka dari kami mencoba menulisnya dengan lengkap untuk memfasilitasi mereka yang mau benar-benar menghafalnya dengan baik. Dan silahkan cermati juga semua yang berkaitan dengan bacaan surat doa ayat bangku latin arab terjemahan dan artinya free mp3 download youtube bunyi merdu lengkap dan yang lainnya.


Menu Buka Puasa Dan Sahur Resep Makanan Minuman Takjil Praktis

Beragam jenis kuliner Istimewa selalu menhiasi datangnya bulan ramadhan mulai dari sajian kolak, makanan-makanan bagus sampai varian sayur lainnya. Dua waktu selalu menjadi saat-saat Istimewa bagi umat islam selama berpuasa yaitu dikala berbuka dan waktu sahur, kedua waktu tersebut selalu di manfaatkan untuk menyantap bermacam-macam jenis kuliner sampai kenyang supaya sanggup dengan lancar menjalankan ibadah puasa, sehingga makan-makanan yang di sajikan pun selalu di sajikan dengan sangat Istimewa dan berbeda.


menyajikan sajian buka puasa Istimewa tidak hanya banyak di lakukan dikala bulan ramadhan saja, akan tetapi pada puasa sunnah lainnya pun selalu mencari masakan yang sekiranya lebih menggugah selera contohnya di lakukan dikala puasa senin kamis dan yang lainnya. Memang intinya penyajian sajian berbuka Istimewa tidaklah menjadi keharusan bahkan tidak ada kaitannya dengan ibadah yang di lakukan berbeda dengan membaca doa buka puasa, akan tetapi tidak salah juga menciptakan sesuatu yang lebih asal jangan berlebih-lebihan terutama ketika berbuka puasa.


Saat berbuka puasa ada banyak hal yang harus benar-benar di perhatikan supaya puasanya lancar dan tidak mengalami gangguan, menyerupai tidak hanya menciptakan sajian masakan yang sehat peraktis dan sederhana tetapi juga bagi yang akan berbuka perhatikan kesehatan, dalam arti sebelum menyantap apa yang sudah di sediakan usahakan terlebih dahulu minum dulu air hangat jangan lansung menyantap makanan, kemudian sehabis minum air memakan dulu sedikit dari kuliner yang bagus alami contohnya kurma, buah-buahan dan sejenisnya dan usahakan jangan dulu minum es atau kolak apalagi secara berlebihan.


Beragam jenis kuliner Istimewa selalu menhiasi datangnya bulan ramadhan mulai dari sajian k Menu Buka Puasa Dan Sahur Resep Makanan Minuman Takjil Praktis


Jadi bekerjsama bagi orang yang berpuasa terutama dikala berbuka ada banyak hal yang perlu menjadi perhatian supaya tubuhnya tetap sehat selain dari memperhatikan jenis kuliner juga harus memperhatikan minuman-minuman yang di santap sebelum pada kuliner pokok. alasannya ialah perut orang yang berpuasa di siang harinya berada dalam keadaan kosong tidak ada satu pun yang masuk sehingga ketika perut akan mendapatkan asupan maka terlebih dahulu harus di mulai dari yang lebih lembut menyerupai yang paling penting ialah air hangat.


Terdapat aneka macam pola sajian untuk berbuka puasa baik itu yang khas indonesia atau luar negeri contohnya yang mempunyai materi dasar dari daging, ikan, tahu, tempe, serta berbahan sayur-sayuran dan jenis lainnya. Bahkan apabila tidak sanggup membuatnya sendiri sanggup membeli di rumah-rumah makan atau kawasan lainnya alasannya ialah biasanya dikala bulan ramadhan kuliner yang di sajikan di kawasan rumah makan selalu tersaji lebih spesial, akan tetapi memang kalau ingin lebih sederhana murah dan gampang lebih baik membuatnya sendiri menyerupai referensinya sanggup lihat di bawah ini.


Tanggal Ke 1

Contoh Menu Untuk buka puasa : kolak kurma, nasi putih, telur bumbu Bali, rendang daging, sup ayam

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, ayam panggang kecap, oseng kikil, sup sosis sapi, apel


Tanggal Ke 2

Contoh Menu Untuk buka : camilan bagus hunkwee mutiara, nasi tim ayam, bakso kuah

Contoh Menu Untuk sahur: Nasi putih, sup tauge, abon ikan, tahu bumbu rujak, setup kedondong


Tanggal Ke 3

Contoh Menu Untuk buka : es mentimun suri, nasi putih, sukiyaki

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, daung singkong bumbu gule, daging semur goreng mentega, oseng tempe, buah pepaya segar


Tanggal Ke 4

Contoh Menu Untuk buka : bolu gulung, nasi putih, gudeg lengkap

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, tumis sawi putih, oseng pengecap cabe hijau, tahu telur bumbu kecap, melon


Tanggal Ke 5

Contoh Menu Untuk buka puasa : puding jeruk, nasi putih, sup ikan segar, pecak terung, ayam goreng jawa

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, sayur asam, gurame masak tauco, tempe bacem, sambal dan lalap, buah nangka


Tanggal Ke 6

Contoh Menu Untuk buka : setup buah kedondong, nasi putih, sup tauge, tempe bumbu rujak, ikan makarel sambal matah

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, sate ayam, orak arik kol, sambal goreng tempe, buah nanas


Tanggal Ke 7

Contoh Menu Untuk buka : setup sawo, lontong kentang, soto daging Solo, ayam pedas

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, daging ca paprika, kornet goreng telur, sup kacang merah, buah semangka


Tanggal Ke 8

Contoh Menu Untuk buka : es campur Surabaya, nasi putih, sambal goreng telur, pepes ayam, gangan jantung pisang

Contoh Menu Untuk sahur: nasi putih, sup sayur segar, pepes tahu, ayam tumis cabe hijau, setup nanas


Tanggal Ke 9

Contoh Menu Untuk buka : es teler, nasi putih, buntil daun so, ikan gurame goreng, sayur asam, tempe goreng, lalap, sambal terasi

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, ayam pedas, sambal tomat, tumis tauge, oseng-oseng daging


Tanggal Ke 10

Contoh Menu Untuk buka : cerucuh tape singkong, nasi putih, ayam panggang kecap, sup kikil, tumis bayam

Contoh Menu Untuk sahur: nasi putih, jerohan sapi goreng, oblok-oblok, buah sirsak


Tanggal Ke 11

Contoh Menu Untuk buka : halua pepaya, nasi singkong (sawut), pecel daun singkong, semur daging, oseng tempe tahu

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, kakap asam manis, acar mentimun, ayam goreng kecap, sup wortel


Tanggal Ke 12

Contoh Menu Untuk buka : es pisang ijo, pure kentang, sup bayam isi telur puyuh, steak lidah

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, sup bola-bola udang, perkedel ayam, ikan berbumbu, buah pisang


Tanggal Ke 13

Contoh Menu Untuk buka : setup buah jambu, nasi putih, sayur bobor bayam, dendeng ragi, udang goreng tepung, sambal terasi, lalap

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, telur bumbu petis, oseng bakso cabe hijau, sayur podomoro, buah pepaya


Tanggal Ke 14

Contoh Menu Untuk buka : setup kolang kaling, nasi putih, ikan bakar, sambal goreng udang, sayur asem kangkung

Menu sahur : nasi putih, sayur pepaya muda, kering tempe, ayam goreng bumbu opor, buah pisang


Tanggal Ke 15

Contoh Menu Untuk buka : es palu butung, lontong beras, soto Madura, sate ayam

Contoh Menu Untuk sahur: nasi putih, sup telur puyuh, ikan goreng saus kecap, tumis sawi hijau, buah kelengkeng


Tanggal Ke 16

Contoh Menu Untuk buka : bubur candil, nasi putih, gecok. udang gulung goreng, panggang kaluk (ikan gabus)

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, sayur bening bayam, ayam balado, udang goreng, buah nanas.


Tanggal Ke 17

Contoh Menu Untuk buka : es kelapa muda, nasi putih, selada ayam asam manis, kakap goreng sambal kecap, ayam masak cabe hijau

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, sambal goreng tempuyak udang, balado ikan asin jambal, sambal tomat, lalap kangkung, tahu goreng, buah jambu air


Tanggal Ke 18

Contoh Menu Untuk buka : es tiga dimensi, nasi putih, sup telur burung puyuh, gado-gado, lapis daging.

Contoh Menu Untuk sahur : Nasi putih, kare daging, sup oyong, tahu telur, buah pepaya


Tanggal Ke 19

Contoh Menu Untuk buka : Smoothie kurma, nasi putih, sup buntut, buncis bumbu kelapa, sate tempe.

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, dendeng ragi, sayur bening bayam, dadar telur, sambal terasi, buah jambu segar


Tanggal Ke 20

Contoh Menu Untuk buka : puding jeruk, nasi jagung, sayur lodeh, empal bumbu Bali, sambal tempe, tahu goreng

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, ayam goreng bumbu semur, perkedel kelapa, sup kacang merah, buah melon


Tanggal Ke 21

Contoh Menu Untuk buka : putu mayang saus gula merah, nasi kentang, daging kambing masak merah, huzarensla

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, asem-asem buntut, tempe goreng, sambal lalap, buah jeruk


Tanggal Ke 22

Contoh Menu Untuk buka : puding jeruk, nasi jagung, sayur lodeh, empal bumbu Bali, sambal tempe, tahu goreng

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, ayam goreng bumbu semur, perkedel kelapa, sup kacang merah, buah melon


Tanggal Ke 23

Contoh Menu Untuk buka : setup nanas, nasi goreng hongkong, ifumi, sup sayur segar

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, perkedel udang, cah cumi dan sayur, acar segar, buah jeruk


Tanggal Ke 24

Contoh Menu Untuk buka : puding melon, nasi putih, semur ayam, cumi goreng

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, daging kambing goreng mentega, tumis sawi putih, kering tempe, sambal terasi, buah nanas


Tanggal Ke 25

Contoh Menu Untuk buka puasa: es mutiara, nasi putih, sup telur puyuh, cap cay goreng, ikan asam manis, acar segar

Contoh Menu Untuk sahur: nasi putih, ayam panggang crispi, sup jagung, buah apel


Tanggal Ke 26

Contoh Menu Untuk buka : dadar kipas isi selai, nasi putih, sup bola-bola udang, ikan gurame panggang sambal kecap, perkedel cabai

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, pepes ayam, pecak lele/pecak belut, sayur asam, belimbing segar


Tanggal Ke 27

Contoh Menu Untuk buka : puding roti, kentang goreng, sup binte biluhuta, ayam panggang crispi, selada segar

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, ayam goreng bumbu opor, sambal goreng ati ampela, asem-asem buncis


Tanggal Ke 28

Contoh Menu Untuk buka : puding stroberi, nasi putih/nasi jagung, cumi masak cabe hijau, sayur bening bayam, pepes ayam.

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, sup telur burung puyuh, sambal kecap, lapis daging goreng mentega, oseng-oseng tempe, pisang.


Tanggal Ke 29

Contoh Menu Untuk buka : bubur ketan hitam, nasi putih, agresif asem, perkedel udang, tumis kacang panjang, sambal dan lalap

Contoh Menu Untuk sahur : nasi putih, udang gulung goreng, tumis kangkung, empal pedas, buah semangka


Tanggal Ke 30

Contoh Menu Untuk buka : puding susu, Nasi Putih, ayam goreng bumbu semur, Tahu Telur, Perkedel

Contoh Menu Untuk sahur : Nasi Putih, Sayur Sop, Ayam Goreng Kremes, tempura udang


Itulah di antara rekomendasi dari menu buka puasa untuk sebulan penuh, silahkan anda pilih yang sesuai dengan selera masing-masing. Usahakan dalam menentukan sajian buka puasa sekiranya yang sanggup menciptakan badan sehat dan menambar kebugaran supaya puasa yang di jalankan tetap dalam keadaan lancar tidak terjadi gangguan pada pencernaan. Maka dari itu silahkan cermati dengan baik semua yang tercantum dalam hidangan sajian untuk buka puasa dan sahur resep kuliner minuman takjil mudah dan bergizi dan lain sebagainya.


Doa Ziarah Kubur Tata Cara Masuk Makam Wali Lengkap Singkat

Ziarah kubur merupakan acara islami yang bersumber pada dalil-dalil shahih dari hadits nabi yang ketika ini sudah umum di lakukan oleh umat islam. Amalan dari ziarah kubur ini bukanlah suatu hal yang baru, namun sudah ada semenjak baginda nabi masih hidup, kemudian hingga kini di teruskan oleh para ulama beserta umat islam di seluruh dunia. Tetapi tidak dapt di pungkiri bahwa dalam hal ziarah ini, masih ada yang berbeda pendapat, di mana sebagian golongan ada yang tidak muenyukai amalan dari ziarah kubur.


Oleh lantaran itu sangat perlu kiranya para pembaca semua memahami semua hal yang berkaitan dengan ziarah kubur semoga tidak salah mengambil tindakan, mulai dari bagaimana hukumnya, apakah nabi saw pernah mengajarkan, apa tujuan dari ziarah kubur serta bagaimana aturan ziarah bagi perempuan dan apa saja yang di bacakan ketika ziarah kubur doa surat yasin. Pada halaman ini kami akan mencoba mengulas semuanya semoga sanggup lebih di mengerti oleh para pembaca sehingga pemahaman mengenai ziarah kubur ini benar-benar tepat.


Ziarah kubur ini termasuk salah satu di antara amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Mengunjungi makam kemudian melantunkan dzikir dan doa-doa menjadi sarana (wasilah) seorang hamba untuk menghormati para pendahulu, mendoakan mereka serta merenungi hidup yang kelak pasti akan berakhir. Bahkan rosul saw sendiri yang eksklusif mengajarkan cara ziarah kubur, salah satu pola ibarat setiap kali keluar rumah pada tamat malam menuju Baqi’ (makam para sobat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri).


Ziarah kubur merupakan acara islami yang bersumber pada dalil Doa Ziarah Kubur Tata Cara Masuk Makam Wali Lengkap Singkat


Hukum Ziarah Kubur


Pada awal islam gres berkembang serta pada waktu tersebut kepercayaan umat islam masih lemah, mamang baginda nabi saw pernah melarang umatnya berziarah kubur, tujuannya semoga kepercayaan umat islam terjaga serta nabi khawatir jikalau ziarah kubur diperbolehkan, umat Islam akan menjadi penyembah kuburan. Tetapi seteleh kepercayaan umat Islam berpengaruh dan tidak ada kekhawatian untuk berbuat syirik, Rasulullah SAW membolehkan para sahabatnya untuk melaksanakan ziarah kubur. Sebab ziarah kubur sanggup membantu umat Islam untuk mengingat ketika kematiaanya.



عَنْ بَرِيْدَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِىْ زِيَارَةِ قَبْرِ اُمَّةِ فَزُوْرُوْهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ اْلآخِرَةِ.(رواه الترمذي.٩٧٠)


“Dari Buraidah, ia berkata Rosululloh SAW bersabda “Saya pernah melarang kau berziarah kubur. Tapi kini Muhammad teah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka kini berziarahlah! Karena perbuatan itu sanggup mengingatkan kau pada akhirat.



قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ : نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا


Artinya : Rasulallah s.a.w bersabda: Dahulu saya telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana. (H.R. Muslim)


Selain hadits di atas masih banyak dalil shahih yang membolehkan berziarah kubur, namun kedua dalil di atas setidak cukup untuk di jadikan pijakan bagi kita untuk tidak beranggapan jelek terhadap orang yang berziarah kubur, lantaran memang ada perintahnya, selama tidak terdapat acara musyrik dalam ziarah tersebut contohnya menyembah kuburan. Lalu bagaimana dengan ziarah kubur ke makam para wali, ibarat contohnya kini di pulau jawa banyak berziarah ke wali songo?.


Ibnu Hajar Al-Haitami pernah ditanya wacana ziarah ke amakam para wali, ia mengatakan: Beliau ditanya wacana berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melaksanakan perjalanan khisus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali yakni ibadah yang disunnahkan. Demikian pula dengan perjalanan ke makam mereka. (Al-Fatawi al-Kubra al-Fiqhiyah, juz II, hal 24).


Hukum Ziarah Kubur Bagi Wanita


Ziarah kubur boleh di lakukan baik itu oleh pria atau perempuan bahkan tidak ada larangan untuk di lakukan oleh keduanya. Akan tetapi dalam hal ini memang ada sebagian ulama yang mempermasalahkan mengenai ziarah bagi perempuan ibarat salah satu pendapat yang di kemukakan oleh Al-Imam Muhammad bin Muhammad Al-Abdary Al-Maliki, populer dengan sebutan “Ibnu al-Hajj”. Ia berkata:


“Dan selayaknya baginya (laki-laki) untuk melarang wanita-wanita untuk keluar ziarah kubur meskipun wanita-wanita tersebut mempunyai makam (karena si jenazah yakni keluarga atau kerabatnya) lantaran As-Sunnah telah menghukumi/menetapkan bahwa mereka (para wanita) tidak diperkenankan untuk keluar rumah untuk ziarah kubur”. (Lihat Madkhal As-Syar‘i Asy-syarif 1/250)


Sementara ulama yang menyatakan ziarah kubur bagi perempuan boleh antara lain berpedoman pada hadits riwayat Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik RA bahwa:


Rasulullah SAW melewati seorang perempuan yang sedang berada di sebuah kuburan, sambil menangis. Maka Rasulullah SAW berkata padanya: “Bertaqwalah engkau kepada Allah SWT. dan bersabarlah.” Maka berkata perempuan itu : “Menjauhlah dariku, engkau belum pernah tertimpa petaka ibarat yang menimpaku”, dan perempuan itu belum mengenal Nabi SAW, kemudian disampaikan padanya bahwa dia itu yakni Rasulullah SAW, ketika itu, ia bagai ditimpa perasaan ibarat akan mati (karena merasa takut dan bersalah).


Kemudian perempuan itu mendatangi pintu (rumah) Rasulullah SAW dan dia berkata: “Wahai Rasulullah, bergotong-royong saya (pada waktu itu) belum mengenalmu,” maka Nabi SAW berkata: Sesungguhnya yang dinamakan sabar itu yakni ketika (bersabar) pada pukulan (cobaan) pertama.”


Al-Bukhari memberi terjemah (judul bab) untuk hadits ini dengan judul “Bab wacana ziarah kubur,” memperlihatkan bahwa ia tidak membedakan antara pria dan perempuan dalam berziarah kubur. (Lihat Shohih Al-Bukhari 3/110-116).


Al-Imam Al-Qurthubi berkata : “Laknat yang disebutkan di dalam hadits yakni bagi wanita-wanita yang memperbanyak ziarah lantaran bentuk lafazhnya memperlihatkan mubalaghah (berlebih-lebihan)”.


Dan sebabnya mungkin lantaran hal itu akan membawa perempuan kepada penyelewengan hak suami, berhias diri belebihan dan akan memunculkan teriakan, erangan, raungan dan semisalnya.


Jika semua hal tersebut tidak terjadi, maka tidak ada yang sanggup mencegah untuk memperlihatkan izin kepada para perempuan untuk ziarah kubur, lantaran mengingat mati diharapkan bagi pria maupun wanita”. (Lihat: Al Jami’ li Ahkamul Qur`an).


Sebetulnya aturan ziarah kubur bagi pria atau perempuan yakni sunnah. Sebab hikmah ziarah kubur yakni untuk menerima pelajaran dan ingat alam abadi serta mendoakan hebat kubur semoga menerima ampunan dari Allah SWT. Ziarah kubur yang dihentikan yakni pemujaan, menyembah dan meminta-minta kepada penghuni kubur dan di larang juga meratapi, menangis atau semisalnya di atas kuburan.


Adapun untuk menyikapi mengenai keterangan dari Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW melaknat perempuan yang berziarah kubur. (HR Ahmad bin Hanbal)


Menyikapi hadits ini ulama menyatakan bahwa larangan itu telah dicabut menjadi sebuah kebolehan berziarah baik pria maupun perempuan. Dalam kitab Sunan at-Tirmidzi disebutkan:


Sebagian hebat ilmu menyampaikan bahwa hadits itu diucapkan sebelum Nabi SAW membolehkan untuk melaksanakan ziarah kubur. Setelah Rasulullah SAW membolehkannya, pria dan perempuan tercakup dalam kebolehan itu. (Sunan At-TIrmidzi, [976]


Tata Cara Ziarah Kubur


Dalam segala aktivitas, islam mengajarkan para pengikutnya dengan tata cara baik itu yang berafiliasi dengan problem ibadah atau yang berkaitan dengan problem kehidupan, tujuannya semoga apa yang di lakukan berbuah kebaikan dan begitu juga dengan yang berafiliasi dengan ziarah kubur. Pada dasarnya dalam tata cara berziarah kubur sangat gampang sekali yaitu cukup mengucapkan salam kepada para penduduk kubur dan berdoa, sebagai mana yang telah di ajarkan oleh baginda rasul saw semasa hidupnya.


Dalam Shahih Muslim dipaparkan bahwa setiap kali keluar rumah pada tamat malam menuju Baqi’ (makam para sobat di Madinah yang kini menjadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat berikut:



السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ


Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn (Assalamu’alaikum, hai daerah bersemayam kaum mukmin. Telah tiba kepada kalian akad Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian).


Usai membaca salam ini, Rasulullah kemudian menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.” Doa ini sanggup kita ganti dengan memohonkan ampun kepada para hebat kubur daerah peziarah berkunjung.


Istiri Baginda Nabi, Siti A’isyah pernah bertanya wacana apa yang seharusnya dibaca kala ia pergi ke kuburan. Rasulullah mengajarkan bacaan dengan redaksi lain, namun dengan substansi yang tetap mirip, yakni mengucapkan salam, mendoakan kebaikan bagi hebat kubur, dan menyadari bahwa peziarah pun suatu ketika akan berbaring di dalam tanah. Berikut tanggapan Rasulullah:



السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ


Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn (Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian.”


1. Disunnahkan berwudlu


2. Mengucapkan salam ketika masuk pekuburan


3. Mendekat pada yang diziarahi


4. Berdoa Dan Membaca ayat Alqur’an sebisanya.


5. Kemudian Menghadap kiblat


6. Di Larang kencing, berak dan membawa najis, duduk diatas pekuburan.


Bacaan Doa Tahlil Ziarah Kubur


Contoh Susunan Bacaan Tahlil



اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (×3) الَّذِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّوْمَ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُوْرًا.

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَاَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ، وَاِخْوَانِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ، شَيْءٌ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة …..

وَاِلَى اَرْوَاحِ سَادَاتِنَا اَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثمَانَ وَعَلِيٍّ، وَاِلَى بَقِيَّةِ الْعَشَرَةِ الْمُبَشَّرَةِ بِالْجَنَّةِ، وَاِلَى سَائِرِ اَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ، شَيْءٌ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة …..

وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ الْاَوْلِيَاءِ وَالْعُلمَاءِ اْلعَاِمِلينَ، وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ، وَاَئِمَّةِ الْحَدِيثِ وَالْمُفَسِّرِينَ، وَسَادَاتِنَا الصُّوفِيَّةِ الْمُحَقِّقِينَ، وَاَئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِينَ وَمُقَلِّدِيهِمْ فِي الدِّينِ، وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ سُلْطَانِ الْاَوْلِيَاءِ قُطْبِ الرَّبَّانِيِّ الشَّيْخِ عَبْدِ القَادِرِ الْجِيلَانِيِّ، رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ، شَيْءٌ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة …..

وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ مَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِهِمْ خُصُوصًا اِلَى رُوحِ شَيْخِنَا ….. بْنِ …… وَاِلَى رُوحِ شَيْخِنَا ….. بْنِ …… واِلَى رُوحِ شَيْخِنَا ….. بْنِ …….. وَاُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَحَوَاشِيهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ، شَيْءٌ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة …..

وَاِلَى رُوحِ ….. بْنِ …… وَاِلَى رُوحِ ….. بْنِ …… وَاِلَى رُوحِ ….. بْنِ …… وَاُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَحَوَاشِيهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ، شَيْءٌ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة …..

وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، وَخُصُوْصًا اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ اٰبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا، وَاَبْنَائِنَا وَبَنَاتِنَا، وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا، وَاَعْمَامِنَا وَعَمَّاتِنَا، وَاَخْوَالِنَا وَخَالَاتِنَا، وَاِخْوَتِنَا وَاَخَوَاتِنَا، وَاَقَارِبِنَا (وَخُصُوْصًا اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ اَهْلِ الْقُبُورِ فِي هٰذِهِ الْمَقْبَرَةِ) [1] وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ اَهْلِ الْقُبُورِ فِي هٰذَا الْبَلَدِ، اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ، شَيْءٌ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة …..

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، سورة الاخلاص (×3/…)

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، سورة الفلق (×1)

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، سورة الناس (×1)

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، سورة الفاتحة …..

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. الٓمٓ ۝ ذٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ ۝ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ ۝ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَا اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ ۝ اُوْلٰئِٓكَ عَلَى هُدًى مِّنْ رَبِّهِمْ وَاُوْلٰئِٓكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ۝

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَاحِدٌ لَّا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيمُ ۝ اٰية الكرسي.

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (×3)

اَفْضَلُ الذِّكْرِ – فَاعْلَمْ اَنَّهُ – لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ، لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ، لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ حَيٌّ بَاقٍ، لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ …

لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ، لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ، لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ، اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ …

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ.

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ.

(الْفَاتِحَة بِالْقَبُولِ وَتَمَامِ كُلِّ سُولٍ وَمَأْمُولِ، وَاِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهِ وَسَلَّمَ) الفاتحة …..

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ، وَرَضِيَ اللهُ – تَعَالَى وَتَبَارَكَ – عَنْ جَمِيعِ سَادَاتِنَا اَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ اَجْمَعِينَ، اٰمِين.


Doa Tahlil



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيمِ سُلْطَانِكَ.

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ اِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ.

اللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.

اللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ اِلَى حَضْرَةِ النَّبيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَاَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ، وَاِخْوَانِهِ مِنَ الْاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ، وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ الْاَوْلِيَاءِ وَالْعُلَمَاءِ الْعَاِمِلينَ، وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ، وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ مَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِهِمْ، وَخُصُوصًا اِلَى رُوحِ شَيْخِنَا ……. بْنِ ……..، وَاِلَى رُوحِ ……. بْنِ ……..، وَاِلَى رُوحِ ……. بْنِ ……..، وَاُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَحَوَاشِيهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ، وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ مَنْ هَدَيْنَاهُمْ، وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا فِي بَرِّهَا وَبَحْرِهَا.

اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ، وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ، وَاَدْخِلْهُمُ الْجَنَّةَ وَقِهِمْ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ.

اللّٰهُمَّ اجْعَلْ قُبُورَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ، وَلَا تَجْعَلْ قُبُورَهُمْ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيرَانِ.

اللّٰهُمَّ اِنْ كَانُوا مُحْسِنِينَ فَزِدْ فِي اِحْسَانِهِمْ، وَاِنْ كَانُوا مُسِيئِينَ فَتَجَاوَزْ عَنْهُمْ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ … سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ ۝ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ ۝ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۝ الفاتحة …

دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ، وَاٰخِرُ دَعْوَاهُمْ اَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Hukum Membaca Yasin Di Kuburan


pembahasan ini akan mengupas dasar penetapan membaca al-Qur’an atau khusunya surat Yasin dan tahlil di kuburan sebagaimana yang kerap dilakukan oleh warga Nahdhiyyin ketika berziarah atau nyekar di makam orang renta atau saudara.

Dalam satu haditsnya, Rasulallah bersabda:



مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ كُلَّ جُمْعَةٍ فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ يَس غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ كُلِّ آيَةٍ أَوْ حَرْفٍ


“Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jum’at kemudian membacakan di sisinya Surat Yasin, pasti akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan karakter yang dibaca.”


Hadits riwayat Ibnu ‘Adi dari Abu Bakar ini masih diperselisihkan para pakar hebat hadits. Al-Hafizh Ibnul Jauzi menilainya maudhu’, sementara ulama lain menyampaikan hanya dha‘if[1] ibarat al-Hafizh as-Suyuthi dan lain-lain.


Berangkat dari pendapat yang terakhir ini sebagian ulama fiqh mengamalkannya sebagai fadha’ilul ‘amal. Andai hadits tersebut berstatus sangat dha‘if pun, juga masih sanggup diamalkan dalam fadha’il lantaran banyaknya riwayat-riwayat hadits wacana ziarah makam kedua orang renta setiap Jum’at, ibarat riwayat at-Tirmidzi dan ath-Thabarani (lihat al-Jami’ ash-Shaghir dan Faidhul Qadir hadits no. 8718 dan Bujairami ‘ala al-Khathib kepingan ‘Jenazah’).


Imam ath-Thabari, sebagaimana keterangan di atas menyampaikan bahwa membaca surat Yasin di samping orang yang telah meninggal yakni legal. Dan membaca surat Yasin ketika berziarah yakni termasuk dari membaca di samping orang yang telah meninggal.


Dalil disunahkan membaca Al-Qur’an di kuburan memang tidak ada yang shahih dari Rasulallah, semuanya berkisar dha‘if ibarat yang dijelaskan al-Mubarakfuri dalam kitab Tuhfah al-Ahwadzi Syarah Sunan at-Tirmidzi [pembahasan shadaqah pada mayit]. Namun, bukan berarti hadits dha‘if tersebut tidak boleh diamalkan dalam fadha’il, apalagi hadits-hadits di atas dikuatkan pendapat para ulama, ibarat riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, ia mengatakan: “Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Mu’awwidzatain! Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, lantaran sungguh pahalanya hingga kepada mereka.”


Seperti juga riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulallah mengatakan: “Siapa saja yang masuk kuburan kemudian membaca al-Fatihah, al-Ikhlash dan at-Takatsur dan kemudian berdoa: ’Aku jadikan pahala kalam-Mu yang telah saya baca untuk penduduk kuburan muslimin dan muslimat.’ Maka mereka (ahli kubur) akan memintakan syafa’at kepada Allah untuk orang tersebut.’”


Syaikh Abdul Wahhab As-Sya’rani dalam Mukhtasar Tadzkirah al-Qurthubi (hal-25) bercerita wacana Imam Ahmad bin Hanbal yang berkata “Jika kalian masuk ke kuburan, maka bacalah surat al-Fatihah, al-Mu’awwidzatain dan Qulhuwallahu Ahad (surat al-Ikhlash) dan jadikankanlah pahalanya untuk penghuni kuburan tersebut, lantaran bergotong-royong pahala (bacaan al-Qur’an) sanggup hingga kepada mereka”. Memang, sebelumnya Imam Ahmad pernah mengingkari ketetapan aturan yang menyatakan bahwa pahala sanggup hingga kepada mayit, namun sehabis ia mendapatkan dongeng dari orang-orang yang tsiqah (kredibel dalam riwayat hadits) wacana Sayyidina Abdullah bin Umar bin Khaththab[4] yang pernah berwasiyat supaya nanti sehabis wafat untuk di bacakan surat al-Fatihah dan tamat surat al-Baqarah dibagian arah kepalanya, maka kemudian Imam Ahmad menarik pendapatnya tersebut.


Begitu juga dengan Syaikh Izzuddin bin Abdissalam yang pernah ingkar terhadap ketetapan aturan tersebut. Ketika ia wafat, sebagian dari muridnya ada yang bermimpi bertemu ia dan bertanya mengenai problem kirim pahala kepada mayit dan di jawab bahwa ia kini telah menarik pendapatnya sehabis mengetahui sendiri ternyata pahala sanggup hingga (kepada mayit) ketika ia dalam alam kubur.

Dalam kitab at-Tahdzir ‘an al-Ightirar bima ja’a fi kitab al-Hiwar hal. 82 di jelaskan bahwa Ibnu Taimiyyah juga mendukung Imam Ahmad dalam mencetuskan legalnya membaca al-Qur’an di samping makam. Bahkan Ibnu Qayyim juga mendukung dan dalam kitabnya ar-Ruh hal. 10, menuturkan wacana segolongan ulama salaf yang berwasiyat supaya di bacakan al-Qur’an sehabis mereka di makamkan.


Ibnu Muflih dalam al-Furu’ (II/304) mengatakan, “Tidak makruh membaca (al-Qur’an) di samping makam atau di dalam kuburan. Ketetapan ini di pilih oleh Abu Bakar, al-Qadli dan segolongan ulama dan ini yakni ketetapan madzhab serta di amalkan oleh masyayikh madzhab Hanafiyyah. Sebagian menyampaikan mubah dan sebagian menyampaikan sunat”. Ibnu Tamim juga berkata, “Ketetapan ini ibarat salam (kepada hebat kubur), dzikir, berdo’a dan istighfar”. Dan pernyataan Ibnu Tamim tersebut sangat mendukung pembacaan ratib tahlil di samping makam yang memang isi dari ratib tersebut yakni bacaan al-Qur’an, dzikir, istighfar dan shalawat.


Ar-Rafi’i menuturkan bahwa Abu Thayyib ditanya wacana mengkhatamkan Al-Qur’an dalam kuburan. Beliau menjawab: “Pahalanya untuk pembacanya, sedangkan si mayit ibarat orang yang hadir (dalam majelis pembacaan Al-Qur’an) yang diharapkan juga menerima rahmat dan barakah. Oleh lantaran itu, disunahkan membaca Al-Qur’an di dalam kuburan.” Apalagi berdoa (dalil berdoa dalam kuburan shahih) lebih mustajabah ketika dilakukan sehabis membaca Al-Qur’an.


Untuk lebih memantapkan pemahaman mengenai ziarah, maka silahkan pelajari dengan baik dan cermat semua pembahasan di atas mengenai doa ziarah kubur dan semua yang berkaitan. Jika belum puas dengan apa yang ada pada uraian di atas sanggup kalian cari lagi pembahasan sama yang berafiliasi dengan dalil doa yang dibaca ketika ziarah kubur panduan tata cara masuk makam orang renta kita wali songo lengkap singkat rasulullah sesuai sunnah assalamualaikum ya hebat kubur dan lain sebagainya.


Bacaan Doa Tahiyat Awal Final Tasyahud Sebelum Salam Lengkap

Tahiyat tamat merupakan satu gerakan duduk yang di sertai bacaan dalam sholat yang termasuk pada rukun dan dihentikan di tinggalkan baik itu pada sholat wajib atau sunnah. Selain di sertai dengan bacaan doa, dalam tahiyat juga mempunyai tata cara duduk yang benar, dalam arti duduk dalam tahiyat ini tidak sembarangan asa duduk saja tetapi harus dengan cara yang sudah di ajarkan dalam agama, menyerupai Pantat diletakkan di tanah, telapak kaki kanan ditegakkan dan telapak kaki kiri berada di bawah kaki kanan.


Dalam permasalahan panduan sholat yang benar, ada banyak hal yang sekiranya harus di ketahui oleh semua umat muslim terutama yang gres mencar ilmu melaksanakan ibadah ini alasannya apabila tidak di pahami dengan baik maka sudah niscaya sholat yang di lakukan tidak bisa tepat bahkan hingga di hukumi tiak saja. mengetahui seputar pelaksanaan sholat tidak hanya cukup sebatas sunnah rukun dan pembatalannya saja namun mencakup syarat yang harus di lakukan sebelumnya menyerupai harusmengetahui masuknya jadwal sholat, bagaimana cara berwudhu dan masih banyyak lagi yang lainnya.


Memang intinya duduk pada tahiyat boleh di lakukan dengan cara apa saja asalkan masih dalam metode u’ruf dianggap sebagai duduk. Akan tetapi dikarenakan tahiyat menjadi bab dari ibadah yang di wajibkan serta merupakan salah satu dari tanda dedikasi seorang hamba kepada tuhannya, maka dalam duduk tahiyat harus di dasari dengan kesopanan dan budbahasa yang benar, dalam arti untuk melaksanakan duduk tahiyat tamat harus dengan metode tawarruk dan pada rakaat awal harus dengan iftirosy.


Tahiyat tamat merupakan satu gerakan duduk yang di sertai bacaan dalam sholat yang termasu Bacaan Doa Tahiyat Awal Akhir Tasyahud Sebelum Salam Lengkap


Duduk tawarruk pada tahiyat tamat tidak hanya di lakukan pada sholat wajib saja tetapi juga senantiasa di laksanakan pada sholat sunnah contohnya pada sholat tasbih dan sejenisnya. Lalu bagaimana peraktek atau panduan dan tata cara dari duduk tawaruk tersebut yaitu di lakukan dengan cara bertumpu di atas pangkal paha (pantat) kiri yang ditempelkan pada kawasan duduknya sambil kaki kirinya dikeluarkan sebelah kanan yang berposisi dibawah kaki kanan yang telah dilipatkan.


Namun dalam duduk tawaruk pada tahiyat tamat juga ada beberapa kesunnahan yang sebaiknya di penuhi apabila memang bisa dan tidaka ada halangan menyerupai Ujung kaki kanan melekat pada bumi sambil mengarah kekiblat, Ujung jari tangan diletakkan sejajar dengan lutut sambil terbuka rapat dan mengarah kekiblat, Kemudian asisten digenggam kecuali jari telunjuk, Ketika membaca kata “illallaah”, jari telunjuk diangkat sedikit dengan kasad dalam hati bahwa Tuhan yang disembah hanyalah satu semoga selaras antara hati, perbuatan serta perkataannya, jari ditempelkan pada pangkal telunjuk, telunjuk tetap diangkat hingga selesai salam, mengarahkan pandangan pada jari telunjuk.


Dalam tahiyat, tidak hanya harus menjaga budbahasa kesopanan sesuai yang telah di tentukan tata caranya menyerupai di atas juga harus membaca beberapa kalimat bacaan atau yang terkenal dengan sebutan doa tahiyat. perlu di pahami untuk tahiyat awal dan tamat berbeda, meski bacaannya masih itu saja namun hingga di mana bacaan tahiyat tamat dan hingga mana tahiyat awal, hal ini harus di ketahui. Nah untuk selengkapnya bisa pribadi simak dengan cermat di bawah ini bacaannya, silahkan hafalkan bagi yang belum paham.


Doa Tahiyat Awal


اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ


Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu’alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu’alaina wa’la ‘ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa’asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli’ala Sayyidina Muhammad.


Segala penghormatan, keberkahan, curahan rohmat, kebaikan ialah untuk Allah. Kesejahteraan atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatan-Nya. Kesejahteraan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi bekerjsama Muhammad itu ialah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, berilah curahan rohmat atas Nabi Muhammad.


Doa Tahiyat Akhir


اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ


Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu’alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu’alaina wa’la ‘ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa’asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli’ala Sayyidina Muhammad. wa’ala ali Sayyidina Muhammad. Kama sollaita’ala Sayyidina Ibrahim wa’ala ali Sayyidina Ibrahim. Wabarik ‘ala Sayyidina Muhammad wa’ala ali Sayyidina Muhammad. Kama barakta ‘ala Sayyidina Ibrahim wa’ala aliSayyidina Ibrahim. Fil ‘alamina innaka hamidummajid. Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.


Artinya : Segala penghormatan, keberkahan, curahan rohmat, kebaikan ialah untuk Allah. Kesejahteraan atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatan-Nya. Kesejahteraan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi bekerjsama Muhammad itu ialah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, berilah curahan rohmat atas Nabi Muhammad. dan ke atas keluarganya. Sebagaimana Engkau beri rahmatkepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berkatilah atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di dalam alam ini, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, Sesungguhnya saya berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan sesudah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.


Bisa di lihat secara pribadi bahwa apabila bacaan tahiyat awal pendek sedangkan untuk doa tahiyat cukup panjang. Sehingga semoga bisa lebih di pahami silahkan cermati dengan baik apa yang ada hubungannya dengan bacaan doa tahiyat awal tamat tasyahud sebelum salam lengkap aksesori arti tahajud surat attahiyatul mp3 duduk diantara dua sujud latin rumi tarawih dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk menghafalkannya hingga benar-benar memahaminya semoga nanti bisa dengan gampang di amalkan.


Niat Tata Cara Bacaan Doa Mandi Wajib Besar Junub Yang Benar

Mandi wajib, adus atau junub merupakan acara mandi yang di sebabkan oleh sesuatu yang mewajibkan untuk mandi tersebut menyerupai pola lantaran mimpi basah, bersenggama antara suami istri dan lain sebagainya. Kewajiban dari mandi wajib ini bekerjasama eksklusif dengan segala peribadahan, di mana seseorang yang mempunyai hadats besar apabila belum melaksanakan mandi wajib maka bagi ia tidak di perbolehkan melaksanakan ibadah menyerupai halnya sholat, thawaf dan semisalnya.


Bagi umat islam sudah tentu mendengar kalimat mandi junub atau mandi besar bukanlah sesuatu yang di anggap asing, bahkan ucapan tersebut seakan sudah begitu terkenal di indera pendengaran setiap orang tanpa ada yang mengajarkan dalam arti berkembang dengan sendirinya begitu saja dari verbal ke mulut. Sehingga pemahan pada mandi wajib pun hanya sebatas pengetahuan yang tanpa di dasari keilmuan yang benar atau hanya tahu sebagian-sebagian saja tidak hingga mengetahui bagaimana tata caranya secara lengkap dan aturan-aturan dalam mendi tersebut.


Perlu di ketahui secara terperinci bahwa mandi wajib ini tidak jauh berbeda dengan ibadah lain dalam arti mempunyai aturan-aturan yang harus di patuhi oleh orang yang akan atau sedang mengerjakannya, yang mana bukan hanya niat saja tetapi juga acara pengerjaannya harus di lakukan secara tertib sesuai sunnah rasulullah saw. Selain mandi wajib pola dalam sholat yang mana tidak hanya membacakan bacaan sholat saja akan tetapi pelaksanaan yang di lakukannya harus mematahui aturan-aturan yang telah di tentukan dalam syariat, apalagi dalam mandi wajib sebagai penghilang hadas besar.


Mandi wajib menjadi salah satu lawan dari mandi biasa yang di lakukan dalam keseharian bertujuan untuk membersihkan tubuh saja. Tetapi dalam mandi wajib ini hanya di lakukan lantaran karena tertentu contohnya setelah melaksanakan acara suami istri menyerupai malam pertama, lantaran keluarnya air mani, setelah haid, melahirkan, sehabis nifas dan madi besar untuk mayit. Apabila sudah selesai dari salah satu kasus tersebut di wajibkan baginya untuk melaksanakan mandi besar sesuai yang sudah di tentukan aturannya dalam syariat agama.


 adus atau junub merupakan acara mandi yang di sebabkan oleh sesuatu yang mewajibkan u Niat Tata Cara Bacaan Doa Mandi Wajib Besar Junub Yang Benar


Apabila setelah haid atau bekerjasama antara suami istri dan setelah keluar mani tidak melaksanakan mandi wajib maka hasilnya sangat patal sekali yakni di larang bagi ia untuk melaksanakan peribadahan misal dihentikan mengerjakan sholat, thawaf dan membaca al-qur’an. Sehingga dengan begitu mengetahui hingga mengenal bagaimana panduan secara lengkap tata cara dari mandi besar menjadi sebuah keharusan bagi orang yang sudah menginjak remaja baik itu laki-laki atau perempuan lantaran niscaya setiap orang dalam hidupnya akan sering melaksanakan acara ini.


Lalu bagaimana dengan mandi adus atau mandi besar saat akan shalat jum’at, sebalum shalat idul adha dan idul fitri, hendak sholat istisqa, mandi hendak sholat gerhana dan matahari, sehabis memandikan mayit, bagi orang kafir yang masuk Islam, sembuh dari gila, hendak Ihram, wuquf di Arafah, hendak thowaf, saat akan masuk kota makah dan madinah dan yang lainnya semua mandi untuk hal tersebut hukumnya sunnah untuk di lakukan, meskipun sunnah dalam tata cara pelaksanaannya hampir sama persis dengan mandi wajib.


Tata Cara Mandi Wajib/Adus Junub


Mandi junub-besar harus diniatkan nrimo semata lantaran Allah Ta’ala dalam rangka menta’atiNya dan beribadah kepadaNya semata.


Niat Mandi Wajib Junub


نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى


Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbari Fardhan Lillah Ta’alaa


Artinya : Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu lantaran Allah Taala.


Dalam mandi junub-jinabat-besar, harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh tubuh sampaipun kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di manapun di seluruh tubuh kita. Karena itu siraman air itu harus pula dibantu dingan jari jemari tangan yang mengantarkan air itu ke pecahan tubuh yang paling tersembunyi sekalipun.


Mandi junub-jinabat-besar dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan, masing-masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan itu dengan air yang diambil dengan gayung. Dan bukannya dengan mencelupkan kedua telapak tangan itu ke kolam air.


Setelah itu mengambil air dengan telapak tangan untuk mencuci kemaluan dengan telapak tangan kiri sehingga bersih.


Kemudian telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai atau ke tembok sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dicuci dengan air.


Setelah itu berwudlu ‘sebagaimana cara berwudlu’ untuk shalat.


Kemudian mengguyurkan air di mulai dari bahu kanan terus ke kepala dan seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.


Kemudian jikalau diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki hingga mata kaki.


Disunnahkan untuk tidak mengeringkan tubuh dengan kain handuk atau kain apa saja untuk mengeringkan tubuh itu.


Disunnahkan untuk melaksanakan mandi besar junub jinabat itu dengan tertib menyerupai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.


HR At-TIrmidzi Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, lantaran ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya ini perempuan yang sangat berpengaruh jalinan rambut kepalanya, apakah saya boleh mengurainya saat mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, bergotong-royong cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.


Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas hingga ke bawah, lalu pecahan yang kiri menyerupai itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:


Barangsiapa yang meningggalkan pecahan tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud.


Untuk mengenal lebih jauh dari pembahasan niat mandi wajib secara lengkap, anda yang belum paham dapat membacanya lagi pada artikel lain yang sama-sama kami juga membahas semua yang berkaitan eksklusif dengan niat tata cara bacaan doa mandi wajib besar junub yang benar bagi perempuan bekerjasama suami istri penyebab laki-laki nifas laki-laki selepas dan lain sebagainya. Mohon maaf apabila pada kesempatan ini pembahasannya cukup simpel dan sederhana, mudah-mudahan saja dapat bermanfaat.