Di namakan dengan sholat dhuha, di karenakan ibadah ini pelaksanaannya di lakukan sempurna pada waktu dhuha, sementara untuk waktu dhuha sendiri yaitu mulai dari pagi hari setelah matahari terbit dan mulai meninggi kira-kira ukuran 7 hasta semenjak terbitnya atau kalau di hitung berdasarkan jam kurang lebih -+ 07.00 sampai menjelang masuk waktu sholat Dhuhur. Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan umat muslim melaksanakan sholat sunnah ini di pagi hari atau awal waktu dhuha mulai masuk.
Maka keluar dari ketentuan di atas tidak ada lagi yang di namakan dengan sholat sunnah dhuha, contohnya ingin melaksanakan sholat dhuha jam 4 malam sebelum subuh atau sebaliknya jam 2 siang hari setelah dhuhur maka itu tidak bisa lagi di namakan dengan sholat dhuha, tetapi mungkin akan lebih sempurna dengan sholat sunnah lainnya. Serta ketetapan ini yang di akui oleh kebanyak ulama-ulama di dalam kitabnya.
Sementara mengenai panduan tata cara, waktu mengucapkan niat serta doa sholat dhuha tidak mempunyai perbedaan dengan sholat pada umumnya baik itu yang di wajibkan 5 waktu atau sholat sunnah lain yaitu di mulai dengan niat ketika takhbirotul ikhram dan di akhiri dengan salam sambil menengok kanan dan kiri, setelah itu di lanjut dengan membacakan dzikir atau berdoa dan bacaan-bacaan lainnya.
Dalam melaksanakan sholat dhuha, terdapat beberapa pilihan jumlah rakaat yang bisa di pilih sesuai ke ikhlasan dan kemampuan masing-masing, mulai dari 2 rakaat eksklusif salam berdoa dan berhenti dua rakaat saja, atau kalau bisa bisa melaksanakan 4, 8 sampai 12 rakaat dengan masing-masing 2 rakaat satu kali salam. Semakin banyak banyak jumlah rakaat yang di kerjakan maka akan semakin besar pula pahalanya.
Di anjurkannya sholat dhuha tidak hanya sebatas perintah saja tanpa di sertai belakang layar besar dari keutamaan dan keitimewaan sholat sunnah ini. bahkan dalam salah satu hadits di jelaskan “Rasulullah SAW bersabda, Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).
Bahkan yang lebih menarik lagi, dalam keterangan lain ada yang menjelaskan bahwa siapa saja yang mau nrimo mengerjakan sholat dhuha terlebih secara dawam, bisa di cukup kan kebutuhan kesehariannya. “Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (Sholat Dhuha) pasti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada selesai harinya” (HR.Hakim dan Thabrani).
Tata cara Melaksanakan sholat Dhuha
1. Membaca / menghadirkan niat di dalam hati berbarengan dengan Takhbiratul Ikhram
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatad dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.
Artinya : Aku niat melaksanakan shalat sunat dhuha 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, ketika ini, alasannya Allah ta’ala.
2. Membaca doa Iftitah menyerupai pada sholat yang biasa
3. Membaca surat Fatihah
4. Membaca salah satu surat dari Al-Quran sesuai yang di fahami. Namun untuk Afdholnya pada rakaat pertama membaca surat Asy-Syams dan pada rakaat kedua surat Al-Lail.
4. Selanjutnya Ruku’ bacaan ketika ruku yaitu tasbih tiga kali
5. I’tidal dan membaca doanya
6. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
7. Duduk diantara dua sujud sambil membaca doanya
8. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
9. Sesudah rakaat pertama selesai, di lanjut bangun lagi untuk mengerjakan rakaat kedua sebagaimana cara diatas,
10. lalu Tasyahud selesai sambil membaca doa setelah selesai maka membaca salam dua kali sambil menengok ke kanan dan ke kiri
11. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama menyerupai pola diatas.
Doa Setelah Sholat Dhuha
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadakash shalihin.
Artinya: “Ya Alloh, bekerjsama waktu dhuha yaitu waktu dhuha-Mu, keagungan yaitu keagungan-Mu, keindahan yaitu keindahan-Mu, kekuatan yaitu kekuatan-Mu, penjagaan yaitu penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”
Itulah pembahasan kali ini yang berkaitan dengan bacaan niat tata cara doa setelah sholat dhuha latin lengkap, dzikir setelah, keutamaan shalat, 4 rakaat, mp3, rahasia, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan goresan pena yang cukup sekilas ini sanggup menunjukkan manfaat besar, terutama yang ingin melaksanakan sholat dhuha namun belum paham tata caranya, silahkan pelajari pembahasan di atas.
EmoticonEmoticon