Showing posts sorted by date for query pengertian-haji-dan-umrah. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query pengertian-haji-dan-umrah. Sort by relevance Show all posts

Wednesday, October 30, 2019

Rukun Pengertian Macam Macam Sunnah Syarat Wajib Ibadah Haji

Rukun islam ada lia yaitu syahadat, shalat, puasa zakat, dan haji. Melihat dari susunan rukun islam tersebut, ibadah haji berada pada nomor lima atau terakhir, meskipun begitu ibadah haji tetap wajib di laksanakan. Kewajiban ibadah haji memang tidak menyerupai iabadah lainnya yang harus di laksanakan oleh setiang, tetapi untuk ibadah haji sendiri ada syarat tertentu yang harus di penuhi oleh orang yang akan melakukannya yaitu mampu, baik dalam hal ekonomi atau yang lainnya, keluar dari itu belum d wajibkan untuk melaksanakan ibadah haji.


Dengan adanya kemurahan allah swt pada ibadah haji maka secara tidak pribadi terdapat pesan yang tersirat yang cukup besar di dalamnya menyerupai adanya kemurahan dan budi yang telah di menetapkan oleh allah swt untuk semua hambanya serta ini juga menandakan bahwa allah swt sangat menyangi setiap hambanya sehingga tidak pernah membebankan sesuatu di luar kemampuan, menyerupai halnya juga saat memilih awal masuknya jadwal sholat yang hanya di menetapkan oleh orang yang mahir di bidangnya, sebagaimana terdapat salah satu dari firmannya dalam surat Al-Baqarah, Ayat 286 “Allah tidak membebani seseorang melainkan berdasarkan kesanggupannya.”


Namun perlu di ketahui, bahwa kemurahan dan kasih sayang yang kuasa kepada hambanya tidak hanya sebatas terjadi pada kewajiban yang berafiliasi dengan bahan saja, akan tetapi dalam semua acara contohnya sholat idul adha di sunnahkan bagi yang sedang tidak ada halanagn dan masih banyak lagi referensi lainnya, maka dari itu tidak heran apabila islam di kenal sebagai agama yang sangat indah di mana tidak pernah membebani hambanya dengan sesuatu yang mereka tidak bisa untuk mengerjakannya.


 Melihat dari susunan rukun islam tersebut Rukun Pengertian Macam Macam Sunnah Syarat Wajib Ibadah Haji


Sedangkan mengenai ibadah haji yaitu merupakan kewajiban yang di laksanakan setiap setahun sekali pada bulan dzulhijjah di makah mukaramah, berbeda dengan umrah yang bisa di laksanakan hingga beberapa kali dalam setahun atau boleh kapan saja. Akan tetapi meskipun ibadah haji kewajiban pelaksanannya di keitkan dengan kemampuan menyerupai yang telah di bahas di atas, dalam panduan pelaksaan tetap harus memenuhi aturan-aturan yang telah di menetapkan dalam syariat islam yang berafiliasi pribadi dengan duduk kasus sah atau tidaknya ibadah haji.


Dalam pelaksaan beribadah haji dikenal dua istilah yang sangat penting untuk di penuhi yaitu syarat, rukun dan wajib sunnah haji. Semuanya menjadi kasus yang harus dikerjakan oleh orang yang sedang berhaji, namun perlu di pahami bahwa ada perbedaan di antara semuanya menyerupai apabila Pada rukun haji, saat seseorang tidak melaksanakannya, maka hajinya batal dan harus diulang. Sedangkan pada wajib haji, orang yang tidak melaksanakannya bisa menggantinya dengan membayar dam, sejenis denda.


Macam-Macam Haji


1. Haji Ifrad – Mendahulukan Haji daripada Umroh


Maksudnya seseorang hanya melaksanakan niat haji saja tanpa di sertai dengan umrah pada bulan-bulan haji, atau antara haji dan umrah di lakukan secara terpisah. Serta ibadah haji di kerjakan terlebih dahulu kemudian umrah dalam satu demam isu berhaji. Untuk haji Ifrad ini, tidak ada kewajiban menyembelih binatang kurban. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah. Untuk rangkaian pelaksaannya yaitu :


1. Ihram dari miqat untuk haji.

2. Ihram lagi dari miqat untuk umrah

3. Tidak membayar dam Disunatkan Tawaf Qudum


2. Haji Tamattu – Mendahulukan Umrah gres kemudian Haji


Maksudnya seorang berihram untuk menunaikan ibadah umrah pada bulan-bulan haji (Syawwal, Dzul Qa’dah, 10 hari pertama dari Dzul Hijjah), memasuki kota Makkah kemudian menuntaskan umrahnya dengan mengerjakan thawaf umrah, sa’i umrah kemudian bertahallul dari ihramnya dengan memotong pendek atau mencukur rambut kepalanya, kemudian ia tetap dalam keadaan halal (tidak ber-ihram) hingga datangnya hari Tarwiyah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah.


Selanjutnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzul Hijjah) berihram kembali dari Makkah untuk melaksanakann hajinya hingga sempurna. Untuk yang berhaji Tamattu’, wajib baginya menyembelih binatang kurban (seekor kambing/sepertujuh dari sapi/sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 DzulHijjah atau di hari-hari tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzul Hijjah). Bila tidak bisa menyembelih, maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari tasyriq). Dan untuk rincian pangerjaannya yaitu


1. Ihram dari miqat untuk umroh

2. Ihram lagi dari miqat untuk haji

3. Membayar dam


3. Haji Qiran- melaksanakan Haji sekaligus Umrah


Maksudnya seorang berniat haji dan umroh sekaligus pada bulan-bulan haji dengan kata lain berihram untuk menunaikan umrah dan haji sekaligus, dan memutuskan diri dalam keadaan berihram (tidak bertahallul) hingga tanggal 10 Dzul Hijjah. Dia berihram untuk umrah, kemudian ber-ihram untuk haji sebelum memulai thawaf-nya. Lalu memasuki kota Makkah dan melaksanakan thawaf qudum (thawaf di awal kedatangan di Makkah), kemudian shalat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim.


Selanjutnya bersa’i di antara Shafa dan Marwah untuk umrah dan hajinya sekaligus dengan satu sa’i (tanpa bertahallul), Lalu masih dalam kondisi berihram dan tidak halal baginya melaksanakan hal-hal yang diharamkan saat ihram hingga tiba masa tahallulnya di tanggal 10 Dzul Hijjah). Untuk haji Qiran ini, wajib menyembelih binatang kurban (seekor kambing, sepertujuh dari sapi, atau sepertujuh dari unta) pada tanggal 10 Dzul Hijjah atau di hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah).


Jika tidak bisa maka wajib berpuasa 10 hari; 3 hari di waktu haji (boleh dilakukan di hari tasyriq, namun yang lebih utama dilakukan sebelum tanggal 9 Dzul Hijjah/hari Arafah) dan 7 hari sesudah pulang ke kampung halamannya. Dengan cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah tercakup dalam pekerjaan haji. Sedangkan untuk rician dari pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:


1. Ihram dari miqat untuk haji dan umrah

2. Melaksanakan semua pekerjaan haji

3. Membayar dam


Syarat Haji


Syarat haji yaitu sesuatu yang apabila terpenuhi, maka mengakibatkan orang tersebut wajib melaksanakan ibadah haji. Hal-hal yang termasuk syarat haji seperti:

1. beragama Islam

2. baligh

3. sehat jasmani/rohani

4. merdeka

5. mampu


Rukun Haji


Rukun haji yaitu pekerjaan yang wajib dilakukan dalam selama beribadah haji dan tidak sanggup diganti dengan membayar dam. Rukun haji meliputi:


1. Ihram, yaitu berniat untuk haji. Sebagaimana dalam shalat niat itu diwajibkan, begitupun niat dalam haji maupun umrah. Perlu diperhatikan pula terkait daerah dan waktu miqat yang akan berkaitan bersahabat dengan wajib haji. Selanjutnya, dianjurkan untuk mandi, menggunakan wewangian, shalat dua rakaat, dan mengenakan pakaian ihram untuk laki-laki.


2. Wuquf di Bukit Arafah, yang waktunya terentang mulai dari waktu zhuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang hingga sesudah maghrib, ataupun malam harinya hingga jelang subuh.


3. Thawaf Ifadhah. Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji menuju Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Ka’bah berada di sisi kiri tubuh jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.


4. Sa’i dari bukit Shafa dan Marwah, dimulai dari bukit Shafa, kemudian berjalan hingga tujuh kali perjalanan hingga berakhir di bukit Marwah.


5. Tahallul, yaitu mencukur rambut kepala sesudah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya yaitu sesudah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.


6. Tertib artinya di laksanakan secara berurutan


Wajib Haji


Wajib haji yaitu segala hal yang wajib dilakukan dan apabila tidak dilaksanakan harus membayar denda atau dam dan hajinya tetap sah. Adapun yang termasuk wajib haji yaitu:


1. Ihram dari miqat, ialah miqat makani dan miqat zamani yang telah ditentukan.

2. Bermalam di Muzdalifah.

3. Melempar jumrah aqabah tanggal 10 Zulhijah.

4. Melempar jumrah di Mina selama 3 hari, sehari 3 lemparan masing-masing 7 kerikil (jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah ukhra).

5. Bermalam di Mina tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.

6. Meninggalkan larangan-larangan haji.


Sunah Dalam Beribadah Haji


Sunah haji yaitu hal-hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan dalam ibadah haji. Adapun hal-hal yang termasuk sunnah haji seperti:


1. Mandi saat akan ihram.

2. Melakukan haji ifrad.

3. Membaca talbiyah.

4. Membaca doa sesudah talbiyah.

5. Melakukan tawaf qudum saat masuk Masjidil Haram.

6. Membaca dzikir dan doa.

7. Minum air zam-zam.

8. Shalat sunah dua rakaat sesudah tawaf


Larangan Dalam Ibadah Haji


Bagi jamaah haji laki-laki

1. Memakai pakaian yang berjahit.

2. Memakai tutup kepala.


Bagi jamaah haji perempuan

1. Memakai tutup wajah.

2. Memakai sarung tangan.


Larangan bagi jamaah haji pria dan perempuan

1. Memakai wangi-wangian.

2. Mencukur rambut atau bulu badan.

3. Menikah.

4. Bercampur suami istri.

5. Berburu atau membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.


Bagi orang yang hendak melaksanakan ibadah haji maka rukun haji serta semua hal yang berafiliasi dengan ibadah tersebut harus benar-benar di pahami dan terlaksanakan apabila ingin mendapat kesempurnaan. maka dari itu silahkan pelajari dengan benar apa saja yang masih berafiliasi dengan jelaskan gambar definisi 6 rukun pengertian ketentuan cara pelaksanaan macam macam urutan tuntunan amalan sunnah syarat wajib ibadah haji dan umroh dan lain sebagainya.


Sunday, October 27, 2019

Pengertian Haji Dan Umrah Berdasarkan Bahasa Dan Syara'

Pengertian Haji dan Umrah-Agama islam dibangun dengan lima pondasi yang disebutkan dengan rukun islam. Salah satu dari lima rukun tersebut ialah Haji.

Hukum melaksanakan Haji sendiri yakni fardu 'ain bagi yang bisa melaksanakannya. Pada pembahasan kali ini aku akan membahas lebih dalam berkenaan perihal haji dan umrah.

Agama islam dibangun dengan lima pondasi yang disebutkan dengan rukun islam Pengertian Haji dan Umrah Menurut Bahasa dan Syara'

Pengertian Haji dan Umrah Menurut Bahasa dan Syara'

  1. Pengertian Haji

Secara bahasa haji artinya sesuatu yang disengaja. Sedangkan berdasarkan syara' haji yakni sengaja mengunjungi baitullah di Mekkah dengan niat beribadah kepada Allah SWT dengan waktu dan cara tertentu. Untuk melaksanakan Haji seorang muslim harus bisa secara fisik dan materi.

sebagaimana dijelaskan Allah dalam firmannya Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 97:"Mengerjakan haji yakni kewajiban insan terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka sebenarnya Allah mahakaya (tidak memerlukan sesuatu)dari semesta Alam."

BACA JUGA :
Rukun-Rukun Haji dan Umrah

2. Pengertian Umrah

Secara bahasa artinya berziarah atau berkunjung. Sedangkan berdasarkan Syara' umrah yakni berkunjung ke kakbah di Mekah dengan cara tertentu sedangkan waktunya tidak ditentukan(boleh kapan saja).

 Aturan perihal Umrah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 196.
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah alasannya yakni Allah ...."
Adapun syarat wajib melaksanakan haji dan umrah adalah.
  1. Islam
  2. Berakal sehat(tidak gila)
  3. Baligh
  4. Mampu (Isthitha'ah) yaitu :
  • Sehat jasmani
  • Ada bekal untuk biaya perjalanan dan untuk orang yang ditinggalkan
  • Ada kendaraan
  • Aman di perjalanannya
  • Bagi perempuan harus ada muhrim.
Demikianlah sedikit pembahasan perihal Haji dan Umrah, biar bermanfaat dan biar kita semua dimudahkan untuk sanggup menjalankan ibadah Haji atau Umrah tersebut.

Rukun-Rukun Haji Dan Umrah

Rukun-Rukun  Haji dan Umrah-Kita semua tahu, bahwa rukun-rukun sesuatu yaitu bagian-bagian pokok yang membentuk sesuatu itu. Yang apabila bagian-bagian tersebut tidak terealisasi maka sesuatu itu tidaklah sempurna.

Jadi, Rukun Haji yaitu Segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji jikalau tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya tidak syah. Oleh sebab itu harus mengulang lagi pada waktu yang lain. Mari kita simak ulasan dibawah ini semoga sanggup memahami apa saja yang harus dikerjakan ketika melaksanakan ibadah Haji.

Rukun-Rukun Haji dan Umrah


BACA JUGA :
Artikel Tentang Pengertian Haji dan Umrah Menurut Bahasa dan Syara'

bagian tersebut tidak terealisasi maka sesuatu itu tidaklah tepat Rukun-Rukun  Haji dan Umrah

Rukun Haji

Rukun Haji ada lima perkara:
  1. Ihram,yang dimaksud ihram yaitu niat memasuki haji.
  2. Wukuf, yaitu berhenti di Arafah dimulai dari tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzul Hijjah hingga terbenam matahari.
  3. Thawaf, yaitu mengelilingi ka'bah tuju kali putaran dimulai dari hajar Aswat dengan posisi Ka'bah selalu berada di sebelah kiri yang berthawaf.
  4. Sa'i, berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak tuju kali.
  5. Tahallul(memotong rambut), yaitu melepaskan diri dari Ihram haji setelah selesai mengerjakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan cara mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut.

Tertib (melakukan rukun haji secara berurutan dari awal hingga akhir)

Diantara Rukun-rukun tersebut di atas harus dilakukan secara berurutan, dengan cara sebagai berikut:
Melakukan Ihram terlebih dahulu,kemudian Wuquf di 'Arafah, terus Thawaf, setelah itu Sa'i. Adapun mencukur rambut sanggup di akhirkan setelah Thawaf dan boleh juga sebelumnya.

Rukun Umrah

Rukun Umrah ialah :
  1. Melakukan Ihram untuk Umrah dengan cara yang sama menyerupai yang untuk haji. Hanya niatnya saja yang berbeda.
  2. Masuk mekkah, dan pribadi melaksanakan thawaf umrah.
  3. Sa'i antara shafa dan marwah
  4. Mencukur rambut (tahallul)
Itulah beberapa hal yang perlu anda ketahui dan lakukan ketika melaksanakan ibadah haji, semoga bermanfaat dan sanggup membantu anda yang hendak menunaikan ibadah haji.




Sholat Jumat: Pengertian, Hukum, Keutamaan, Dan Sunahnya

Sholat Jumat-Kaum muslimin melakukan shalat Jumat sebanyak dua rakaat yang sebelumnya diawali dengan  dua  khutbah.

Bagi yang melakukan shalat jumat tidak berkewajiban melakukan shalat dzuhur. Bicara perihal shalat Jumat, bergotong-royong apa sih shalat jumat itu? dan apa hukumnya melakukan shalat Jumat?

Ya, pada kesempatan kali ini saya akan membahas lebih dalam perihal shalat jumat. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini!

BACA JUGA:
Artikel Tentang Shalat Rawatib

Kaum muslimin melakukan shalat Jumat sebanyak dua rakaat yang sebelumnya diawali dengan Sholat Jumat: Pengertian, Hukum, Keutamaan, dan Sunahnya

Sholat Jumat: Pengertian, Hukum, Keutamaan, dan Sunahnya

1. Pengertian dan Hukum mengerjakan Shalat Jumat

Shalat Jumat yakni shalat dua rakaat yang dilakukan pada waktu dzuhur pada hari Jumat secara berjamah, sebelumnya didahului dengan dua khutbah. Bagi yang melakukan shalat Jumat maka ia tak berkewajiban mengerjakan shalat dzuhur.

Melaksanakan shalat Jumat hukumnya yakni Fardu 'ain, artinya wajib bagi setiap muslim laki-laki, yang memenuhi syarat wajibnya shalat jumat. Ini semua telah dijelaskan Allah SWT dalam firmannya:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jumat, maka bersegeralah kau mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jikalau kau mengetahui."(QS.AL-Jumu'ah, 62:9)

Bentuk perintah dari ayat tersebut mengisyaratkan shalat Jumat wajib hukumnya dilaksanakan. Lain dari pada firman Allah perintah melakukan shalat jumat juga dijelaskan dalam Hadist Nabi:

"Shalat Jumat itu hak yang wajib atas tiap-tiap orang islam dengan berjamaah kecuali 4 golongan yaitu: Hamba sahaya, perempuan, bawah umur dan orang sakit."(HR. Abu Daud dan Al-Hakim) Hadis tersebut menjelaskan bahwa kewajiban melakukan Shalat Jumat yakni benar adanya, kecuali empat kelompok.

Kemudian itu, siapakah seseorang diwajibkan shalat Jumat itu?
Mari simak urain dibawah ini!

2. Syarat  Wajib Shalat Jum'at

Maksudnya yakni ketentuan yang mewajibkan seseorang untuk melakukan shalat jumat. Adapun yang termasuk syarat wajib shalat jumat adalah:
  1. Islam, tidak wajib bagi yang tidak beragama islam.
  2. Balig (dewasa), artinya tidak diwajibkan bagi anak-anak.
  3. Berakal Sehat, Yang tidak cendekia sehat menyerupai orang absurd misalnya, maka gugurlah kewajibannya untuk shalat jumat.
  4. Laki-laki, tidak diwajibkan untuk perempuan.
  5. Sehat, artinya bagi orang yang sakit dan tak bisa bangun untuk berangkat kemasjid melakukan shalat jumat maka ia tidak diwajibkan mengerjakannya.
  6. Bermukim, tidak wajib bagi yang bepergian jauh.

BACA JUGA:
Rukun haji dan umrah

3. Keutamaan Shalat Jumat

Pelaksanaan shalat jumat, menggambarkan wujud persaudaraan umat islam, tidak ada perbedaan di antara mereka, semua sama dihadapan Allah.

Bersama-sama mendengarkan khutbah dan seusai shalat mereka saling berjabat tangan dengan penuh rasa persaudaraan. Dalam pelaksanaan shalat jumat ini ada banyak manfaat yang sanggup kita ambil, antara lain:
  1. Melatih disiplin dan menghargai waktu
  2. Mendidik patuh dan taat kepada Allah swt
  3. Menambah wawasan dan penambahan pengetahuan
  4. Meningkatkan kerukunan dan persatuan dikalangan umat islam.
  5. Sebagai sarana komunikasi

Sunah-sunah Shalat Jumat

Setelah kita mengetahui hukum,syarat dan manfaat yang didapat dari shalat jumat disini juga ada beberapa hal sunah yang dilakukan sebagai ibadah pemanis didalam shalat jumat.

Perkara tersebut dilakukan sebelum berangkat shalat jumat dan dikala di masjid sebelum khutbah dimulai.

Beberapa amalan sunah tersebut,antaralain:
  1. Mandi, seperi mandi wajib sebelum berangkat shalat jumat
  2. Berhias dengan menggunakan pakaian yang baik, disunahkan berwarna putih polos.
  3. Memakai wewangian terbaik yang dimiliki
  4. Memotong kuku,kumis,menyisir rambut (rapi,bersih,dan suci)
  5. Bersegera kemasjid
  6. Membaca Al-Qur'an atau dzikir sebelum khutbah dimulai
  7. Memenuhi shaf (bsrisan) bab depan atau yang masih kosong
  8. Melakukan shalat Tahiyyatul Masjid
Beberapa amalan sunah diatas dimaksudkan sebagai ibadah tambahan, dan sangat baik untuk dilakukan, alasannya menerima pahala pemanis dari Allah SWT.

Demikianlah beberapa hal yang wajib diketahui khususnya kaum pria dan juga wanita semoga sanggup mengingatkan ayah, suami, anak ataupun sobat laki-lakinya perihal kewajibannya melakukan shalat jumat.

BACA JUGA :
Artikel Mengenai Shalat 'Idain

Ketentuan Dan Syarat Binatang Qurban Idul Adha

Ketentuan dan Syarat Hewan Qurban Idul Adha-syariat berqurban, bermula dari dongeng Nabi Ibrahim as. Beliau yang telah menanti anak semenjak usang diperintahkan oleh Allah swt untuk menyembelih puteranya sendiri.

Perintah ini merupakan ujian berat baginya alasannya ialah harus menentukan, untuk tidak menyembelih puteranya Ismail as dan mengabaikan perintah Allah Swt atau harus menyembelih puteranya yang berarti mengikuti perintah Allah.

Namun, Nabi Ibrahim mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Allah, sehingga dia pun dengan nrimo melaksanakan perintahnya untuk menyembelih puteranya tersebut. Dengan keikhlasan dan ketulusannya tersebut maka digantikanlah anaknya tersebut dengan seekor domba oleh Allah Swt.

Cerita singkat ini merupakan sedikit sejarah awal dimana istilah dan syariat qurban muncul. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas ketentuan dan syarat qurban di bulan idul adha.


 Ketentuan dan Syarat Hewan Qurban Idul Adha Ketentuan dan Syarat Hewan Qurban Idul Adha

Ketentuan dan Syarat Qurban

Ketentuan Penyembelihan Hewan Qurban

Terdapat beberapa Ketentuan yang perlu diperhatikan di dikala penyembelihan binatang qurban :

1. Niat

Niat ini sangat kuat untuk setiap ibadah yang akan kita kerjakan, pasalnya niat ini akan menjadi tujuan untuk ibadah kita. Diterima atau tidaknya ibadah kita pun tergantung dengan niat kita.

Apabila niat kita ditujukan untuk beribadah kepada Allah swt, insyaallah ibadah kita diterima dan apabila niat kita ditujukan untuk memperoleh kebanggaan dari orang lain maka akan mengakibatkan ditolaknya ibadah kita.

2. Menyebut asma Allah dikala melaksanakan penyembelihan

Apabila kita melaksanakan penyembelihan tanpa menyebut asma Allah maka, akan mengakibatkan haramnya binatang yang disembelih sekalipun itu binatang halah. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah yang artinya :

"Dan janganlah kau makan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu ialah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya supaya mereka membantah kamu; dan jikalau kau menuruti mereka, gotong royong kau tentulah menjadi orang-orang yang musyrik." (Al-An'aam:121)

3. Menggunakan pisau tajam dikala proses penyembelihan

Penyembelihan memakai pisau yang tajam sanggup mempercepat penyembelihan dan tidak terkesan menyiksa.

Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu'anhu, ia berkata"dua hal yang saya hafal dari Rasulullah Saw, dia bersabda:

"Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kau membunuh, hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jikalau engkau menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaknya seorang menajamkan pisaunya dan menenangkan binatang yang disembelihnya itu.

4. Melakukan penyembelihan pada leher

Hal demikian guna mempercepat selesai hidup binatang yang disembelih, dengan memutuskan urat-urat pada kerongkongannya.
Dari Ibnu 'Abbas Raddiyallahuanhu, berkata :"Menyembelih itu pada leher dan pangkal lehernya."

5. Membaringkan binatang dirusuk sebelah kiri

Berkata Syekh Zakariya al-Anshari di dalam Asna al-Mathalib fi Syarhi Raudhi ath-Thalib: “Hendaklah binatang qurban dibaringkan di atas lambung kiri, alasannya ialah hal itu lebih muda bagi penyembelih untuk memegang pisau dengan tangan kanan, dan memegang kepala binatang dengan tangan kiri.”

6. Disunnah kan menghadap kiblat

Disunnahkan menghadapkan binatang yang akan di sembelih ke arah Kiblat dan membaca menyerupai apa yang dibaca oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut.

Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba yang mempunyai tanduk cantik dan bewarna putih serta telah dikebiri (dipukul dua biji pelirnya supaya syahwatnya untuk kawin hilang-penj).

Ketika dia menghadapkan keduanya (ke arah Kiblat) dia berdo’a:
Sesungguhnya saya menghadapkan wajahku kepada Rabb yang membuat langit dan bumi di atas agama Nabi Ibrahim yang lurus dan saya bukanlah termasuk orang-orang musyrik.

Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan saya termasuk orang-orang menyerahkan diri (kepada Allah).

Ya Allah, ini ialah dari-Mu dan untuk-Mu dari Muhammad dan umatnya, bismillaahi wa Allaahu akbar (dengan Nama Allah (aku menyembelih) dan Allah Mahabesar).’Kemudian dia menyembelihnya.

7.  Penyembelihan dilakukan oleh seorang muslim

Penyembelihan dilakukan dengan menyebut asma Allah dan ditujukan untuk beribadah kepada Allah swt. Hewan qurban bukan ditujukan untuk pemujaan, ataupun penyembahan.

Oleh kesannya segala proses penyembelihannya harus dilakukan seorang muslim yang mengetahui syariat menyembelih binatang qurban.

Waktu penyembelihan Qurban

Penyembelihan dilaksanakan seteleh usai melaksanakan shalat ied Idul Adha.
Rasulullah Saw bersabda:

"barang siapa menyembelih sebelum shalat hendaklah menyembelih sekali lagi sebagai gantinya, dan siapa yang belum menyembelih sampai kami selesai shalat maka menyembelihlah dengan 'bismillah'. (HR.Bukhari dan Muslim)

Syarat-syarat binatang Qurban

1. Hewan qurban berupa binatang ternak (Unta,sapi dan kambing atau domba)
2. Cukup Umur
"Hewan-hewan yang akan diqurbankan terdapat batas minimal untuk sanggup disembelih :

  • Unta, Minimal telah berusia lima tahun
  • Sapi atau Kerbau, Minimal telah berusia dua tahun
  • Domba, Minimal telah berusia 1 tahun atau telah berganti gigi,
  • Kambing, Minimal telah berusia dua tahun.
BACA JUGA:
Ketentuan dan syarat binatang qurban lengkap

3. Tidak cacat

Hewan yang diqurbankan haruslah sehat dan tidak cacat (buta sebelah, sakit yang jelas, pincang yang terang dan sangatlah kurus tidak mempunyai sum-sum tulang belakang).
Dan apabila terdapat cacat pada binatang qurban maka akan mengakibatkan qurbannya tidak sah.

4. Berqurban dengan Hewan milik sendiri, tidak diperbolehkan berqurban memakai binatang curian atau rampasan.

5. Hewan qurban harus bebas dari ikatan-ikatan orang lain. Artinya bukan binatang yang tergadai ataupun binatang waris yang warisannya belum dibagikan.

Demikianlah klarifikasi mengenai ketentuan dan syarat binatang qurban, semoga bermanfaat untuk kita semua.

Orang Lain Juga Membaca :
Artikel Tentang Shalat 'Idain
Artikel Tentang Haji dan Umrah

Manfaat Puasa Di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah

Manfaat Puasa di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah-Tak terasa sekarang kita telah memasuki bulan dzulhijjah bulan dimana setiap amal shaleh yang kita lakukan dilipat gandakan pahalanya.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (10 hari pertama bulam dzulhijjah)."para sobat bertanya:"tidak pula jihad di jalan Allah? Nabi Saw menjawab:"Tidak pula jihad di jalan Allah,kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun (mati syahid).

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai manfaat puasa di 10 hari pertama bulan dzulhijjah. Penasaran dengan keuntungannya ? yuk, simak uraian dibawah ini!

Manfaat Puasa di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah

Tak terasa sekarang kita telah memasuki bulan dzulhijjah bulan dimana setiap amal shaleh yang  Manfaat Puasa di 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah

Ada beberapa amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan dzulhijjah yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Namun, tahukah anda manfaat yang tersenbunyi dari setiap harinya di 10 hari awal dzulhijjah ini? Jika belum tahu silahkan baca ulasan dibawah ini hingga dengan selesai!

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu,bahwa Rasulullah Saw bersabda:

1. Hari 1 bulan dzulhijjah

Pada hari ini, hari dimana Allah SWT mengampuni dosanya Nabi Adam as. "Barang siapa berpuasa pada hari tersebut, Allah swt akan mengampuni segala dosanya."

2. Hari 2 bulan dzulhijjah

Pada hari ini, Allah swt mengabulkan doa nabi Yunus as dengan mengeluarkannya dari perut ikan paus."Barang siapa berpuasa pada hari tersebut seolah olah telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejap pun.

3. Hari 3 bulan dzulhijjah

Pada hari ini, Allah swt mengabulkan doa Nabi Zakaria as."Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan mengabulkan doanya."

4. Hari 4 bulan dzulhijjah

Pada hari ini, Hari dimana Nabi Isa as dilahirkan."Barang siapa berpuasa pada hari tersebut,akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan."

5. Hari 5 bulan dzulhijjah

Pada hari ini, Bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Musa as."Barang siapa berpuasa pada hari itu, akan terhindar dari kemunafikan dan azab kubur."

6. Hari 6 bulan dzulhijjah

Hari ke enam ini yakni hari dimana Allah swt membuka pintu kebajikan untuk Nabinya,"Barang siapa berpuasa pada hari itu akan dipandang Allah dengan penuh Rahmat dan tidak akan diadzab."

7. Hari 7 bulan dzulhijjah

Pada hari ini pintu neraka jahanam di tutup dan tidak akan dibuka hingga lewat hari kesepuluh."Barang siapa berpuasa pada hari itu, akan ditutup oleh Allah swt tiga puluh pintu kemelaratan dan kesulitan serta akan dibukakan tiga puluh pintu kesenangan dan kemudahan."

8. Hari 8 bulan dzulhijjah

Hari ini yakni hari Tarwiyah. "Barang siapa yang berpuasa pada hari ini akan memperoleh pahalanya yang tidak diketahui besarnya kecuali Allah swt."

9. Hari 9 bulan dzulhijjah

Hari ke-9 ini yakni hari Arafah."Barang siapa yang berpuasa pada hari ini,akan dihapuskan dosa setahun yang kemudian dan setahun yang akan datang."

10. Hari 10 bulan dzulhijjah

Hari kesepuluh yakni hari Raya Idul qurban."Barang siapa yang berqurban pada hari ini, maka pada tetesan pertama darah binatang qurban akan menghapuskan dosanya dan dosa anak istrinya."

Dari ulasaan diatas dijelaskan bahwa puasa hanya dilakukan selam 9 hari. Karena hari ke-10 yakni hari raya Idul adha dan pada hari tersebut tidak diperbolehkan puasa. Namun, pada hari tersebut diperintahkan untuk berqurban.

Demikianlah klarifikasi mengenai manfaat puasa  di 10 hari awal bulan dzulhijjah, supaya bermanfaat dan membangkitkan semangat anda yang membaca artikel ini untuk melakukan puasa tersebut.

Postingan Tekait :