Showing posts sorted by date for query keutamaan-membaca-al-quran. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query keutamaan-membaca-al-quran. Sort by relevance Show all posts

Tuesday, November 12, 2019

Rutin Membaca Surat Al-Waqiah Menciptakan Kaya. Benarkah?

Rutin Membaca Surat Al-Waqiah Membuat Kaya – Pertanyaan ini sering muncul pada beberapa orang yang mendengar kabar yang memang sudah terkenal di lingkungan ummat Islam bahwa salah satu khasiat surat al-Waqiah yakni menciptakan pembacanya dimudahkan rezekinya, terhindar dari kemiskinan dan menjadikannya sebagai orang yang kaya. Sehingga banyak orang yang mengamalkan amalan wirid surat al-Waqiah setiap hari dengan cita-cita duduk masalah ekonomi yang dihadapinya menjadi tuntas, rezekinya lancar dan hartanya melimpah. Benarkah demikian?

 Pertanyaan ini sering muncul pada beberapa orang yang mendengar kabar yang memang sudah p Rutin Membaca Surat Al-Waqiah Membuat Kaya. Benarkah?


Ada beberapa dalil yang menyatakan ihwal keutamaan surat al-waqiah ini. Beberapa dalil diantaranya sudah admin tuliskan pada link di bawah ini:

Fadhilah-Keutamaan-Khasiat Membaca Surat al-Waqiah

Meskipun derajat kesahihan hadis-hadis ihwal keutamaan surat al-Waqiah ini diragukan, namun yang pasti surat al-Waqiah yakni bab dari surat-surat yang ada dalam al-Qur’an. Dan tentu saja membacanya sama baiknya dengan membaca surat-surat dalam al-Qur’an yang lain. Karena membaca setiap ayat alquran sanggup membawa kebaikan pada diri kita. Ada hadis Nabi yang berbunyi:

“Bacalah Al-quran, alasannya yakni ia akan tiba pada hari tamat zaman sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya (maksudnya, orang-orang yang rajin membaca, mempelajari, menghafal dan mengamalkan hukum-hukumnya)” (HR. Muslim)

Rutin Membaca Surat Al-Waqiah Membuat Kaya

Tentang hadis Nabi yang terkenal yang menyatakan bahwa “Barangsiapa yang membaca surat al-Waqiah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kemiskinan selamanya” dan dinyatakan sebagai maudhu’, banyak orang yang mengambil perilaku dengan tetap membaca dan mengamalkannya secara istiqomah sebagai wasilah untuk memohon kepada Allah, sebagaimana wasilah dengan amal-amal sholeh yang lain.

Sebenarnya ada beberapa amalan memperlancar rezeki yang lain yang sanggup dilakukan selain dengan membaca surat Waqiah. Sebagaimana yang di kutip dari Al-quran dan Hadist sahih, berikut amalan-amalan yang sanggup memperlancar rezeki yang juga sanggup dilakukan.

     1.       BERTAUBAT

Secara psikologis, dengan banyak melaksanakan taubat secara lapang dada kita akan sanggup memaafkan diri sendiri dari kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan sebelumnya. Ini akan berdampak positif pada diri dan sekitar. Jika energi yang keluar dari diri sendiri sudah positif, maka otomatis rezekipun sanggup dengan gampang didapatkan. Seperti yang juga dikatakan di salah satu firman Allah awt:

Dan hendaklah kau meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kau mengerjakan yang demikian), pasti Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu hingga kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memperlihatkan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kau berpaling, maka bahwasanya saya takut kau akan ditimpa siksa hari kiamat. (QS Huud 3)

Dan sabda nabi:

Barangsiapa yang rutin membaca istighfar, Allah akan memperlihatkan solusi pada setiap kesulitannya, dan penyelesaian bagi setiap permasalahannya. Dan Dia akan memperlihatkan rezeki dari jalan yang tidak terduga.” (Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Al-Baihaqi)



Cara Bertaubat yang benar :
  • Niatkan dengan hati yang paling dalam untuk melaksanakan taubat sepenuh hati dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi.
  • Berwudhu dengan tepat sesuai sunnah
  • Melaksanakan sholat dua rakaat secara khusuk. Tidak ada bacaan khusus disini, lakukan menyerupai sholat biasanya.
  • Membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah swt dengan sepenuh hati.
  • Lakukan ini berulang-ulang, insya allah semua permasalahan akan sanggup teratasi dengan mudah.


      2.       MENIKAH

Menikah yakni ibadah yang lezat meski ada yang tidak mau melaksanakannya juga. Ibadah yang satu ini cenderung memberi kebahagiaan dalam melaksanakannya. Bukan hanya kebahagiaan dengan pasangan yang akan didapatkan, ini juga sanggup membuka rejeki sebagaimana yang dikatakan pada salah satu firman Allah:

Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. (An-Nuur 24:32-33)

Nabi Muhammad Saw juga menguatkan ayat tersebut. Sabda beliau, Dari Aisyah,

Nikahilah olehmu kaum perempuan itu, maka bahwasanya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu. (HR. Hakim dan Abu Dawud).

      3.       SILATURAHMI

Menyambung tali persaudaraan atau Silaturahmi juga sanggup memperlancar rezeki. Tidak sanggup dipungkiri, ada banyak orang yang mendapat kesuksesan hanya dengan bermodalkan silaturahmi. Karena selain mempererat korelasi dengan sesama, silaturahmi juga sanggup memperluas relasi. Dengan mempunyai korelasi yang banyak, ini sanggup mempermudahkan kita untuk menjalankan sebuah bisnis. Sebagaimana sabda nabi:

Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi. (HR. Bukhari)

      4.       SEDEKAH

Memberikan sesuatu yang sudah berada di kekuasaan kita kepada orang lain, kadang terasa berat bagi sebagian orang. Tapi yakinlah, dengan  rajin melaksanakan sedekah tidak akan menciptakan kita tambah miskin, tapi justru sebaliknya. Inilah sebuah keajaiban yang kasatmata di dunia. Allah swt berfirman:

Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kau dikembalikan. (Al-baqarah QS:245)

Demikian sedikit catatan tentang Rutin Membaca Surat Al-Waqiah Membuat Kaya dan beberapa amalan memperlancar rezeki yang sanggup dilakukan selain dengan wasilah membaca ayat-ayat al-Qur’an termasuk surat Waqiah. Semoga dengan banyak melaksanakan amal sholeh, Allah berkenan memudahkan segala urusan kita, termasuk dalam duduk masalah rejeki. Amin.

Wednesday, October 30, 2019

Bacaan Surat Doa Ayat Bangku Latin Arab Terjemahan Dan Artinya

Bacaan ayat bangku ialah satu amalan dari ayat al-qur’an surat Al Baqarah ayat 255 yang di percaya mempunyai keutamaan sangat besar serta apabila terus menerus di amalkan akan memperlihatkan kebaikan kepada orang yang mengamalkannya. Dalam hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa ayat ini merupakan ayat teragung yang terdapat dalam Al-Quran. Melihat pernyataan tersebut, tidak heran apabila ayat bangku ini lebih sering di amalkan oleh semua kalangan umat islam dalam aneka macam waktu dan keadaan.


Harus di akui apabila setiap amalan yang di anjurkan selalu rutin di amalkan dengan baik dalam keseharian maka niscaya bagi orang yang mengamalkannya akan menerima kebaikan pola menyerupai dari sayyidul istighfar dan sejenisnya. Dan begitu juga untuk ayat kursi, banyak sekali keterangan-keterangan yang menjelaskan keutamaan atau khasiat dari membaca ayat bangku yang meliputi keterangan kesunnahan selalu membacanya setelah selesai shalat fardu 5 waktu sebagaimana Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda.


مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ


“Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk nirwana selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44.). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk nirwana dikala mati.


Bacaan ayat bangku ialah satu amalan dari ayat al Bacaan Surat Doa Ayat Kursi Latin Arab Terjemahan Dan Artinya


Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,


أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ الْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca mu’awwidzaat di final shalat (sesudah salam).” (HR. An Nasai no. 1336 dan Abu Daud no. 1523). Yang dimaksud mu’awwidzaat ialah surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fathul Bari, 9/62)


Perlu di ingat sebenarnya ayat bangku ini ialah ayat yang sangat agung yang terdapat dalam Al-qur’a shingga apabila benar-benar bisa di amalkan dengan sebaik mungkin maka tentunya akabisa memperlihatkan manfaat untuk kehidupan kita baik itu semasa masih di dunia atau di alam abadi nanti, bahkan dalam salah satu keterangan di jelaskan lagi bahwa “Bacalah Ayat Kursi sebab sanggup menjaga dirimu, anak-anakmu dan daerah tinggalmu serta rumah yang ada disekitar daerah tinggalmu. Apabila dibaca pada pagi hari dan petang hari maka akan kondusif dari gangguan jin. Apabila engkau membacanya dikala engkau hendak tidur maka Allah akan menjagamu sehingga setan tidak akan bisa mendekatimu sampai pagi hari.


Keterangan tersebut mengambarkan kepada kita bahwa di jamin seseorang yang selalu mengamalkan ayat bangku akan di jaga hidupnya dari gangguan-gangguan syetan bahkan tidak hanya beliau saja tyetapi juga meliputi keluarga dan tetangga yang ada di sekitarnya. Lebih jauhnya lagi apabila melihat salah satu klarifikasi ada di antaranya yang menerangkan bahwa membaca ayat bangku hampir setara dengan membaca seperempat ayat al-qur’an, Dan selain itu masih banyak juga riwayat yang menjelaskan dari khasiat ayat bangku tersebut.


Dengan melihat klarifikasi dari keutamaan-keutamaan ayat bangku yang begitu besar, maka sudah sepatutnya kita sebagai umat islam yang selalu menginginkan hal terbaik untuk dunia dan alam abadi semoga senantiasa mengamalkan bacaan ayat bangku baik sehabis selesai shalat atau dikala sebelum tidur. Sehingga bagi yang belum hafal harus benar-benar sesegera mungkin untuk memehami bacaan ayat bangku dan bagi yang sudah paham segera ajarkan kepada belum dewasa semoga mereka bisa mengamalkannya dengan baik, dan berikut di bawah ini ialah bacaannya.


Bacaan Ayat Kursi


اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ


allaahu laa ilaaha illaa huwa alhayyu alqayyuumu laa ta/khudzuhu sinatun walaa nawmun lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi man dzaa alladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi-idznihi ya’lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyay-in min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a wasi’a kursiyyuhu alssamaawaati waal-ardha walaa yauuduhu hifzhuhumaa wahuwa al’aliyyu al’azhiimu.


Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup infinit lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang sanggup memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


Mungkin kebanyakan dari umat islam sudah begitu mengetahui dan paham betul dengan bacaan ayat bangku di atas, namun nyatanya tidak sedikit pula orang yang belum paham bahkan tidak mengetahui bagai mana bacaan lengkap dari ayat ini. Maka dari kami mencoba menulisnya dengan lengkap untuk memfasilitasi mereka yang mau benar-benar menghafalnya dengan baik. Dan silahkan cermati juga semua yang berkaitan dengan bacaan surat doa ayat bangku latin arab terjemahan dan artinya free mp3 download youtube bunyi merdu lengkap dan yang lainnya.


Bacaan Keutamaan Manfaat Surat Al-Kahfi Latin Dan Artinya

A-kahfi ialah nama surat dalam alqur’an yang artinya para penghuni gua, surat ini terdiri dari 110 ayat di dalamnya serta di turunkannya di kota makah, sehingga surah al-kahfi ini tergolong pada surat makkiyah. Kndungan yang ada di dalam surat al-kahfi ini tidak lepas dari kisah-kisah atau sejarah penting yang berkaitan dengan kekuasaaan allah swt, setidaknya ada 3 kisah yaitu ashabul kahfi yang di jadikan sebagai nama surat, petemuan nabi Musa as dan nabi Khaidir as serta kisah Dzulqarnain.


Di jadikannya al-kahfi sebagai nama surat dalam al-qur’an tentu hal ini bukanlah kebetulan semata, tapi lantaran kisah Ashabul Kahfi menyerupai juga kisah dalam al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran (ibrah) didalamnya. Jika membaca sejarah ashabul kahfi maka tentu kita akan menemukan banyak hal yang sangat menarik dan luar biasa yang mana hal tersebut pertanda kekuasaan allah swt sang maha pencipta satu-satu yang haq untuk di sembah dan di yakini atas kekuasannya terhadap segala sesuatu.


Lalu siapa ashabul kahfi ini sehingga begitu di kedepankan dan di jadikan sebagai nama dalam al-qur’an, dalam dongeng di kemukakan bahwa ashabul kahfi ialah segolongan cowok beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi seorang raja yang dzalim penyembah berhala. Yang mana para cowok tersebuh lari kedalam gua dalam dongeng berasama seekor anjing dan di tidurkan oleh allah swt selama 309 tahun dan di bangunkan lagi dikala pada masa kerajaan Abdurrahman seorang raja yang adil.


 ayat di dalamnya serta di turunkannya di kota makah Bacaan Keutamaan Manfaat Surat Al-Kahfi Latin Dan Artinya


Jika membaca ihwal sejarah para sehabat ashabul kahfi, maka bisa di katakan ini adaalah dongeng atau sejarah yang sangat menarik sekali, bahkan tidak sedikit kejadian-kejadian di luar nalar insan biasa, mungkin bagi orang yang tidak beriman kepada al-qur’an susah untuk meyakini dan menangkap dongeng ini alasannya ialah aneka macam kisah-kisah menarik yang pertanda kekuasaaan allah swt di nalar insan termasuk juga tidurnya yang begitu lama. Jika tidak di sertai dengan kekuasaan dan kehendak allah swt maka mustahil ada orang yang bisa tertidur selama itu.


Keutamaan Surat Al-kahfi


Setiap surat yang berada dalam al-qur’an baik itu yang jumlah ayatnya pendek atau panjang di yakini mempunyai keutamaan-keutamaan yang sangat luar apabila di bacakan, termasuk juga untuk surat al-kahfi ini. Keutamaan yang di miliki oleh surat al-kahfi sangat luar biasa dan harus di yakini akan kebenarannya, alasannya ialah keutamaan ini bukanlah hanya sekedar isu saja yang tidak mempunyai sumber kebenaran, namun pribadi tertera dalam beberapa hadits yang bunyinya seperti:


Dari Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu ‘anhu, dari Rasulullah SAW bersabda:


مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ


Artinya : Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya ia dan Baitul ‘atiq.” (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)


Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu,


مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ


Artinya : Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.” (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini ialah hadits paling berpengaruh ihwal surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)


Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullah SAW bersabda,


مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ


Artinya : Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya hingga ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.


Manfaat Surat Al-kahfi


1. Mendapatkan Ridho dari Allah SWT


Siapa yang membaca surat Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi” (HR Ahmad).


2. Disinari Cahaya Kebaikan


Apabila kita membaca surat Al Kahfi di hari lain atau hari Jum’at, maka Allah akan memperlihatkan ganjaran, pahala dan disinari cahaya kebaikan serta akan mendapat keberkahan syafaat di hari pembalasan. Sinar cahaya akan Allah berikan pada hari kiamat, istimewanya, cahaya ini akan memancar dari kedua telapak kaki dan hingga ke langit. Seperti yang sudah Allah jelaskan dalam surat al – Hadid: 12 yang artinya;


يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ


“Pada hari dikala kau melihat orang mukmin pria dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)


3. Menghindarkan diri dari fitnah dajjal


Rasulullah SAW juga telah menegaskan dalam salah satu hadits bahwa membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at akan membuat kita terhindar dari fitnah yang dibawa dajjal tersebut.


“Barang siapa membaca Surah al – Kahfi pada hari Jum’at, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya,” (HR-Dailami).


“Siapa yang membaca dari Surah Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya dan siapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi,” (HR Ahmad).


Bacaan Surat Al-Kahfi


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


Bismillahirrahmanirrahim


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang


Ayat 1


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا ۜ


alhamdu lillaahi alladzii anzala ‘alaa ‘abdihi alkitaaba walam yaj’al lahu ‘iwajaan


Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;


Ayat 2


قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا


qayyiman liyundzira ba/san syadiidan min ladunhu wayubasysyira almu/miniina alladziina ya’maluuna alshshaalihaati anna lahum ajran hasanaan


sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi isu bangga kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik.


Ayat 3


مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا


maakitsiina fiihi abadaan


mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.


Ayat 4


وَيُنْذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا


wayundzira alladziina qaaluu ittakhadza allaahu waladaan


Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak”.


Ayat 5


مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا


maa lahum bihi min ‘ilmin walaa li-aabaa-ihim kaburat kalimatan takhruju min afwaahihim in yaquuluuna illaa kadzibaan


Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan ihwal hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari verbal mereka; mereka tidak menyampaikan (sesuatu) kecuali dusta.


Ayat 6


فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا


fala’allaka baakhi’un nafsaka ‘alaa aatsaarihim in lam yu/minuu bihaadzaa alhadiitsi asafaan


Maka (apakah) barangkali kau akan membunuh dirimu lantaran bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).


Ayat 7


إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا


innaa ja’alnaa maa ‘alaa al-ardhi ziinatan lahaa linabluwahum ayyuhum ahsanu ‘amalaan


Sesungguhnya Kami telah mengakibatkan apa yang di bumi sebagai pemanis baginya, semoga Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.


Ayat 8


وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا


wa-innaa lajaa’iluuna maa ‘alayhaa sha’iidan juruzaan


Dan sebenarnya Kami benar-benar akan mengakibatkan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.


Ayat 9


أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا


am hasibta anna ash-haaba alkahfi waalrraqiimi kaanuu min aayaatinaa ‘ajabaan


Atau kau mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk gejala kekuasaan Kami yang mengherankan?


Ayat 10


إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا


idz awaa alfityatu ilaa alkahfi faqaaluu rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wahayyi/ lanaa min amrinaa rasyadaan


(Ingatlah) tatkala para cowok itu mencari daerah berlindung ke dalam gua, kemudian mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.


Ayat 11


فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا


fadharabnaa ‘alaa aadzaanihim fii alkahfi siniina ‘adadaan


Maka Kami tutup indera pendengaran mereka beberapa tahun dalam gua itu,


Ayat 12


ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا


tsumma ba’atsnaahum lina’lama ayyu alhizbayni ahsaa limaa labitsuu amadaan


Kemudian Kami bangunkan mereka, semoga Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu] yang lebih tepat dalam menghitung berapa usang mereka tinggal (dalam gua itu).


Ayat 13


نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى


nahnu naqushshu ‘alayka naba-ahum bialhaqqi innahum fityatun aamanuu birabbihim wazidnaahum hudaan


Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) dongeng ini dengan benar. Sesungguhnya mereka ialah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.


Ayat 14


وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا


warabathnaa ‘alaa quluubihim idz qaamuu faqaaluu rabbunaa rabbu alssamaawaati waal-ardhi lan nad’uwa min duunihi ilaahan laqad qulnaa idzan syathathaan


Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, kemudian mereka pun berkata, “Tuhan kami ialah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sebenarnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”.


Ayat 15


هَٰؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً ۖ لَوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا


haaulaa-i qawmunaa ittakhadzuu min duunihi aalihatan lawlaa ya/tuuna ‘alayhim bisulthaanin bayyinin faman azhlamu mimmani iftaraa ‘alaa allaahi kadzibaan


Kaum kami ini telah mengakibatkan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?


Ayat 16


وَإِذِ اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مِرْفَقًا


wa-idzi i’tazaltumuuhum wamaa ya’buduuna illaa allaaha fa/wuu ilaa alkahfi yansyur lakum rabbukum min rahmatihi wayuhayyi/ lakum min amrikum mirfaqaan


Dan apabila kau meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah daerah berlindung ke dalam gua itu, pasti Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berkhasiat bagimu dalam urusan kamu.


Ayat 17


۞ وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا


wataraa alsysyamsa idzaa thala’at tazaawaru ‘an kahfihim dzaata alyamiini wa-idzaa gharabat taqridhuhum dzaata alsysyimaali wahum fii fajwatin minhu dzaalika min aayaati allaahi man yahdi allaahu fahuwa almuhtadi waman yudhlil falan tajida lahu waliyyan mursyidaan


Dan kau akan melihat matahari dikala terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam daerah yang luas dalam gua itu. Itu ialah sebagian dari gejala (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kau tidak akan mendapat seorang pemimpinpun yang sanggup memberi petunjuk kepadanya.


Ayat 18


وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا


watahsabuhum ayqaatsan wahum ruquudun wanuqallibuhum dzaata alyamiini wadzaata alsysyimaali wakalbuhum baasithun dziraa’ayhi bialwashiidi lawi iththhala’ta ‘alayhim lawallayta minhum firaaran walamuli/ta minhum ru’baan


Dan kau mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan bila kau menyaksikan mereka tentulah kau akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kau akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.


Ayat 19


وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا


wakadzaalika ba’atsnaahum liyatasaa-aluu baynahum qaala qaa-ilun minhum kam labitstum qaaluu labitsnaa yawman aw ba’dha yawmin qaaluu rabbukum a’lamu bimaa labitstum faib’atsuu ahadakum biwariqikum haadzihi ilaa almadiinati falyanzhur ayyuhaa azkaa tha’aaman falya/tikum birizqin minhu walyatalaththhaf walaa yusy’iranna bikum ahadaan


Dan demikianlah Kami bangunkan mereka semoga mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kau berada (disini?)”. Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kau lebih mengetahui berapa lamanya kau berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kau untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.


Ayat 20


إِنَّهُمْ إِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا


innahum in yazhharuu ‘alaykum yarjumuukum aw yu’iiduukum fii millatihim walan tuflihuu idzan abadaan


Sesungguhnya bila mereka sanggup mengetahui tempatmu, pasti mereka akan melempar kau dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan bila demikian pasti kau tidak akan beruntung selama lamanya”.


Ayat 21


وَكَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ ۖ فَقَالُوا ابْنُوا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًا ۖ رَبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ ۚ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَىٰ أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَسْجِدًا


wakadzaalika a’tsarnaa ‘alayhim liya’lamuu anna wa’da allaahi haqqun wa-anna alsaa’ata laa rayba fiihaa idz yatanaaza’uuna baynahum amrahum faqaaluu ibnuu ‘alayhim bunyaanan rabbuhum a’lamu bihim qaala alladziina ghalabuu ‘alaa amrihim lanattakhidzanna ‘alayhim masjidaan


Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, semoga insan itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari selesai zaman tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih ihwal urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui ihwal mereka”. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya”.


Ayat 22


سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا


sayaquuluuna tsalaatsatun raabi’uhum kalbuhum wayaquuluuna khamsatun saadisuhum kalbuhum rajman bialghaybi wayaquuluuna sab’atun watsaaminuhum kalbuhum qul rabbii a’lamu bi’iddatihim maa ya’lamuhum illaa qaliilun falaa tumaari fiihim illaa miraa-an zhaahiran walaa tastafti fiihim minhum ahadaan


Nanti (ada orang yang akan) menyampaikan (jumlah mereka) ialah tiga orang yang keempat ialah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: “(jumlah mereka) ialah lima orang yang keenam ialah anjing nya”, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: “(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan ialah anjingnya”. Katakanlah: “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit”. Karena itu janganlah kau (Muhammad) bertengkar ihwal hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kau menanyakan ihwal mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.


Ayat 23


وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا


walaa taquulanna lisyay-in innii faa’ilun dzaalika ghadaan


Dan jangan sekali-kali kau menyampaikan ihwal sesuatu: “Sesungguhnya saya akan mengerjakan ini besok pagi,


Ayat 24


إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا


illaa an yasyaa-a allaahu waudzkur rabbaka idzaa nasiita waqul ‘asaa an yahdiyani rabbii li-aqraba min haadzaa rasyadaan


kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu bila kau lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih erat kebenarannya dari pada ini”.


Ayat 25


وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا


walabitsuu fii kahfihim tsalaatsa mi-atin siniina waizdaaduu tis’aan


Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).


Ayat 26


قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا ۖ لَهُ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ ۚ مَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا


quli allaahu a’lamu bimaa labitsuu lahu ghaybu alssamaawaati waal-ardhi abshir bihi wa-asmi’ maa lahum min duunihi min waliyyin walaa yusyriku fii hukmihi ahadaan


Katakanlah: “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam memutuskan keputusan”.


Ayat 27


وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا


wautlu maa uuhiya ilayka min kitaabi rabbika laa mubaddila likalimaatihi walan tajida min duunihi multahadaan


Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang sanggup merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kau tidak akan sanggup menemukan daerah berlindung selain dari pada-Nya.


Ayat 28


وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا


waishbir nafsaka ma’a alladziina yad’uuna rabbahum bialghadaati waal’asyiyyi yuriiduuna wajhahu walaa ta’du ‘aynaaka ‘anhum turiidu ziinata alhayaati alddunyaa walaa tuthi’ man aghfalnaa qalbahu ‘an dzikrinaa waittaba’a hawaahu wakaana amruhu furuthaan


Dan bersabarlah kau gotong royong dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan pemanis dunia ini; dan janganlah kau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan ialah keadaannya itu melewati batas.


Ayat 29


وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا


waquli alhaqqu min rabbikum faman syaa-a falyu/min waman syaa-a falyakfur innaa a’tadnaa lilzhzhaalimiina naaran ahatha bihim suraadiquhaa wa-in yastaghiitsuu yughaatsuu bimaa-in kaalmuhli yasywii alwujuuha bi/sa alsysyaraabu wasaa-at murtafaqaan


Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan bila mereka meminta minum, pasti mereka akan diberi minum dengan air menyerupai besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan daerah istirahat yang paling jelek.


Ayat 30


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا


inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati innaa laa nudhii’u ajra man ahsana ‘amalaan


Sesunggunya mereka yang beriman dan berinfak saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.


Ayat 31


أُولَٰئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ ۚ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا


ulaa-ika lahum jannaatu ‘adnin tajrii min tahtihimu al-anhaaru yuhallawna fiihaa min asaawira min dzahabin wayalbasuuna tsiyaaban khudhran min sundusin wa-istabraqin muttaki-iina fiihaa ‘alaa al-araa-iki ni’ma altstsawaabu wahasunat murtafaqaan


Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka nirwana ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam nirwana itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka menggunakan pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan daerah istirahat yang indah;


Ayat 32


۞ وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلًا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا


waidhrib lahum matsalan rajulayni ja’alnaa li-ahadihimaa jannatayni min a’naabin wahafafnaahumaa binakhlin waja’alnaa baynahumaa zar’aan


Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.


Ayat 33


كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ آتَتْ أُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ وَفَجَّرْنَا خِلَالَهُمَا نَهَرًا


kiltaa aljannatayni aatat ukulahaa walam tazhlim minhu syay-an wafajjarnaa khilaalahumaa naharaan


Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu,


Ayat 34


وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا


wakaana lahu tsamarun faqaala lishaahibihi wahuwa yuhaawiruhu anaa aktsaru minka maalan wa-a’azzu nafaraan


dan ia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) dikala bercakap-cakap dengan dia: “Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat”


Ayat 35


وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَٰذِهِ أَبَدًا


wadakhala jannatahu wahuwa zhaalimun linafsihi qaala maa azhunnu an tabiida haadzihi abadaan


Dan ia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya,


Ayat 36


وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا


wamaa azhunnu alssaa’ata qaa-imatan wala-in rudidtu ilaa rabbii la-ajidanna khayran minhaa munqalabaan


Dan saya tidak mengira hari selesai zaman itu akan datang, dan bila sekiranya saya kembalikan kepada Tuhanku, pasti saya akan mendapat daerah kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”.


Ayat 37


قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا


qaala lahu shaahibuhu wahuwa yuhaawiruhu akafarta bialladzii khalaqaka min turaabin tsumma min nuthfatin tsumma sawwaaka rajulaan


Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya — sedang ia bercakap-cakap dengannya: “Apakah kau kafir kepada (Tuhan) yang membuat kau dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia mengakibatkan kau seorang pria yang sempurna?


Ayat 38


>لَٰكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا


laakinna huwa allaahu rabbii walaa usyriku birabbii ahadaan


Tetapi saya (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan saya tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.


Ayat 39


وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا


walawlaa idz dakhalta jannataka qulta maa syaa-a allaahu laa quwwata illaa biallaahi in tarani anaa aqalla minka maalan wawaladaan


Dan mengapa kau tidak menyampaikan waktu kau memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan dukungan Allah). Sekiranya kau anggap saya lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,


Ayat 40


فَعَسَىٰ رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِنَ السَّمَاءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا


fa’asaa rabbii an yu/tiyani khayran min jannatika wayursila ‘alayhaa husbaanan mina alssamaa-i fatushbiha sha’iidan zalaqaan


maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan mudah-mudahan Dia mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin;


Ayat 41


أَوْ يُصْبِحَ مَاؤُهَا غَوْرًا فَلَنْ تَسْتَطِيعَ لَهُ طَلَبًا


aw yushbiha maauhaa ghawran falan tastathii’a lahu thalabaan


atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, maka sekali-kali kau tidak sanggup menemukannya lagi”.


Ayat 42


وَأُحِيطَ بِثَمَرِهِ فَأَصْبَحَ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عَلَىٰ مَا أَنْفَقَ فِيهَا وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُشْرِكْ بِرَبِّي أَحَدًا


wauhiitha bitsamarihi fa-ashbaha yuqallibu kaffayhi ‘alaa maa anfaqa fiihaa wahiya khaawiyatun ‘alaa ‘uruusyihaa wayaquulu yaa laytanii lam usyrik birabbii ahadaan


Dan harta kekayaannya dibinasakan; kemudian ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan ia berkata: “Aduhai kiranya dulu saya tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku”.


Ayat 43


وَلَمْ تَكُنْ لَهُ فِئَةٌ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مُنْتَصِرًا


walam takun lahu fi-atun yanshuruunahu min duuni allaahi wamaa kaana muntashiraan


Dan tidak ada bagi ia segolonganpun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak sanggup membela dirinya.


Ayat 44


هُنَالِكَ الْوَلَايَةُ لِلَّهِ الْحَقِّ ۚ هُوَ خَيْرٌ ثَوَابًا وَخَيْرٌ عُقْبًا


hunaalika alwalaayatu lillaahi alhaqqi huwa khayrun tsawaaban wakhayrun ‘uqbaan


Di sana dukungan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia ialah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.


Ayat 45


وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا


waidhrib lahum matsala alhayaati alddunyaa kamaa-in anzalnaahu mina alssamaa-i faikhtalatha bihi nabaatu al-ardhi fa-ashbaha hasyiiman tadzruuhu alrriyaahu wakaana allaahu ‘alaa kulli syay-in muqtadiraan


Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan ialah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.


Ayat 46


الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا


almaalu waalbanuuna ziinatu alhayaati alddunyaa waalbaaqiyaatu alshshaalihaatu khayrun ‘inda rabbika tsawaaban wakhayrun amalaan


Harta dan belum dewasa ialah pemanis kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh ialah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.


Ayat 47


وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا


wayawma nusayyiru aljibaala wataraa al-ardha baarizatan wahasyarnaahum falam nughaadir minhum ahadaan


Dan (ingatlah) akan hari (yang dikala itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kau akan sanggup melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.


Ayat 48


وَعُرِضُوا عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا


wa’uridhuu ‘alaa rabbika shaffan laqad ji/tumuunaa kamaa khalaqnaakum awwala marratin bal za’amtum allan naj’ala lakum maw’idaan


Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kau tiba kepada Kami, sebagaimana Kami membuat kau pada kali yang pertama; bahkan kau menyampaikan bahwa Kami sekali-kali tidak akan memutuskan bagi kau waktu (memenuhi) perjanjian.


Ayat 49


وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا


wawudhi’a alkitaabu fataraa almujrimiina musyfiqiina mimmaa fiihi wayaquuluuna yaa waylatanaa maa lihaadzaa alkitaabi laa yughaadiru shaghiiratan walaa kabiiratan illaa ahsaahaa wawajaduu maa ‘amiluu hadiran walaa yazhlimu rabbuka ahadaan


Dan diletakkanlah kitab, kemudian kau akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”.


Ayat 50


وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا


wa-idz qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa kaana mina aljinni fafasaqa ‘an amri rabbihi afatattakhidzuunahu wadzurriyyatahu awliyaa-a min duunii wahum lakum ‘aduwwun bi/sa lilzhzhaalimiina badalaan


Dan (ingatlah) dikala Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kau kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia ialah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kau mengambil ia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka ialah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.


Ayat 51


۞ مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا


maa asyhadtuhum khalqa alssamaawaati waal-ardhi walaa khalqa anfusihim wamaa kuntu muttakhidza almudhilliina ‘adhudaan


Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.


Ayat 52


وَيَوْمَ يَقُولُ نَادُوا شُرَكَائِيَ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ مَوْبِقًا


wayawma yaquulu naaduu syurakaa-iya alladziina za’amtum fada’awhum falam yastajiibuu lahum waja’alnaa baynahum mawbiqaan


Dan (ingatlah) akan hari (yang dikala itu) Dia berfirman: “Serulah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kau katakan itu”. Mereka kemudian memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas undangan mereka dan Kami adakan untuk mereka daerah kebinasaan (neraka).


Ayat 53


وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا


waraaa almujrimuuna alnnaara fazhannuu annahum muwaaqi’uuhaa walam yajiduu ‘anhaa mashrifaan


Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan daerah berpaling dari padanya.


Ayat 54


وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا


walaqad sharrafnaa fii haadzaa alqur-aani lilnnaasi min kulli matsalin wakaana al-insaanu aktsara syay-in jadalaan


Dan sebenarnya Kami telah mengulang-ulangi bagi insan dalam Al Alquran ini majemuk perumpamaan. Dan insan ialah makhluk yang paling banyak membantah.


Ayat 55


وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَىٰ وَيَسْتَغْفِرُوا رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ قُبُلًا


wamaa mana’a alnnaasa an yu/minuu idz jaa-ahumu alhudaa wayastaghfiruu rabbahum illaa an ta/tiyahum sunnatu al-awwaliina aw ya/tiyahumu al’adzaabu qubulaan


Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi insan dari beriman, dikala petunjuk telah tiba kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya aturan (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.


Ayat 56


وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۚ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ ۖ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنْذِرُوا هُزُوًا


wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina wayujaadilu alladziina kafaruu bialbaathili liyudhidhuu bihi alhaqqa waittakhadzuu aayaatii wamaa undziruu huzuwaan


Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa isu bangga dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil semoga dengan demikian mereka sanggup melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.


Ayat 57


وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ ۚ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا ۖ وَإِنْ تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَنْ يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا


waman azhlamu mimman dzukkira bi-aayaati rabbihi fa-a’radha ‘anhaa wanasiya maa qaddamat yadaahu innaa ja’alnaa ‘alaa quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aatsaanihim waqran wa-in tad’uhum ilaa alhudaa falan yahtaduu idzan abadaan


Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya kemudian ia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di indera pendengaran mereka; dan kendatipun kau menyeru mereka kepada petunjuk, pasti mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.


Ayat 58


وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ ۖ لَوْ يُؤَاخِذُهُمْ بِمَا كَسَبُوا لَعَجَّلَ لَهُمُ الْعَذَابَ ۚ بَلْ لَهُمْ مَوْعِدٌ لَنْ يَجِدُوا مِنْ دُونِهِ مَوْئِلًا


warabbuka alghafuuru dzuu alrrahmati law yu-aakhidzuhum bimaa kasabuu la’ajjala lahumu al’adzaaba bal lahum maw’idun lan yajiduu min duunihi maw-ilaan


Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka lantaran perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan daerah berlindung dari padanya.

Surat Al-Kahf Ayat 59


وَتِلْكَ الْقُرَىٰ أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَوْعِدًا


watilka alquraa ahlaknaahum lammaa zhalamuu waja’alnaa limahlikihim maw’idaan


Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan dikala mereka berbuat zalim, dan telah Kami menetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.


Ayat 60


وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا


wa-idz qaala muusaa lifataahu laa abrahu hattaa ablugha majma’a albahrayni aw amdhiya huqubaan


Dan (ingatlah) dikala Musa berkata kepada muridnya: “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum hingga ke pertemuan dua buah lautan; atau saya akan berjalan hingga bertahun-tahun”.


Ayat 61


فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ سَرَبًا


falammaa balaghaa majma’a baynihimaa nasiyaa huutahumaa faittakhadza sabiilahu fii albahri sarabaan


Maka tatkala mereka hingga ke pertemuan dua buah bahari itu, mereka lalai akan ikannya, kemudian ikan itu melompat mengambil jalannya ke bahari itu.


Ayat 62


فَلَمَّا جَاوَزَا قَالَ لِفَتَاهُ آتِنَا غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا هَٰذَا نَصَبًا


falammaa jaawazaa qaala lifataahu aatinaa ghadaa-anaa laqad laqiinaa min safarinaa haadzaa nashabaan


Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: “Bawalah kemari makanan kita; sebenarnya kita telah merasa letih lantaran perjalanan kita ini”.


Ayat 63


قَالَ أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهُ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ ۚ وَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ عَجَبًا


qaala ara-ayta idz awaynaa ilaa alshshakhrati fa-innii nasiitu alhuuta wamaa ansaaniihu illaa alsysyaythaanu an adzkurahu waittakhadza sabiilahu fii albahri ‘ajabaan


Muridnya menjawab: “Tahukah kau tatkala kita mencari daerah berlindung di kerikil tadi, maka sebenarnya saya lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ialah yang melupakan saya untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke bahari dengan cara yang asing sekali”.


Ayat 64


قَالَ ذَٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ ۚ فَارْتَدَّا عَلَىٰ آثَارِهِمَا قَصَصًا


qaala dzaalika maa kunnaa nabghi fairtaddaa ‘alaa aatsaarihimaa qashashaan


Musa berkata: “Itulah (tempat) yang kita cari”. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.


Ayat 65


فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا


fawajadaa ‘abdan min ‘ibaadinaa aataynaahu rahmatan min ‘indinaa wa’allamnaahu min ladunnaa ‘ilmaan


Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.


Ayat 66


>قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا


qaala lahu muusaa hal attabi’uka ‘alaa an tu’allimani mimmaa ‘ullimta rusydaan


Musa berkata kepada Khidhr: “Bolehkah saya mengikutimu supaya kau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”


Ayat 67


قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا


qaala innaka lan tastathii’a ma’iya shabraan


Dia menjawab: “Sesungguhnya kau sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.


Ayat 68


وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا


wakayfa tashbiru ‘alaa maa lam tuhith bihi khubraan


Dan bagaimana kau sanggup sabar atas sesuatu, yang kau belum mempunyai pengetahuan yang cukup ihwal hal itu?”


Ayat 69


قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا


qaala satajidunii in syaa-a allaahu shaabiran walaa a’shii laka amraan


Musa berkata: “Insya Allah kau akan mendapati saya sebagai orang yang sabar, dan saya tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun”.


Ayat 70


قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا


qaala fa-ini ittaba’tanii falaa tas-alnii ‘an syay-in hattaa uhditsa laka minhu dzikraan


Dia berkata: “Jika kau mengikutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku ihwal sesuatu apapun, hingga saya sendiri menerangkannya kepadamu”.


Ayat 71


فَانْطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ خَرَقَهَا ۖ قَالَ أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا


fainthalaqaa hattaa idzaa rakibaa fii alssafiinati kharaqahaa qaala akharaqtahaa litughriqa ahlahaa laqad ji/ta syay-an imraan


Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu kemudian Khidhr melobanginya. Musa berkata: “Mengapa kau melobangi perahu itu hasilnya kau menenggelamkan penumpangnya?” Sesungguhnya kau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.


Ayat 72


قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا


qaala alam aqul innaka lan tastathii’a ma’iya shabraan


Dia (Khidhr) berkata: “Bukankah saya telah berkata: “Sesungguhnya kau sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku”.


Ayat 73


قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا


qaala laa tu-aakhidznii bimaa nasiitu walaa turhiqnii min amrii ‘usraan


Musa berkata: “Janganlah kau menghukum saya lantaran kelupaanku dan janganlah kau membebani saya dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku”.


Ayat 74


فَانْطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا لَقِيَا غُلَامًا فَقَتَلَهُ قَالَ أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا نُكْرًا


fainthalaqaa hattaa idzaa laqiyaa ghulaaman faqatalahu qaala aqatalta nafsan zakiyyatan bighayri nafsin laqad ji/ta syay-an nukraan


Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kau membunuh jiwa yang bersih, bukan lantaran ia membunuh orang lain? Sesungguhnya kau telah melaksanakan suatu yang mungkar”.


Ayat 75


۞ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا


qaala alam aqul laka innaka lan tastathii’a ma’iya shabraan


Khidhr berkata: “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sebenarnya kau tidak akan sanggup sabar bersamaku?”


Ayat 76


قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي ۖ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا


qaala in sa-altuka ‘an syay-in ba’dahaa falaa tushaahibnii qad balaghta min ladunnii ‘udzraan


Musa berkata: “Jika saya bertanya kepadamu ihwal sesuatu sehabis (kali) ini, maka janganlah kau memperbolehkan saya menyertaimu, sebenarnya kau sudah cukup memperlihatkan uzur padaku”.


Ayat 77


فَانْطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ ۖ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا


fainthalaqaa hattaa idzaa atayaa ahla qaryatin istath’amaa ahlahaa fa-abaw an yudhayyifuuhumaa fawajadaa fiihaa jidaaran yuriidu an yanqadhdha fa-aqaamahu qaala law syi/ta laittakhadzta ‘alayhi ajraan


Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya hingga kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapat dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: “Jikalau kau mau, pasti kau mengambil upah untuk itu”.


Ayat 78


قَالَ هَٰذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ ۚ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا


qaala haadzaa firaaqu baynii wabaynika sa-unabbi-uka bita/wiili maa lam tastathi’ ‘alayhi shabraan


Khidhr berkata: “Inilah perpisahan antara saya dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kau tidak sanggup sabar terhadapnya.


Ayat 79


أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا


ammaa alssafiinatu fakaanat limasaakiina ya’maluuna fii albahri fa-aradtu an a’iibahaa wakaana waraa-ahum malikun ya/khudzu kulla safiinatin ghashbaan


Adapun perahu itu ialah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan saya bertujuan merusakkan perahu itu, lantaran di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.


Ayat 80


وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَنْ يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا


wa-ammaa alghulaamu fakaana abawaahu mu/minayni fakhasyiinaa an yurhiqahumaa thughyaanan wakufraan


Dan adapun anak muda itu, maka keduanya ialah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa ia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.


Ayat 81


فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا


fa-aradnaa an yubdilahumaa rabbuhumaa khayran minhu zakaatan wa-aqraba ruhmaan


Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).


Ayat 82


وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا


wa-ammaa aljidaaru fakaana lighulaamayni yatiimayni fii almadiinati wakaana tahtahu kanzun lahumaa wakaana abuuhumaa shaalihan fa-araada rabbuka an yablughaa asyuddahumaa wayastakhrijaa kanzahumaa rahmatan min rabbika wamaa fa’altuhu ‘an amrii dzaalika ta/wiilu maa lam tasthi’ ‘alayhi shabraan


Adapun dinding rumah ialah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya ialah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki semoga supaya mereka hingga kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah saya melakukannya itu berdasarkan kemauanku sendiri. Demikian itu ialah tujuan perbuatan-perbuatan yang kau tidak sanggup sabar terhadapnya”.


Ayat 83


وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا


wayas-aluunaka ‘an dzii alqarnayni qul sa-atluu ‘alaykum minhu dzikraan


Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) ihwal Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu dongeng tantangnya”.


Ayat 84


إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا


innaa makkannaa lahu fii al-ardhi waaataynaahu min kulli syay-in sababaan


Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memperlihatkan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,


Ayat 85


فَأَتْبَعَ سَبَبًا


fa-atba’a sababaan


maka diapun menempuh suatu jalan.


Ayat 86


حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَنْ تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا


hattaa idzaa balagha maghriba alsysyamsi wajadahaa taghrubu fii ‘aynin hami-atin wawajada ‘indahaa qawman qulnaa yaa dzaa alqarnayni immaa an tu’adzdziba wa-immaa an tattakhidza fiihim husnaan


Hingga apabila ia telah hingga ketempat terbenam matahari, ia melihat matahari terbenam di dalam bahari yang berlumpur hitam, dan ia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kau boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.


Ayat 87


قَالَ أَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَىٰ رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُكْرًا


qaala ammaa man zhalama fasawfa nu’adzdzibuhu tsumma yuraddu ilaa rabbihi fayu’adzdzibuhu ‘adzaaban nukraan


Berkata Dzulkarnain: “Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian ia kembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.


Ayat 88


وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَىٰ ۖ وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا


wa-ammaa man aamana wa’amila shaalihan falahu jazaa-an alhusnaa wasanaquulu lahu min amrinaa yusraan


Adapun orang-orang yang beriman dan berinfak saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang gampang dari perintah-perintah kami”.


Ayat 89


ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا


tsumma atba’a sababaan


Kemudian ia menempuh jalan (yang lain).


Ayat 90


حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَىٰ قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْرًا


hattaa idzaa balagha mathli’a alsysyamsi wajadahaa tathlu’u ‘alaa qawmin lam naj’al lahum min duunihaa sitraan


Hingga apabila ia telah hingga ke daerah terbit matahari (sebelah Timur) ia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak mengakibatkan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,


Ayat 91


كَذَٰلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا


kadzaalika waqad ahathnaa bimaa ladayhi khubraan


demikianlah. dan sebenarnya ilmu Kami mencakup segala apa yang ada padanya.


Ayat 92


ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا


tsumma atba’a sababaan


Kemudian ia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).


Ayat 93


حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا


hattaa idzaa balagha bayna alssaddayni wajada min duunihimaa qawman laa yakaaduuna yafqahuuna qawlaan


Hingga apabila ia telah hingga di antara dua buah gunung, ia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.


Ayat 94


قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَىٰ أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا


qaaluu yaa dzaa alqarnayni inna ya/juuja wama/juuja mufsiduuna fii al-ardhi fahal naj’alu laka kharjan ‘alaa an taj’ala baynanaa wabaynahum saddaan


Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sebenarnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memperlihatkan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kau membuat dinding antara kami dan mereka?”


Ayat 95


قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا


qaala maa makkannii fiihi rabbii khayrun fa-a’iinuunii biquwwatin aj’al baynakum wabaynahum radmaan


Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah lebih baik, maka tolonglah saya dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), semoga saya mengembangkan dinding antara kau dan mereka,


Ayat 96


آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا


aatuunii zubara alhadiidi hattaa idzaa saawaa bayna alshadafayni qaala unfukhuu hattaa idzaa ja’alahu naaran qaala aatuunii ufrigh ‘alayhi qithraan


berilah saya potongan-potongan besi”. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)”. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah saya tembaga (yang mendidih) semoga saya kutuangkan ke atas besi panas itu”.


Ayat 97


فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا


famaa isthaa’uu an yazhharuuhu wamaa istathaa’uu lahu naqbaan


Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.


Ayat 98


قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي ۖ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا


qaala haadzaa rahmatun min rabbii fa-idzaa jaa-a wa’du rabbii ja’alahu dakkaa-a wakaana wa’du rabbii haqqaan


Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) ialah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah tiba janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu ialah benar”.


Ayat 99


>۞ وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ ۖ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا


wataraknaa ba’dhahum yawma-idzin yamuuju fii ba’dhin wanufikha fii alshshuuri fajama’naahum jam’aan


Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, kemudian Kami kumpulkan mereka itu semuanya,


Ayat 100


وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا


wa’aradhnaa jahannama yawma-idzin lilkaafiriina ‘ardaan


dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas,

Surat Al-Kahf Ayat 101


الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَنْ ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا


alladziina kaanat a’yunuhum fii ghithaa-in ‘an dzikrii wakaanuu laa yastathii’uuna sam’aan


yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan gejala kebesaran-Ku, dan ialah mereka tidak sanggup mendengar.


Ayat 102


أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا


afahasiba alladziina kafaruu an yattakhidzuu ‘ibaadii min duunii awliyaa-a innaa a’tadnaa jahannama lilkaafiriina nuzulaan


maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam daerah tinggal bagi orang-orang kafir.


Ayat 103


قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا


qul hal nunabbi-ukum bial-akhsariina a’maalaan


Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu ihwal orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”


Ayat 104


الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا


alladziina dhalla sa’yuhum fii alhayaati alddunyaa wahum yahsabuuna annahum yuhsinuuna shun’aan


Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.


Ayat 105


أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا


ulaa-ika alladziina kafaruu bi-aayaati rabbihim waliqaa-ihi fahabithat a’maaluhum falaa nuqiimu lahum yawma alqiyaamati waznaan


Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu evaluasi bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.


Ayat 106


ذَٰلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا


dzaalika jazaauhum jahannamu bimaa kafaruu waittakhadzuu aayaatii warusulii huzuwaan


Demikianlah tanggapan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka mengakibatkan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.


Ayat 107


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا


inna alladziina aamanuu wa’amiluu alshshaalihaati kaanat lahum jannaatu alfirdawsi nuzulaan


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berinfak saleh, bagi mereka ialah nirwana Firdaus menjadi daerah tinggal,


Ayat 108


خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا


khaalidiina fiihaa laa yabghuuna ‘anhaa hiwalaan


mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.


Ayat 109


قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا


qul law kaana albahru midaadan likalimaati rabbii lanafida albahru qabla an tanfada kalimaatu rabbii walaw ji/naa bimitslihi madadaan


Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.


Ayat 110


قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا


qul innamaa anaa basyarun mitslukum yuuhaa ilayya annamaa ilaahukum ilaahun waahidun faman kaana yarjuu liqaa-a rabbihi falya’mal ‘amalan shaalihan walaa yusyrik bi’ibaadati rabbihi ahadaan


Katakanlah: Sesungguhnya saya ini insan biasa menyerupai kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sebenarnya Tuhan kau itu ialah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”.


Setelah memahami dan mengetahui bagaimana kedudukan dan keutamaan dari surat al-kahfi dengan benar, kini kiprah kalian semua untuk senantiasa mengamalkan dan membaca surat al-qur’an ini sesering mungkin terutama pada hari ju,’at. Tetapi klarifikasi di atas hanyalah sebagian kecil dari kandungan surat al-kahfi alasannya ialah masih banyak dan luas lagi pembahasan yang masih ada kaitannya dengan bacaan keutamaan manfaat surat al-kahfi latin dan artinya dan lain sebagainya, maka dari itu silahkan pelajari lebih jauh lagi tidak hanya cuma hingga di sini saja.


Tuesday, October 29, 2019

Bacaan Niat Tata Cara Doa Sehabis Sholat Dhuha Latin Lengkap

Di namakan dengan sholat dhuha, di karenakan ibadah ini pelaksanaannya di lakukan sempurna pada waktu dhuha, sementara untuk waktu dhuha sendiri yaitu mulai dari pagi hari setelah matahari terbit dan mulai meninggi kira-kira ukuran 7 hasta semenjak terbitnya atau kalau di hitung berdasarkan jam kurang lebih -+ 07.00 sampai menjelang masuk waktu sholat Dhuhur. Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan umat muslim melaksanakan sholat sunnah ini di pagi hari atau awal waktu dhuha mulai masuk.


Maka keluar dari ketentuan di atas tidak ada lagi yang di namakan dengan sholat sunnah dhuha, contohnya ingin melaksanakan sholat dhuha jam 4 malam sebelum subuh atau sebaliknya jam 2 siang hari setelah dhuhur maka itu tidak bisa lagi di namakan dengan sholat dhuha, tetapi mungkin akan lebih sempurna dengan sholat sunnah lainnya. Serta ketetapan ini yang di akui oleh kebanyak ulama-ulama di dalam kitabnya.


Sementara mengenai panduan tata cara, waktu mengucapkan niat serta doa sholat dhuha tidak mempunyai perbedaan dengan sholat pada umumnya baik itu yang di wajibkan 5 waktu atau sholat sunnah lain yaitu di mulai dengan niat ketika takhbirotul ikhram dan di akhiri dengan salam sambil menengok kanan dan kiri, setelah itu di lanjut dengan membacakan dzikir atau berdoa dan bacaan-bacaan lainnya.


 di karenakan ibadah ini pelaksanaannya di lakukan sempurna pada waktu dhuha Bacaan Niat Tata Cara Doa Setelah Sholat Dhuha Latin Lengkap


Dalam melaksanakan sholat dhuha, terdapat beberapa pilihan jumlah rakaat yang bisa di pilih sesuai ke ikhlasan dan kemampuan masing-masing, mulai dari 2 rakaat eksklusif salam berdoa dan berhenti dua rakaat saja, atau kalau bisa bisa melaksanakan 4, 8 sampai 12 rakaat dengan masing-masing 2 rakaat satu kali salam. Semakin banyak banyak jumlah rakaat yang di kerjakan maka akan semakin besar pula pahalanya.


Di anjurkannya sholat dhuha tidak hanya sebatas perintah saja tanpa di sertai belakang layar besar dari keutamaan dan keitimewaan sholat sunnah ini. bahkan dalam salah satu hadits di jelaskan “Rasulullah SAW bersabda, Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).


Bahkan yang lebih menarik lagi, dalam keterangan lain ada yang menjelaskan bahwa siapa saja yang mau nrimo mengerjakan sholat dhuha terlebih secara dawam, bisa di cukup kan kebutuhan kesehariannya. “Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (Sholat Dhuha) pasti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada selesai harinya” (HR.Hakim dan Thabrani).


Tata cara Melaksanakan sholat Dhuha


1. Membaca / menghadirkan niat di dalam hati berbarengan dengan Takhbiratul Ikhram


اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى


Usholli sunnatad dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.


Artinya : Aku niat melaksanakan shalat sunat dhuha 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, ketika ini, alasannya Allah ta’ala.


2. Membaca doa Iftitah menyerupai pada sholat yang biasa

3. Membaca surat Fatihah

4. Membaca salah satu surat dari Al-Quran sesuai yang di fahami. Namun untuk Afdholnya pada rakaat pertama membaca surat Asy-Syams dan pada rakaat kedua surat Al-Lail.

4. Selanjutnya Ruku’ bacaan ketika ruku yaitu tasbih tiga kali

5. I’tidal dan membaca doanya

6. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali

7. Duduk diantara dua sujud sambil membaca doanya

8. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali

9. Sesudah rakaat pertama selesai, di lanjut bangun lagi untuk mengerjakan rakaat kedua sebagaimana cara diatas,

10. lalu Tasyahud selesai sambil membaca doa setelah selesai maka membaca salam dua kali sambil menengok ke kanan dan ke kiri

11. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama menyerupai pola diatas.


Doa Setelah Sholat Dhuha


اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ


Allahumma innadh dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqi fis samma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’asaran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa ataita ‘ibadakash shalihin.


Artinya: “Ya Alloh, bekerjsama waktu dhuha yaitu waktu dhuha-Mu, keagungan yaitu keagungan-Mu, keindahan yaitu keindahan-Mu, kekuatan yaitu kekuatan-Mu, penjagaan yaitu penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”


Itulah pembahasan kali ini yang berkaitan dengan bacaan niat tata cara doa setelah sholat dhuha latin lengkap, dzikir setelah, keutamaan shalat, 4 rakaat, mp3, rahasia, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan goresan pena yang cukup sekilas ini sanggup menunjukkan manfaat besar, terutama yang ingin melaksanakan sholat dhuha namun belum paham tata caranya, silahkan pelajari pembahasan di atas.


Nama Nama 99 Asmaul Husna Teks Dalil Makna Khasiat Dan Artinya

Allah swt mempunyai nama-nama yang baik nan indah yang di sebut dengan asmaul husna sesuai dengan sifat dan keagungannya. 99 nama indah ini hanya pantas di sandingkan dengan allah swt, serta Nama Allah yang agung tersebut merupakan bukti dan ciri dari kebesaran dan kekuasaan Allah sebagai sang pencipta. Semua dari asmaul husna ini harus di paham oleh seluruh umat islam alasannya ialah dengan membacanya secara rutin selain bisa menjadi pengetahuan terhadap sifat-sifat allah juga mempunyai nilai ibadah.


Bagi dominan masyarakat muslim mendengar nama asmaul husna sudah bukan masalah yang abnormal lagi alasannya ialah hampir rata-rata setiap hari selalu di amalkan dengan banyak sekali hal baik itu dalam program pengajian atau oleh para pelajar yang sedang menimba ilmu ketika akan di mulainya belajar, terlebih lagi asmaul husna ini tidak hanya di bacakan pada waktu khusus akan tetapi juga sering di jadikan sebagai sholawatan atau syair-syair hingga di jadikan doa ketika berharap sesuatu baik setelah sholat dan lain sebagainya.


Asmaul husna sebagai kumpulan 99 nama allah yang terdapat dalam al-qur’an di yakini mempunyai makna yang sangat dalam di mana apabila di amalkan dengan secara rutin baik itu ketika di jadikan sebagai doa atau semisalnya di percaya akan memperlihatkan manfaat dan khasiat yang luar biasa namun tentunya harus dengan di sertai niat tulus dan semata-mata lantaran allah swt. Keistimewaan dari bacaan asmaul husna ini bukanlah hasil dari pendapat yang tidak mempunyai sumber tetapi terdapat dalam hadits dan al-qur’an yang menjadi dalil sebagaimana di antaranya.


nama yang baik nan indah yang di sebut dengan asmaul husna sesuai dengan sifat dan keagung Nama Nama 99 Asmaul Husna Teks Dalil Makna Khasiat Dan Artinya


Dalil Asmaul Husna


“Allah berfirman, “Dia telah mengajari Adam seluruh nama” (Al –Baqarah [2]: 31) dan “Milik Allahlah nama – nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama – nama tersebut” (Al – A`raaf [7]: 180)

Rasulullah bersabda, “Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa memahaminya akan masuk surga.” (Shahiih Bukhaari, Shahiih Muslim)”.


قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا


Artinya : “Katakanlah, Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kau seru, Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kau mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.(Q.S. Al-Isra/17:110)


وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


Artinya : “Hanya milik Allah Asmaul Husna (nama-nama yang baik), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya . Nanti mereka akan mendapat tanggapan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Al-A’raf/7:180)


Jika melihat beberapa dalil di atas maka masuk akal saja kalau umat muslim seluruh dunia semenjak dulu hingga kini tidak pernah berhenti mengumandangkan asmaul husna dalam beberapa kesempatan baik itu di majlis ta’lim atau di jadikan sebagai bacaan doa dalam waktu-waktu tertentu, lantaran ternyata buah atau khasiat yang akan di sanggup oleh orang yang senantiasa mengerjakannya ialah surganya allah. Jika sudah berafiliasi dengan nirwana maka pasti sudah tidak bisa ada yang mengingkari bahwa tujuan final dari segala amal yang di lakukan ialah mengingin surganya allah di suatu hari nanti. Dan berikut kami tulis kembali bacaan dari 99 asmaul husna secara lengkap.



































































































































































































































































































































































































































































































































































































































No.NamaArabIndonesia
AllahاللهAllah
1Ar RahmanالرحمنMaha Pemurah
2Ar RahiimالرحيمMaha Penyayang
3Al MalikالملكMaharaja
4Al QuddusالقدوسMaha Suci
5As SalaamالسلامMaha Sejahtera, Yang Memberikan Kesejahteraan
6Al Mu`minالمؤمنMaha Mengaruniakan Keamanan
7Al MuhaiminالمهيمنMaha Memelihara
8Al `AziizالعزيزMaha Perkasa
9Al JabbarالجبارYang Maha Berkuasa, Maha Memaksa
10Al MutakabbirالمتكبرMaha Megah, Yang Mempunyai Keagungan
11Al KhaliqالخالقMaha Pencipta
12Al Baari`البارئMaha Mengadakan, Yang Merencanakan Segala Sesuatu
13Al MushawwirالمصورMaha Pembentuk
14Al GhaffaarالغفارMaha Pengampun
15Al QahhaarالقهارMaha Mengalahkan
16Al WahhaabالوهابMaha Pemberi
17Ar Razzaaqالرزاق Maha Pemberi Rezeki
18Al FattaahالفتاحMaha Pembuka, Yang Menghilangkan Kesulitan dan Pemberi Keputusan
19Al `AliimالعليمMaha Mengetahui
20Al QaabidhالقابضMaha Menyempitkan
21Al BaasithالباسطMaha Melapangkan
22Al KhaafidhالخافضMaha Merendahkan, Yang Menghinakan Seseorang
23Ar Raafi`الرافعMaha Meninggikan Derajat Seseorang
24Al Mu`izzالمعزMaha Memuliakan, Yang Memberikan Kemuliaan
25Al MudzilالمذلMaha Menghinakan
26Al Samii`السميعMaha Mendengar
27Al BashiirالبصيرMaha Melihat, Yang Maha Melihat Segala Sesuatu
28Al HakamالحكمMaha Menetapkan Segala Hukum
29Al `AdlالعدلMaha Adil
30Al LathiifاللطيفMaha Halus, Maha Lembut, Maha Mengasihi
31Al KhabiirالخبيرMaha Mengetahui
32Al HaliimالحليمMaha Penyantun
33Al `AzhiimالعظيمMaha Agung
34Al GhafuurالغفورMaha Pengampun, Maha Mengampuni
35As SyakuurالشكورMaha Mensyukuri
36Al `AliyالعلىMaha Tinggi
37Al KabiirالكبيرMaha Besar
38Al HafizhالحفيظMaha Pelestari, Maha Memelihara, Maha Melindungi
39Al Muqiitالمقيت(Maha Pemelihara, Maha Memberi Rezeki dan Kekuatan
40Al HasiibالحسيبMaha Penghitung
41Al JaliilالجليلMaha Agung, Maha Tinggi dan Mulia
42Al KariimالكريمMaha Dermawan, Maha Pemurah
43Ar RaqiibالرقيبMaha Mengawasi, Maha Mengamati
44Al MujiibالمجيبMaha Mengabulkan
45Al Waasi`الواسعMaha Luas
46Al HakiimالحكيمMaha Bijaksana
47Al WaduudالودودMaha Pecinta
48Al MajiidالمجيدMaha Mulia
49Al Baa`itsالباعثMaha Membangkitkan
50As SyahiidالشهيدMaha Menyaksikan
51Al HaqqالحقMaha Benar
52Al WakiilالوكيلMaha Memelihara, Maha Mencukupi
53Al QawiyyuالقوىMaha Kuat
54Al MatiinالمتينMaha Kukuh, Maha Sempurna Kekuatannya
55Al WaliyyالولىMaha Melindungi
56Al HamiidالحميدMaha Terpuji
57Al MuhshiiالمحصىMaha Pencatat, Maha Memperhitungkan Setiap Amalan
58Al Mubdi`المبدئMaha Memulai Segala Sesuatu
59Al Mu`iidالمعيدMaha Mengulangi Kejadian
60Al MuhyiiالمحيىMaha Memberi Kehidupan
61Al MumiituالمميتMaha Mematikan Makhluk-Nya
62Al HayyuالحيMaha Hidup
63Al QayyuumالقيومMaha Mandiri
64Al WaajidالواجدMaha Kaya
65Al MaajidالماجدMaha Mulia, Maha Agung dan Tinggi
66Al WahiidالواحدMaha Esa
67Al AhadالاحدMaha Satu
68As ShamadالصمدMaha Dibutuhkan
69Al QaadirالقادرMaha Kuasa
70Al MuqtadirالمقتدرMaha Menentukan
71Al MuqaddimالمقدمMaha Mendahulukan
72Al Mu`akkhirالمؤخرMaha Mengakhirkan
73Al AwwalالأولMaha Awal, Yang Tidak Berpermulaan
74Al AakhirالأخرMaha Akhir
75Az ZhaahirالظاهرMaha Nyata
76Al BaathinالباطنMaha Tersembunyi
77Al WaaliالواليMaha Memerintah, Yang Menguasai Segala Urusan
78Al Muta`aaliiالمتعاليMaha Tinggi
79Al BarriالبرMaha Baik, Maha Kebajikan
80At TawwaabالتوابMaha Penerima Tobat
81Al MuntaqimالمنتقمMaha Pembalas
82Al AfuwwالعفوMaha Pemaaf, Maha Mengampuni
83Ar Ra`uufالرؤوفMaha Pengasih
84Malikul Mulkمالك الملكMaha Menguasai Kerajaan
85Dzul Jalaali Wal Ikraamذو الجلال و الإكرامMaha Memiliki Kebesaran dan Kemulian
86Al MuqsithالمقسطMaha Mengadili
87Al Jamii`الجامعMaha Mengumpulkan
88Al GhaniyyالغنىMaha Kaya
89Al MughniiالمغنىMaha Pemberi Kekayaan
90Al MaaniالمانعMaha Mencegah, Maha Menolak
91Ad DhaarالضارMaha Pemberi Bahaya
92An Nafii`النافعMaha Memberi Manfaat
93An NuurالنورMaha Bercahaya
94Al HaadiiالهادئMaha Pemberi Petunjuk
95Al BaadiiالبديعMaha Pencipta Yang Baru
96Al BaaqiiالباقيMaha Kekal
97Al WaaritsالوارثMaha Mewarisi
98Ar RasyiidالرشيدMaha Pandai
99As ShabuurالصبورMaha Sabar

Makna Asmul Husna


1. Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha Pengasih yaitu pemberi kenikmatan yang agung-agung dan pengasih di dunia.


2. Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang yaituu pemberi kenikmatan yang di luar jangkaan dan penyayang di akhirat.


3. Al-Malik: ( الملك ) Maha Merajai/ Menguasai /Pemerintah, iaitu mengatur kerajaanNya sesuai dengan kehendakNya sendiri.


4. Al-Quddus: ( القدوس ) Maha Suci yaitu tersuci dan higienis dari segala cela dan kekurangan.


5. As-Salaam: ( السلام ) Maha Penyelamat yaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada seluruh makhlukNya.


6. Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan makhlukNya itu benar-benar akan diberi seksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.


7. Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas, iaitu memerintah dan melindungi segala sesuatu.


8. Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa yaitu kuasaNya bisa untuk berbuat sekehendakNya


9. Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya, iaitu mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.


10. Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran yaitu yang melengkapi segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.


11. Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha Pencipta, iaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.


12. Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, iaitu mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.


13. Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk, memperlihatkan citra atau bentuk pada sesuatu yang berbeza dengan lainnya. (Al-Khaaliq ialah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).


14. Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.


15. Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa segala makhluk berdasarkan kehendakNya.


16. Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha Pemberi / Maha Menganugerah yaitu memberi banyak kenikmatan dan selalu memberi kurnia.


17. Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha Pengrezeki / Maha Pemberi Rezeki yaitu memberi banyak sekali rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.


18. Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha Membukakan / Maha Pembuka yaitu membuka gedung penyimpanan rahmatNya untuk seluruh hambaNya.


19. Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui yaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.


20. Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.


21. Al-Baasith: ( الباسط ) Maha Meluaskan / Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat, iaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.


22. AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Perendah / Pengurang, iaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akhir kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan seksaan.


23. Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi yaitu terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya kerana usahanya yang giat, iaitu termasuk golongan kaum yang bertaqwa.


24. Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan, iaitu kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya pentolongan dan kemenangan.


25. Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan yaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh ummat Islam seluruhnya.


26. As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.


27. Al-Bashiir: ( البصير ) Maha Melihat.


28. Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili yaitu sebagai hakim yang menetapkan / menetapkan yang tidak seorang pun sanggup menolak keputusanNya, juga tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.


29. Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat tepat dalam keadilanNya itu.


30. Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, iaitu mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.


31. Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha Waspada/ Maha Mengetahui.


32. Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak tergesa-gesa melaksanakan kemarahan dan tidak pula gelojoh memperlihatkan siksaan.


33. Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha Agung, iaitu mencapai puncak tertinggi dan di mercu keagungan kerana bersifat dengan segala macam sifat kebesaran dan kesempunnaan.


34. Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha Pengampun, banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.


35. Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha Pembalas / Maha Bersyukur, iaitu memperlihatkan tanggapan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.


36. Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, iaitu mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang mustahil digambarkan oleh nalar fikiran sesiapa pun dan tidak sanggup difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.


37. Al-Kabiir: ( الكبير ) Maha Besar, yang kebesaranNya tidak sanggup dicapai oleh pancaindera ataupun nalar manusia.


38. Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga segala sesuatu jangan hingga rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memperlihatkan balasanNya.


39. Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan, baik yang berupa kuliner tubuh ataupun kuliner rohani.


40. Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung yaitu memperlihatkan jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Qiamat.


41. Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur yaitu yang mempunyai sifat-sifat keluhuran kerana kesempurnaan sifat-sifatNya.


42. Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah yaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.


43. Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas Maha Waspada yaitu yang mengamat-amati gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.


44. Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan yaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa padaNya.


45. Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya yaitu kerahmatanNya merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.


46. Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana yaitu mempunyai kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.


47. Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan keadaan.


48. Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia yaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.


49. Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha Membangkitkan yaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masing-masing nanti setelah tibanya hari Qiamat.


50. Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha Menyaksikan / Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.


51. Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.


52. Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.


53. Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan yaitu yang mempunyai kekuasaan yang sesempurnanya.


54. Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya , iaitu mempunyai keperkasaan yang sudah hingga di puncaknya.


55. Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi yaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.


56. Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh kebanggaan dan sanjungan.


57. Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha Menghitung / Maha Penghitung, iaitu yang tiada satu pun tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.


58. Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, iaitu yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.


59. Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan, iaitu menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rosaknya.


60. Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan yaitu memperlihatkan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.


61. Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan yaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.


62. Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup yaitu sentiasa kekal hidupNya itu.


63. Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya yaitu baik ZatNya, SifatNya, Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.


64. Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan yaitu sanggup menemukan apa saja yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun kerana sifat kayaNya yang secara mutlak.


65. Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya dalam bahasa Arab, Ejaan bahwasanya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65 A1-Maajid).


66. Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.


67. Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.


68. Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan, iaitu selalu menjadi tujuan dan keinginan orang di waktu ada hajat keperluan.


69. Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya


70. Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha Menentukan.


71. Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha Mendahulukan / Maha Menyegera yaitu mendahulukan sebahagian benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih waktu atau tempatnya.


72. Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha Melambat-lambatkan., iaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.


73. Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan / Maha Pertama yaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.


74. Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir yaitu kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.


75. Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan yaitu menyatakan dan menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan gejala ciptaanNya


76. Al-Baathin: ( الباطن ) Maha Tersembunyi yaitu tidak sanggup dimaklumi ZatNya, sehingga tidak seorang pun sanggup mengenal ZatNya itu.


77. Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah, iaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.


78. Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha Suci/Tinggi yaitu terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.


79. Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.


80. At-Tawwaab: ( التواب ) Maha Penerima Taubat yaitu memperlihatkan pertolongan kepada orang-orang yang melaksanakan maksiat untuk bertaubat kemudian Allah akan menerimanya.


81. Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.


82. Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.


83. Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.


84. Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha Pemilik Kekuasaan / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang Kekal, maka segala masalah yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.


85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.


86. Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha Mengadili / Maha Saksama yaitu memperlihatkan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilanNya.


87. Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul yaitu mengumpulkan banyak sekali hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat insan pada hari pembalasan.


88. Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap yaitu tidak berkehendakkan apa juapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan padaNya.


89. Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan yaitu memperlihatkan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.


90. Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah yaitu membela hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang mengakibatkan kerosakan.


91. Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya / Maha Pemberi bahaya, iaitu dengan menurunkan seksa-seksaNya kepada musuh-musuhNya


92. An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.


93. An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan memperlihatkan gejala kekuasaanNya.


94. Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk yaitu memperlihatkan jalan yang benar kepada segala sesuatu supaya berterusan adanya dan terjaga kehidupannya.


95. Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan / Maha Pencipta yang baru, sehingga tidak ada pola dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.


96. Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal, iaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya


97. Al-Waarits: ( الوارث ) Maha Membahagi / Maha Mewarisi / Maha Pewaris yaitu kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.


98. Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, iaitu yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.


99. Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memperlihatkan seksaan dan tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.


Khasiat Asmaul Husna 99


Allaah


ALLAAH ialah al-ism al – a`zham, nama teragung, yang meliputi semua sifat Allah yang indah dan menjadi tanda Esensi dan alasannya ialah bagi segala esensi.


Barang siapa membaca ism ini secara rutin setiap hari sebanyak 1000 kali, dengan ucapan Yaa Allaah ya huu, pasti Allah akan mengaruniakan kepada orang itu kesempurnaan keyakinan, semua keraguan dan ketidakpastian akan hilang dihatinya.


Jika orang yang sedang menderita suatu penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter, kemudian ia berdoa kepada Allah dengan ism ini, pasti ia akan sembuh dengan izin Allah, selama ajalnya belum tiba.


Barang siapa membacanya pada hari Jumat sebelum sholat, dalam keadaan suci dan higienis pakaiannya, serta bebas dari segala kesibukan, maka Allah akan memudahkan segala permintaannya.


1. Ar Rahmaan


Barang siapa membaca Ya Rahmaan sebanyak 100 kali tiap selesai mengerjakan sholat fardhu, maka dengan izin Allah akan hilanglah sifat lalai dan lupa dalam dirinya.


2. Ar Rahiim


Barang siapa takut terjerumus kepada perbuatan yang tidak disukainya, maka hendaklah ia berdzikir dengan membaca Ya Rahmaan Ya Rahiim sebanyak 100 kali setiap selesai mengerjakan sholat fardhu.


Barang siapa yang membaca Ya Rahiim sebanyak 100 kali setelah mengerjakan sholat subuh, pasti ia akan mendapatkan kasih sayang dari semua makhluk dan terhindar dari semua peristiwa dan malapetaka.


3. Al Malik


Barang siapa membaca ism ini dengan rutin tiap hari pada waktu matahari tergelincir sebanyak 100 kali pasti hatinya akan menjadi bersih, dan lenyaplah segala kekotorannya.


Barang siapa membacanya setelah terbit fajar sebanyak 120 kali, maka Allah akan memberinya kekayaan dan karunia-Nya, baik dengan alasannya ialah – alasannya ialah maupun dengan pintu yang dibukakan Allah SWT atasnya.


Menurut Hadis, Nabi Khaidir a.s mengajarkan doa berikut ini untuk dibacakan kepada orang sakit sebanyak 100 kali : “Allaahhumma anta al – Malik al – Haqq al-ladzii laa ilaaha illaa anta. Yaa Allaah, yaa Salaam, ya Syaafi’ ” dan 3 kali : “yaa Syifaa’ al-quluub” (“Ya Allah, Engkau ialah Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, wahai Sumber Kedamaian , wahai Yang Maha Penyembuh; wahai Penyembuh Hati!”). Insya Allah orang itu akan sembuh.


4. Al Qudduus


Jika seseorang yang mempunyai hati yang higienis membaca yaa Qudduussebanyak 100 kali setiap hari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan perhatian yang mengakibatkan kesulitan, kekhawatiran, dan penderitaan bagi diri kita sendiri.


Allah akan mengobati semua penyakit ruhani kepada orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya setiap hari.


Barang siapa menuliskan: pada sekeping roti setelah selesai melaksanakan sholat Jumat kemudian dimakannya, maka Allah akan membukakan baginya pintu ibadat dan akan menyelamatkannya dari bencana.

(Rasakanlah penderitaan orang yang tersesat maupun orang yang malang, bukan dengan cercaan, tetapi dengan perasaan iba dan pertolongan, dan berharaplah kepada kesepakatan Allah bahwa kasih sayang-Nya jauh melebihi amarah-Nya)


5. As – Salaam


Ism ini berfungsi mengusir peristiwa dan penyakit, sehingga kalau dibacakan atas orang yang sedang menderita sakit sebanyak 120 kali, dengan karunia Allah penyakitnya akan sembuh selama ajalnya belum tiba.


Jika ism ini dibacakan sebanyak 136 kali dengan bunyi keras sekedar bisa didengar oleh si sakit, sambil mengangkat tangan diatas kepala si sakit, Insya Allah orang yang sakit itu akan sembuh dengan izin Allah SWT.


Barang siapa yang membaca ism ini terus menerus, Allah akan melindunginya dari semua peristiwa dan bahaya.

(“Jangan bersandar pada sebatang pohon yang akan menjadi kering dan tumbang. Jangan bergantung pada manusia, lantaran mereka akan menjadi bau tanah dan mati.” Orang yang bergantung pada Allah, al-Salaam, Penyelamat, tidak akan pernah panik. Kekuatan Allah akan menampakkan diri pada orang itu sebagai sikap pemberani orang beriman. Inilah manifestasi al-Salaam)


6. Al – Mu’min


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 630 kali pada ketika mengalami ketakutan, Allah akan melindunginya dari semua bencana, kecelakaan dan kerugian.


Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini di kertas atau dengan mengukirnya di cincin perak kemudian digunakan sebagai ta’wiz, maka keselamatan jasmani dan ruhaninya berada dalam tanggungan Allah SWT.


Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 36 kali dan memohon proteksi kepada-Nya ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka Insya Allah ia akan selamat.


7. Al Muhaymin


Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 setelah mandi dan sholat dua rakaat ditempat yang sunyi dengan memusatkan perhatian kepada Allah SWT, pasti Allah akan menyucikan lahir dan batinnya.


Allah SWT juga akan memperlihatkan kepadanya hal yang ghaib kalau Asma Allah ini dibaca sebanyak 115 kali.


Barang siapa yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai sutera, kemudian memegangnya di atas asap dari pembakaran minyak wangi, kerikil amber dan gula dan dibaca lebih dari 5.000 kali selama tujuh hari, kemudian ia meletakkannya dibawah bantal, maka Insya Allah ia akan mendapatkan mimpi yang akan kuat terhadap kehidupan material dan spiritualnya dimasa yang akan datang.


8. Al – ‘Aziiz


Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini selama 40 hari, tiap harinya sebanyak 40 kali, pasti Allah akan menolongnya dan memuliakannya, sehingga ia tidak lagi membutuhkan pemberian seorang makhluk pun.


9. Al Jabbaar


Barang siapa dengan sungguh – sungguh beriman kepada kekuatan Allah yang tak terkalahkan itu dan mengharapkan kekuatan sanggup membaca yaa Jabbaar sebanyak 21 kali di pagi dan sore hari, Insya Allah ia akan terhindar dari ancaman orang – orang yang zalim.


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 226 kali di setiap pagi dan sore hari, ia akan diselamatkan dari kezaliman penguasa dan orang – orang yang kejam, baik didarat maupun dilaut, di dalam perjalanan maupun di daerah kediaman.


Jika seseorang mengukir Asma Allah ini di cincin perak dan menggunakan cincin tersebut, maka orang – orang akan merasa gentar terhadapnya dan orang – orang akan mencicipi kehebatannya, Insya Allah.

(Satu – satunya daerah untuk menghilangkan keputus asaan kita, menentramkan hati dari rasa gundah yang dengannya kita menemukan diri kita sendiri ialah Allah)


10. Al – Mutakabbir


Jika seseorang membaca yaa Mutakabbir sebanyak 10 kali sebelum bersebadan dengan istrinya, pasti mereka akan mendapatkan anak yang sholeh.


Orang yang membaca Asma Allah ini secara istiqamah, kepadanya akan dikaruniakan kemuliaan dan keagungan.


Jika dibaca sebelum mengerjakan kiprah apa saja, maka kiprah itu akan selesai, Insya Allah.

(Dengan kasih sayang-Nya, Dia menangguhkan hukuman-Nya yang keras supaya engkau sadar sendiri dan mengubah jalan hidupmu. Janganlah engkau merasa kondusif lantaran keadaanmu, perbuatanmu, yang bersifat material maupun spiritual, yang tak pelak lagi akan selalu mengakibatkan kerendahan yang angker atau pahala yang ditinggikan)


11. Al Khaaliq


Jika Asma Allah ini dibaca ditengah malam dan memahami maknanya di dalam hatinya, pasti Allah akan secara khusus akan membuat untuknya seorang malaikat yang akan mendoakannya hingga final zaman. Juga berkhasiat untuk menerangi hati dan wajah.


Siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali selama 7 hari, ia akan dilindungi dari semua malapetaka, Insya Allah.


(“Aku ialah Perbendaharaan Tersembunyi. Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk.”)


12. Al Baari’


Jika Seorang perempuan yang mandul berpuasa selama 7 hari dan setiap hari setelah berbuka dengan air kemudian membaca Yaa Baari’uu yaa Mushawwiru sebanyak 21 kali, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya seorang anak lelaki, Insya Allah.


Barang siapa membaca Asma Allah ini selama 7 hari berturut – turut sebanyak 100 kali maka ia akan selamat dari bencana.


13. Al Mushawwir


Jika seorang perempuan yang tidak sanggup mempunyai anak dan percaya bahwa hanya Allah – lah Yang Maha Pencipta, kemudian ia berpuasa selama 7 hari dan setiap berbuka puasa membaca yaa Khaaliq yaa Baarii’ yaa Mushawwir sebanyak 21 kali diatas segelas air dan berbuka puasa dengan meminum air ini, Insya Allah ia akan mempunyai anak.


(Seperti halnya Allah menggabungkan sel – sel pada tubuh manusia, Dia juga menempatkan setiap orang bersama perbuatannya pada jalan keabadian. Yang menjadi mitra kita hanyalah amal perbuatan kita.)


14. Al Ghaffaar


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setelah sholat Jumat, maka segala dosa – dosanya akan diampuni pada ahad sebelumnya.


Ketika amarah menyala di dalam hati seseorang, kemudian orang itu ingat dan membaca yaa Ghaffaar, maka amarah itu akan reda.


Barang siapa yang membaca yaa Ghaffaar setiap hari setelah sholat ‘Ashar, Allah SWT akan memasukkan orang yang membacanya dalam golongan orang – orang yang diampuni oleh-Nya.


15. Al Qahhaar


Jika seseorang yang mempunyai niat tulus di dalam hatinya untuk membebaskan diri dari kekuasaan hawa nafsu dan dari hasrat duniawi itu mengingat dan membaca yaa Qahhaar sesering mungkin, pasti ia akan sanggup mengendalikan hawa nafsunya.


Berkhasiat untuk menghilangkan rasa cinta berlebihan kepada dunia dan pengagungan selain kepada Allah SWT di dalam hati. Barang siapa membiasakan berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan mendapatkan hal itu dan akan menang atas seterunya.


16. Al Wahhaab


Orang yang ditimpa kemiskinan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini atau menuliskannya untuk dikenakan sebagai ta’wiz. Atau membacanya sebanyak 40 kali dalam sujud terakhir dalam sholat Dhuha. Insya Allah, ia akan terbebas dari kemiskinan melalui jalan yang tidak disangka – sangka.


Jika seseorang mempunyai hajat, khusus supaya hajatnya terkabul, hendaknya melaksanakan sujud dihalaman rumah atau masjid kemudian membaca Asma Allah ini 100 kali, Insya Allah hajatnya akan terkabul.


Jika seseorang ingin meningkatkan kehidupan material maupun spiritualnya, hendaklah ia sholat malam dua rakaat selama tiga atau tujuh hari berturut – turut, dengan memanjatkan tangan kepada Allah dan membaca yaa Wahhaab sebanyak 100 kali sebelum ia memohonkan kebutuhannya, pasti Allah akan mengabulkan doanya.


(Orang yang berdosa tak ubahnya ibarat orang miskin yang jatuh ke dalam kanal pembuangan air. Apakah yang pertama kali harus dilakukannya? Dalam keadaan semacam itu, ia tidak sanggup menghadapi orang lain, dan juga tidak sanggup berdiri sendiri. Kecuali kalau ia gila, tidak menyadari keadaan dirinya yang menjijikan, tentu ia akan segera mandi dan membersihkan diri. Sabun dan air membersihkan batin ialah tobat. Celakalah orang yang tidak melihat dan mencicipi basi busuk di dalam batinnya!)


17. Ar Razzaaq


Jika seseorang benar – benar percaya bahwa rezeki kita berasal dari Allah dan bahwa rumah tangganya membutuhkan rezeki tersebut, maka setiap selesai melaksanakan sholat subuh ia sanggup membacayaa Razzaaq sebanyak 10 kali di keempat sudut rumahnya, dimulai dari sudut kanan dan menghadap kiblat. Allah akan menambahkan rezeki keluarganya.


Orang yang menuliskan Asma Allah ini dan menggantungkannya ditempat mereka bekerja. Insya Allah akan bertambah sukses.


Membaca yaa Razzaaq sebanyak 100 kali setelah sholat jumat akan membantu orang yang mengalami stres dan depresi.


18. Al Fattaah


Barang siapa yang meletakkan tangan kanannya didada setelah sholat subuh dan membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Insya Allah hatinya akan higienis dari khayalan, kejahatan, egoisme, amarah dan kekotoran yang lainnya. Menerangi jiwanya dan memudahkan urusannya.


(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka mewujudkan rasa syukur mereka ke dalam perbuatan dengan melayani makhluk ciptaan Allah lantaran Allah, dengan selalu bekerja keras seolah – olah mereka tidak akan pernah mati.)


19. Al ‘Aliim


Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali secara rutin setiap selesai sholat fardhu, maka ia akan memperoleh kemampuan untuk melihat hal – hal tertentu yang luput dari perhatian orang dan mempunyai iktikad yang kuat. Di samping itu, hatinya akan dipenuhi dengan ma’rifatullahi (mengenal Allah).


Jika seseorang melazinkan membaca Asma Allah ini sebanyak 150 kali setiap hati, pasti pemikiran dan pemahamannya akan bertambah.


(Dengan kasih sayang dan kemurahan-Nya, Allah memperlihatkan apa yang dipinta oleh hamba-Nya, tanpa memerhatikan keimanan atau kekufuran. Jika engkau menginginkan dunia ini engkau akan mendapatkannya. Jika engkau menginginkan kehidupan yang kekal di akhirat, engkau akan mendapatkannya)


20. Al Qaabidh


Yaa Qaabidh ialah dzikir malaikat maut, Izrail. Barang siapa dizalimi disarankan membaca yaa Qaabidh sebanyak 903 kali, maka si zalim maupun kezaliman itu akhirnya akan hancur atau orang itu dilindungi dari keduanya.


Barang siapa menuliskan ism Al-Qaabidh pada empat puluh keping roti selama 40 hari, maka ia tidak akan mencicipi sakitnya penyakit dan diselamatkan dari lapar, haus, luka dan sebagainya.


21. Al Baasith


Yaa Baasith ialah dzikir malaikat peniup sangkakala, Israfil. Barang siapa terbiasa membaca Asma Allah ini pasti ia akan beroleh kedamaian di dalam hatinya, terbebas dari stress dan banyak sekali persoalan, penghasilannya bertambah, dicintai dan dihargai dan sanggup memperlihatkan kebahagiaan kepada orang lain.


Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini seusai mengerjakan sholat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke muka nya, pasti Allah akan membukakan baginya salah satu pintu kekayaan.


22. Al Khaafidh


Barang siapa membaca yaa Khaafidh sebanyak 500 kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah dan menghilangkan semua kesulitannya, Insya Allah.


Orang yang berpuasa selama tiga hari dan pada hari yang keempat membaca Asma Allah ini 70 kali ketika duduk menyendiri, ia akan memperoleh kemenangan atas musuhnya, Insya Allah.


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 889 kali pada waktu yang tepat, pasti ia tidak akan dikalahkan oleh semua musuhnya.


Jika sebuah kelompok yang diancam oleh musuh berpuasa selama tiga hari dan pada hari keempat mereka berkumpul untuk membacayaa Khaafidh sebanyak 7.000 kali yang dibagi sesuai dengan jumlah mereka, maka Allah akan menjaga mereka serta merendahkan musuh mereka.


(Orang yang direndahkan Allah hanya sanggup ditinggikan oleh-Nya. Allah ialah Maha Penyayang. Perlakuan ibarat itu akan membangunkan orang yang lalai dari tidur mereka. Dengan demikian, melalui penderitaan, keadaan rendah di tangan al-Khaafidh, menjadi karunia yang besar bagi orang yang sadar dan melihat tangan yang meninggikan dan tangan yang merendahkan)


23. Ar Raafi


Jika orang yang berkeinginan untuk menjadi tinggi di kalangan manusia, hanya untuk menolong dan membimbing mereka ke jalan yang benar, membaca yaa Raafi’ 100 kali siang dan malam, pasti kedudukan yang tinggi dan kekuatan akan diperolehnya.


Barang siapa membaca Yaa Raafi’ sebanyak 70 kali, pasti ia akan selamat dari gangguan orang – orang yang aniaya.


Orang yang membaca Asma Allah ini 100 kali di tengah malam pada tanggal ke -14 bulan Qamariyah, Allah SWT akan mengaruniakan kecukupan kepadanya dan tidak berhajat kepada makhluk, Insya Allah.

24. Al – Mu`izzu (Maha Memuliakan, Yang Memberikan Kemuliaan)


Jika seseorang yang merasa kaya tanpa berharta, yang menjadi kuat tanpa senjata dan otot dan bisa mengesampingkan egonya dalam usahanya untuk membantu orang lain, harus berhadapan dengan musuh yang kuat dan teraniaya, maka ia sanggup membaca Yaa Mu’izzu setelah sholat malam pada hari ahad dan kamis. Dia akan terhindar dari rasa takut dan terlihat perkasa di mata musuh – musuhnya.


Jika Asma Allah ini dibaca 40 kali setelah sholat maghrib setiap Senin dan Jumat, Allah SWT akan mengaruniakan kepada orang yang membacanya kemuliaan dan kehormatan, dan Allah akan menanamkan rasa takut ke dalam hati seluruh makhluk kepadanya, Insya Allah.


25. Al Mudzillu


Barang siapa membaca ism Yaa Mudzillu sebanyak 75 kali kemudian ia berdoa didalam sujudnya dan berkata, “Ya Allah, lindungilah saya dari kejahatan si Fulan”, pasti ia akan bebas dari dalam penjaranya dan akan selamat dari gangguan orang – orang yang dengki dan aniaya.


26. Al Samii’


Barang siapa membaca Yaa Samii’ pada hari kamis setelah sholat Dhuha sebanyak 50 kali atau 500 kali, maka ia akan menjadi seorang yang makbul doanya.


Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali pada hari kamis antara sholat sunnah dan sholat fardhu pada ketika subuh, maka Allah SWT akan mengaruniakan rahmat istimewa kepadanya, Insya Allah.


Jika seorang da’i atau penceramah di depan umum yang beriman bahwa Allah mendengar apa yang diucapkannya, membiasakan membaca Yaa Samii’ sesering mungkin, pasti kata –katanya akan sangat kuat terhadap para pendengarnya.

(Allah berfirman dalam salah satu hadis qudsi, “Tidaklah seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan terus menerus bersikap taat kecuali Aku akan mencintai-Nya dan kalau Aku mencintainya maka Aku menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar dan menjadi lidahnya yang dengannya ia bicara dan menjadi tangannya yang dengannya ia menggenggam.”)


27. Al Bashiir


Orang yang membaca Yaa Bashiir sebanyak 100 kali setelah sholat jumat secara istiqamah, Allah WT akan mengaruniakan kepadanya penglihatan (mata) yang tajam dan cahaya dalam hatinya. Insya Allah.


Jika suatu pekerjaan tidak diniatkan untuk diri sendiri melainkan lantaran Allah, kemudian orang tersebut membaca yaa Allaah yaa Bashiir sebanyak 100 kali sebelum sholat jumat, pasti Allah akan menggembirakan orang itu dengan kasih sayang-Nya dan memberikannya keberhasilan dalam pekerjaan yang diniatkannya itu.

(Allah juga telah memperlihatkan kepada kita mata hati untuk melihat hal – hal yang lebih dalam daripada yang sanggup ditangkap oleh penglihatan mata biasa, mata batin untuk melihat batin manusia. Mata itu disebutbashiirah. Meskipun kita tidak sanggup melihat Allah, lantaran hanya Dia yang sanggup melihat diri-Nya, tetapi dengan bashiirah kita sanggup melihat diri kita sendiri.)


28. Al Hakam


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 99 kali pada final malam dalam keadaan wudhu dan mengkonsenterasikan pikiran maka Allah akan menjadikan batinnya sebagai daerah belakang layar – belakang layar ketuhanan dan hatinya akan dipenuhi dengan cahaya.

(Tak perlu khawatir atas apa yang akan terjadi dan ada alasan untuk meratapi apa yang telah terjadi, alasannya ialah penyesalan tak akan mengubah apa – apa. Terimalah dan kepadamu akan diberikan keridhoan dan kedamaian. Alih – alih mempersoalkan keputusan Allah, jadilah hakim sejati bagi dirimu sendiri. Janganlah kau aniaya dirimu sendiri dan jangan pula membebaskan atau memanjakan dirimu sendiri. Nilailah orang lain ibarat halnya engkau menilai dirimu sendiri)


29. Al ‘Adl


Barang siapa menulis (dengan za’faran atau dengan isyarat jari) Asma Allah ini di atas 20 potong roti pada malam atau siang hari jumat, kemudian memakannya, maka Allah SWT akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah.


30. Al Lathiif


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 133 kali setiap hari, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya rezeki yang berlimpah.


Siapa saja yang ditimpa kesulitan hendaknya berwudhu dengan benar kemudian mengerjakan sholat sunat dua rakaat, kemudian sambil meniatkan maksudnya dan membaca Asma Allah ini 100 kali, maka Allah SWT akan memperlihatkan jalan keluar dari kesulitannya itu, Insya Allah.


Membaca Yaa Lathiif sebanyak 129 kali akan menolong orang yang mengalami depresi dan stres.


Jika Seseorang biasa membaca Allaah Lathiifun bi ‘ibaadih yarzuq man yasyaa’ wa huwa al-Qawiiyy al-‘Aziiz (Allah Maha Lembut kepada hamba – hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa) sebanyak 9 kali setiap, maka Insya Allah ia akan mendapatkan hari yang lebih gampang dan lebih bahagia.

(Sering kali orang harus mengenal lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya. Orang yang tidak pernah mencicipi kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan. Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal keindahan. Baik dan jelek sama pentingnya. Allah memperlihatkan yang satu dengan yang lain, yang benar dengan yang salah, dan memperlihatkan kepada kita akhir dari masing – masingnya.)


31. Al Khabiir


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini selama 7 hari maka akan tiba kepadanya ruhaniah (sebangsa malaikat) yang akan memberitahukan kepadanya isu – isu perihal insiden yang berlansung pada tahun itu, atau isu perihal raja – raja atau isu perihal hati dan lain – lain.


Barang siapa berada di dalam kekuasaan orang yang selalu menganiayanya, maka ia harus memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini.


Barang siapa yang hawa nafsunya tidak pernah terpuaskan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini, Insya Allah ia akan segera terbebas dari hawa nafsu yang tak terpuaskan itu.


Jika seseorang yang menderita perangai jelek dan sungguh – sungguh merasa malu serta ingin menghilangkannya, maka sangat berfaedah baginya untuk membaca yaa Khabiir sesering mungkin.


Jika seorang beriman merasa cemas terhadap akhir dari suatu perbuatan, maka kepadanya akan diperlihatkan akhir dari perbuatannya itu di dalam mimpinya kalau ia membaca ayat “alaa ya’lam man khalaqa wa Huwa al-Lathiif al-Khabiir” (Apakah Allah yang membuat itu tidak mengetahui [yang kau lahirkan dan rahasiakan]? Dan Dia Maha Halus lagi Maha mengetahui) [Al-Mulk : 14] sebanyak beberapa kali hingga ia tertidur di malam hari.


32. Al – Haliim


Jika Asma Allah ini ditulis di kertas kemudian dituangkan air, kemudian air tersebut dipercikkan atau diusapkan pada alat tukangnya, maka akan sanggup menambah keberkahannya, kalau disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan terhindar dari ancaman karam dan dari segala marabahaya.


Jika seseorang yang pemarah membaca yaa Haliim sebanyak 88 kali pada ketika amarahnya nyaris memuncak, pasti marahnya akan reda.


Jika cinta salah seorang dari pasangan suami istri memudar, maka dengan menuliskan Asma Allah ini pada sebuah apel dan memakannya akan membantu mengembalikan rasa cinta itu.


Jika Asma Allah ini dituliskan pada secarik kertas, kemudian dilarutkan kedalam air dan air itu disiramkkan ke atas lahan atau kebun, maka Insya Allah tanahnya akan menghasilkan panen yang lebih baik.

(Allah mengasihi hati yang suci dan bersih, laksana cermin higienis memantulkan sifat – sifat-Nya yang indah. Allah mengasihi sikap lemah lembut insan haliim yang tidak mau mengutuk dan membalas, tetapi lebih suka menunggu dan berharap supaya musuh – musuhnya berubah dan menjadi haliim dengan sendirinya.)


33. Al ‘Azhiim


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 12 kali, pasti ia akan selamat dari segala sesuatu.


Orang yang sering berdzikir dengan Asma Allah ini, maka Allah SWT akan mengaruniakan kemuliaan dan kehormatan padanya, Insya Allah.


Menurut sebuah hadist Nabi Muhammad SAW, kalau engkau membaca“subhaana Allaah wa bi hamdih subhaana Allaah al-‘azhiim astaghfirullah sebanyak 100 kali antara menyingsingnya fajar dan terbitnya matahari, tentu hal itu akan membantumu menjauhkan diri dari mengejar – ngejar keberhasilan duniawi, alasannya ialah keberhasilan duniawi yang akan mengejar dirimu.


Jika engkau takut terhadap kejahatan musuh yang kuat dan kau bacayaa ‘Azhiim dzaa tsanaa al-fakhr wa al-‘izz wa al-majd wa al-kibriyaa’ falaa yadzillu ‘izzuh (“Wahai Yang Maha Besar yang mempunyai kebanggaan Kebanggaan dan Kekuatan, Kemuliaan dan Keagungan; yang kebesaran-Nya tidak direndahkan”) sebanyak 12 kali dan setiap satu kali engkau meniup dirimu sendiri, tentu engkau akan tahan terhadap kejahatan yang akan dilakukan musuhmu terhadap dirimu.

(“Orang yang belajar, mengajarkan apa yang diketahuinya, dan mengamalkan ilmunya disebut ‘Abd al-‘Azhiim di surga.” [Hadist Nabi Muhammad SAW].


‘Abd al-‘Azhiim ialah orang yang kepadanya Allah memperlihatkan kebesaran-Nya yang sempurna. Dan dari kekuatan yang berasal dari kebenaran, ia melihat azab bagi para penentang kebenaran dan pahala bagi pembela kebenaran. Kehebatan dan kekuatannya berada di atas orang lain lantaran kebesaran batinnya dicerminkan oleh penampilan lahirnya)


34. Al – Ghafuur


Jika Seseorang merasa berdosa dan oleh karenanya merasa berat di dalam hatinya, dengan membaca yaa Ghafuur sebanyak 100 kali setelah sholat jumat, penderitaannya akan hilang dan kalau Allah menghendaki, Dia akan mengampuni dosa itu.


Barang siapa sering membaca Asma Allah ini maka malapetaka dan sedih cita akan menjauh darinya, Insya Allah. Disamping itu Allah SWT akan memperlihatkan keberkahan pada kekayaannya dan keturunannya.


Orang yang mengucapkan sebanyak tiga kali yaa Rabb Aghfirli Al –Ghafuur ketika sujud maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah kemudian dan yang akan datang.


Barang siapa menuliskan Asma Allah ini diatas orang yang sakit demam, pasti si pesakit akan sembuh.


Barang siapa menuliskan Sayyidul – Istighfaar kemudian menghapuskannya dengan air dan diminumkannya kepada orang yang sedang kesulitan dalam menghadapi ajal sehingga lidahnya sulit mengucapkan kata – kata, maka akan mudahlah ketika sakaratul-maut orang yang bersangkutan. Ini telah coba oleh banyak orang dan berhasil dengan baik.


35. Asy Syakuur


Barang siapa menuliskannya bagi orang yang menderita sesak napas atau merasa letih badannya atau merasa berat tubuhnya, kemudian goresan pena itu dihapus (dilunturkan)nya dengan air dan diminumkan kepda orang yang sakit itu, serta digunakan untuk mengusap badannya, pasti si pesakit akan sembuh dari penyakitnya berkat izin Allah SWT. Dan kalau air tersebut diusapkan ke muka orang yang menderita lemah pandangan, pasti ia akan mendapatkan keberkatannya.


Barang siapa membaca Asma Allah ini setiap hari sebanyak 41 kali untuk mengatasi masalah keuangan, jasmani, ruhani, pikiran dan sebagainya. Insya Allah masalah tersebut akan segera teratasi.


36. Al ‘Aliiyy


Seseorang yang membaca Asma Allah ini setiap hari secara istiqamah dan membawa serta goresan pena tersebut dalam badannya, maka derajatnya akan ditinggikan dan dikaruniai kemakmuran, dan semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah.


Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya; kalau dituliskan kepada seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya; dan kalau dituliskan kepada orang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat karunia Allah SWT.


37. Al Kabiir


Jika seseorang dipecat dari jabatannya, hendaknya ia berpuasa selama tujuh hari dan setiap hari membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi ‘uquul li washfi ‘azamatih (“Wahai Yang Maha Besaar Yang tak sanggup dilukiskan akal”) sebanyak 1.000 kali, maka jabatannya tersebut akan kembali kepadanya, disamping itu ia akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan, Insya Allah.


Berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetahuan dan makrifat bagi orang yang banyak berdzikir dengan Asma Allah ini.


Barang siapa yang mempunyai banyak utang, kemudian ia berdzikir dengan membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi ‘uquul li washfi ‘azamatih (“Wahai Yang Maha Besaar Yang tak sanggup dilukiskan akal”) sebanyak 1.000 kali, pasti mereka akan bisa melunaskan utang – utangnya itu.


38. Al Hafiizh


Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini dengan istiqamah atau menuliskannya dan membawanya di daerah yang menakutkan, maka ia akan selamat, sekalipun ia tidur di daerah binatang buas.


Jika seseorang mengenakan kalung bertuliskan nama yaa Hafiizh dan ia tidak lupa membacanya paling sedikit 10 kali dalam sehari, pasti ia akan selamat dari kekerasan, malapetaka, kehilangan dan hal – hal yang membawa madharat, Insya Allah.


39. Al Muqiit


Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atau membacakannya ke atas tanah, kemudian tanah itu dibasahinya dan kemudian diciumnya, pasti Allah akan menguatkannya dalam menahan rasa lapar.


Orang yang hendak melaksanakan perjalanan yang sulit dan berbahaya sanggup membaca yaa Muqiit sebanyak 7 kali di atas sebotol air, kemudian menuliskan Asma Allah ini pada botol tersebut sebanyak 7 kali pula. Selama ia minum dari botol itu di dalam perjalanannya, ia akan mendapatkan kekuatan untuk mengatasi banyak sekali kesulitan dan ancaman yang mungkin dihadapinya.


Barang siapa meniupkan Asma Allah ini di sebuah wadah setelah dibaca sebanyak 7 kali, kemudian meminum airnya untuk dirinya atau untuk orang lain, atau bernafas dalam – dalam di atas wadah tersebut, maka semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah.


(Memilih yang haram tidak akan menambah rezekimu. Apa pun makananmu dan dari mana pun engkau mendapatkannya, itu hanya sanggup menjadi bagianmu. Sarana tidaklah membuat rezeki. Bahkan alat tidak memberi rezeki. Sarana dan alat tak ubahnya pipa yang berasal dari Allah, Maha Pemberi Rezeki, kepada setiap makhluk. Makanan yang terdapat di dalam pipa tersebut mengalir hingga kematian menekan dari ujung pipa tersebut. Kematian tidak akan tiba kepadamu hingga makananmu habis. Ia pasti tiba kepadamu setelah suapan terakhirmu dan embusan napasmu yang penghabisan.)


40. Al Hasiib


Barang siapa takut dikalahkan oleh temannya, menghadapi tetangga yang licik, orang yang iri hati, atau untuk menjaga rumah seseorang dari kerusakan maka ia harus membaca yaa Hasiib setiap hari sebelum matahari terbit dan setelah matahari karam sebanyak 70 kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah menyelamatkannya dari rasa takutnya itu. Membaca Asma Allah ini hendaklah dimulai dari hari Kamis.


Jika seseorang menuliskan nama ini pada botol dan memberi minum bayi yang sering menangis dari botol ini, pasti tangisnya akan berhenti.


(Ketahuilah bhwa setiap menit yang berlalu tanpa keuntungan, setiap jam yang tidak engkau manfaatkan lantaran Allah, merawat mahkluk-Nya, atau mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, memuji-Nya, mencermati apa yang tengah engkau kerjakan, ialah sebuah kerugian. Engkau tidak mempunyai keinginan untuk mendapatkan kembali yang telah hilang, engkau tidak sanggup menebus hari kemarin, bahkan sekiranya engkau habiskan sisa hidupmu. Hargailah hidupmu!!! Janganlah engkau sia – siakan dalam kemalasan, kelalaian dan mimpi. Buatlah perhitungan semenjak ketika ini sebelum engkau harus memperhitungkannya di hadapan Allah Al-Hasiib)


41. Al Jaliil


Barang siapa membaca atau menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas dengan tinta misik dan za’faran, kemudian dibawanya, maka Allah akan memperlihatkan kewibawaan dan kebesaran kepada-Nya.


42. Al Kariim


Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini ketika hendak tidur dan dilakukan secara rutin, maka Allah akan menanamkan sifat Karim kedalam hati orang – orang arif.


Orang yang membaca yaa Kariim sebanyak 270 kali setiap hari akan terbebas sama sekali dari utang mereka.


Barang siapa membaca astaghfirullaah yaa Kariim sering kali merasa kondusif dari eksekusi Allah dan mengharapkan ampunan-Nya


43. Ar Raqiib


Orang yang beriman yang telah diberikan karunia ihsaan, dikaruniai keyakinan yang kuat bahwa Allah melihat mereka setiap saat, membaca Asma Allah ini ditempat yang tersembunyi, maka mata hatinya akan melihat belakang layar yang tidak sanggup dilihat oleh orang lain. Dia bahkan sanggup memahami bahasa binatang, tumbuh – tumbuhan dan benda – benda mati.


Jika seseorang lupa atau kehilangan sesuatu, membaca Asma Allah ini akan membantu orang itu untuk menemukannya kembali.


Jika seseorang merasa takut terhadap tenung atau sihir yang ditujukan kepadanya, membaca nama ini sebanyak 312 kali sehari selama seminggu akan membantu sihir itu menjadi tak bertuah.


Barang siapa menginginkan keluarganya dan hartanya dilindungi dari kerusakan dan bencana, hendaknya membaca Asma Allah ini setiap hari 7 kali dan meniupkan pada mereka. Hendaknya ia terus membaca Asma Allah ini kapan saja sehingga akan memperoleh proteksi setiap saat.


Barang siapa merasa khawatir terhadap janin yang dikandung oleh seorang ibu dari ancaman keguguran, maka hendaknya dibacakannya ke atas perut si ibu Asma Allah ini sebanyak 7 kali, maka Insya Allah si ibu akan terhindar dari keguguran.


Barang siapa hendak berlayar dan ia merasa khawatir bahwa di antara keluarga yang ditinggalkannya ada yang berbuat tidak senonoh, maka hendaklah dibacakan Asma Allah ini 7 kali sambil memegang tengkuk mereka. Insya Allah apa yang dikhawatirkannya itu tidak akan terjadi.

(Bagi orang yang miskin, berputus asa dan ragu – ragu terhadap kemurahan Allah juga berbahaya. Juga berbahaya bagi orang yang berdosa, seberapa besar pun dosanya, untuk mewaspadai kasih sayang dan kemurahan Allah)


44. Al Mujiib


Orang yang senantiasa berdzikir membaca yaa Mujiib, maka doa – doanya akan dikabulkan.


Jika Seseorang membaca yaa Mujiib sebanyak 55 kali setelah mengerjakan sholat sunat, terutama ketika matahari terbit, maka kebutuhannya akan dipenuhi.


Membaca Asma Allah ini juga akan menghentikan desas – desus dan fitnah yang ditujukan kepada seseorang.


45. Al Waasi`


Berkhasiat mendatangkan kelapangan dan kedudukan, lapang dada dan terhindarnya ia dari sifat dendam dan tamak, serta mendatangkan sifat qanaa’ah bagi orang yang berdzikir dengannya.


Barang siapa menginginkan kelimpahan harta benda, ketinggian ruhaniah, kecukupan dan tidak tergantung kepada siapa pun, hendaknya selalu berdzikir dengan Asma Allah ini.


Orang – orang yang mempunyai beban pekerjaan dan tanggung jawab yang berat yang rasanya tidak sanggup mereka pikul akan beroleh kekuatan dan keringan kalau mereka terus – menerus berdzikir dengan Asma Allah ini.


Membaca yaa Waasi’ sebanyak 170 kali sanggup menyembuhkan seseorang dari depresi.

(Ketahuilah bahwa pengetahuan Allah itu luas, menyeluruh dan di mana – mana. Engkau tidak sanggup menyembunyikan apa pun dari–Nya. Kekuasaan-Nya meliputi segala, tak ada yang sanggup menghindarnya, oleh lantaran itu berhati – hatilah terhadap perbuatan dosa dan maksiat)


46. Al Hakiim


Jika Seseorang merasa bahwa dirinya tidak bisa melaksanakan kiprah yang diembannya, atau kalau semua perjuangan yang ditempuhnya mengalami kegagalan, kemudian ia tetap membaca Asma Allah ini, pasti segalanya akan bermetamorfosis lebih baik.


Barang siapa terus menerus membaca yaa Hakiim, maka Allah akan membukakan baginya ilmu dan hikmah.


Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, pasti Allah akan memalingkan dirinya apa – apa yang membahayakan dirinya dan akan membukakan baginya pintu hikmah.


47. Al Waduud


Barang siapa membaca Asma Allah sebanyak 1.000 kali kemudian meniupkannya pada makanan, kemudian kuliner tersebut ia makan bersama – sama istrinya, maka perselisihan dan perbedaan di antara mereka segera teratasi. Cinta dan kasih sayang juga akan tertanam di hati mereka, Insya Allah.


Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada secarik kain sutra kemudian membawanya dan ingat untuk sering membacanya, pasti orang – orang akan makin menyukainya.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, pasti Allah akan mencintainya. Karena itulah para guru tarekat sering menganjurkan murid – muridnya supaya berdzikir dengan Asma Allah.

(Dengan mencintai-Nya, kita juga mengasihi orang – orang yang dicintai – Nya, orang – orang yang mengasihi – Nya, orang – orang yang mengajarkan firman – Nya dan kata – kata yang mereka ajarkan. Semua cinta ialah milik – Nya.

Semua yang kita cintai itu fana, ibarat halnya diri kita sendiri. Yang kekal ialah jiwa kita yang suci, karunia terbesar bagi kita dan pemilik jiwa itu yakni Pencipta kita. Kesadaran akan hal itu merupakan anugerah yang lebih besar dari semua yang kita miliki di dunia ini. Sebab kalau Allah mengasihi hamba-Nya, tentu Dia akan memperlihatkan kepada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iktikad dan rasa cinta kepada – Nya.)


48. Al – Majiid


Jika seorang beriman yang mempunyai sifat yang baik, yang terkena penyakit kulit, berpuasa pada tanggal 13 14 dan 15 bulan Qamariyah dan ketika berbuka membaca yaa Majiid sebanyak 100 kali, maka penyakitnya itu sanggup tertolong. Cara ini juga menolong dalam masalah penyakit hati dan depresi.


49. Al – Baa’its


Jika seseorang bisa mengakui bahwa ia lalai dan gagal dalam menjalani hidup berdasarkan ketentuan – ketentuan Allah, dan mengetahui bahwa ia tidak takut kepada azab Allah, tetapi masih menderita lantaran keadaan ini dan ingin mengubahnya, ia harus sering membaca Asma Allah ini, maka ia akan merasa takut, cinta dan berharap kasih sayang Allah dan mengubah jalan hidupnya.


Jika seseorang dituduh secara sewenang – wenang, maka membaca Yaa Baa’its sebanyak 7.070 kali akan menyelamatkannya.


Barang siapa ketika hendak tidur meletakkan tangannya didadanya dan membaca Asma Allah ini sebanyak 101 kali, maka hatinya akan hidup dengan ilmu dan hikmah, Insya Allah.


50. Asy Syahiid


Berkhasiat menjadikan orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini kembali kepada kebenaran dari kebathilan.


Orang yang berdosa lantaran berbuat maksiat kepada Allah dan ia benar – benar mengetahui bahwa dirinya melaksanakan hal yang salah akan sanggup mengendalikan perbuatannya kalau ia membaca yaa Syahiid sebanyak 21 kali tanpa putus.


Jika Asma Allah ini dibacakan sambil meletakkan telunjuk pada tangan anak yang bandel, pasti anak itu akan menjadi lebih penurut.


Barang siapa yang menginginkan supaya anak dan istrinya yang durhaka menjadi taat, hendaknya meletakkan tangannya di keningnya, kemudian membaca Asma Allah ini sebanyak 21 kali dan meniupkannya, Insya Allah mereka akan mentaatinya.

(Dia lebih bersahabat kepada hamba – hamba-Nya daripada jiwa mereka sendiri. Dia mempunyai cinta dan kasih sayang terhadap mereka yang jauh lebih besar daripada perhatian mereka terhadap diri mereka sendiri. Karunia-Nya tidak terbatas: tak ada final bagi rahmat-Nya)


51. Al – Haqq


Jika membaca laa ilaaha illaa Allaah al-Malik al-Haqq al-Mubiin (“Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Raja, Kebenaran Yang Nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, pasti ia akan mendapat rezeki yang tidak diduga – duga.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari, maka akhlaknya akan menjadi baik.


Orang yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas persegi panjang pada keempat sudutnya, kemudian diletakkannya pada telapak tangannya di waktu sahur, sambil mengangkatnya ke arah langit, pasti Allah akan melindunginya dari apa yang disusahkannya.


(Tawakkul, berserah diri kepada Allah, bukan berarti mengabaikan alasannya ialah – alasannya ialah dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap alasannya ialah itu dan hasilnya ialah sikap malas. Bertawakal kepada Allah merupakan salah satu kewajiban dalam Islam, sedangkan sikap malas ialah dosa)


52. Al – Wakiil


Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, pasti Allah akan membukakan baginya pintu – pintu kebaikan dan rezeki.


Jika seseorang yang bertawakal kepada Allah berada dalam ancaman musibah atau tengah di serang musuh, membaca Asma Allah ini secara terus menerus sebanyak 66 kali, pasti ia akan selamat.


Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau membaca Hasbiiyallaah laa ilaaha illaa huwa ‘alayh tawakkaltu wa huwa rabb al-‘arsy al-‘azhiim(‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya saya bertawakal dan Dialah Tuhan yang mempunyai Arasy Yang Agung’ [at-Taubah :129] ) diwaktu pagi dan malam hari, maka Allah akan menjadi wakilmu dan akan membimbing urusanmu di dunia ini dan di alam abadi dengan bimbingan yang terbaik bagimu”.


53. Al Qawiyy


Orang yang dizalimi hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya untuk menghentikan kezalimannya. Maka Allah akan memperlihatkan proteksi kepadanya. Insya Allah.


Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 116 kali setiap hari, kalau mereka lemah atau lelah lantaran melaksanakan sholat lima waktu, maka mereka akan mendapatkan kekuatan dan senang melaksanakan sholat itu.


Jika seseorang menderita selama melaksanakan perjalanan yang sulit dan berbahaya membaca Asma Allah ini, pasti mereka tidak akan mencicipi penderitaan itu.


Jika seseorang memasuki daerah atau keadaan yang berbahaya, mana membaca bi ism Allaah al-Rahmaan al-Rahiim wa laa hawla wa laa quwwata illaa bi Allaah Al-‘Aliyy Al-‘Azhiim (“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan tak ada daya dan tak ada upaya selain Allah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar”) akan menghilangkan ancaman atau memberi orang itu kekuatan untuk menghadapinya.

(Seorang hamba harus mengharapkan supaya semua kebaikan dan keindahan tiba dari Allah, dan hanya takut kepada azab Allah. Dengan demikian semua rasa takut yang lain hilang dari hati hamba – hamba yang telah tertambat kepada Tuhan mereka)


54. Al – Matiin


Jika seorang yang beriman menydari bahwa dirinya sendiri merupakan seorang yang zalim lagi berperangai buruk, dan ingin meninggalkan sifat jelek itu, maka hendaknya ia membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari, pasti akan membantunya untuk menjadi orang yang lebih baik.


Jika seorang ibu kekurangan air susu untuk bayinya, maka kalau ia minum dari cangkir yang bertuliskan yaa Matiin maka air susunya akan bertambah.


Barang siapa membacakan Asma Allah ini pada anak perempuan kecil atau anak laki – laki kecil sebanyak 10 kali, pasti anak tersebut tidak akan berbuat durhaka.


55. Al Waliyy


Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 700 kali pada malam jumat, maka semua rintangan material dan spiritual akan hilang. Praktis – mudahan orang ibarat itu melihat hakikat yang bahwasanya dan makna segala sesuatu.


Dalam perkawinan yang salah satu pasangannya mempunyai sifat suka bertengkar, kalau pasangan lain mengingat Asma Allah ini ketika mereka sedang bertengkar pasti pertengkaran itu tidak akan bermetamorfosis perkelahian.


Jika seseorang mempunyai istri yang perilakunya buruk, hendaknya Asma Allah ini dibaca terus – menerus ketika berada di hadapannya, Insya Allah perilakunya akan menjadi baik.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini pada malam jumat sebanyak 1.000 kali, nicaya Allah akan memperlihatkan wilayah (kepemimpinan) kepadanya dan akan di hisab dengan hisab yang mudah.

(Para wali Allah mempunyai mata yang diterangi oleh, dan melihat dengan, cahaya Tuhan. Mereka menarik pelajaran dari semua yang mereka dengar dan lihat. Cahaya Tuhan memancar di wajah mereka: siapa pun yang melihatnya menjadi ingat kepada Allah)


56. Al Hamiid


Jika seseorang yang membaca yaa Hamiid dalam keadaan menyendiri sebanyak 93 kali selama 45 hari, maka kebiasaaan dan sifat – sifatnya yang jelek akan bermetamorfosis baik. Insya Allah.


Jika seorang yang keimanan, ibadah dan sifatnya sejalan dengan seorang muslim membaca Asma Allah sebanyak 99 kali setelah sholat subuh, Allah akan menerangi hati orang tersebut pada hari itu.


Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 66 kali setelah sholat subuh dan sholat isya, maka Allah akan memperindah ucapan dan perbuatannya.


Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setiap setelah melaksanakan sholat lima waktu, Allah akan memasukkan orang tersebut ke dalam golongan hamba – hamba-Nya yang saleh yang akan dicintai dan akan dilayani oleh semua orang dan setiap makhluk hidup


Jika seseorang mempunyai verbal yang kotor, dengan menuliskan yaaHamiid pada sebuah gelas dan minum dari gelas ini secara teratur, maka ucapannya akan menjadi baik.

(Setan dan setan diri seseorang, hawa nafsu, ialah pencuri yang beroperasi di dalam kegelapan dan masuk ke dalam rumah yang gelap. Mereka tidak akan masuk ke dalam rumah Tuhan, hati yang disinari oleh cahaya iman. Pintu menuju hati ialah pikiran; cahaya pintu itu ialah ilmu. Cahaya itu menghalangi jahatnya kebodohan, khayalan, kemunafikan dan kesombongan. Jika cahaya jiwa ialah kesadaran, maka kegelapannya ialah kelalaian.)


57. Al – Muhshiy


Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 20 kali setiap hari kemudian meniupkan di 20 potong roti kemudian dimakan, Allah akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah.


Bagi orang yang mengalami kesulitan dalam memahami apa yang mereka dengar atau dalam mengingat sesuatu, membaca Asma Allah ini sebanyak 148 kali akan membantu. Membaca Asma Allah ini juga memperlihatkan dorongan kepada insan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.


(Barang siapa menyekutukan Allah, berarti ia telah melaksanakan satu – satunya dosa yang tidak sanggup dimaafkan.)


58. Al – Mubdi’u


Jika seseorang ragu – ragu dalam menetapkan keputusan yang akan diambilnya, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali ia akan sanggup menetapkan dengan cepat.


Barang siapa yang meletakkan tangannya di perut istrinya yang sedang hamil, kemudian membaca yaa Mubdi’u sebanyak 99 kali pada waktu sahur, maka istrinya tidak akan keguguran dan anaknya tidak akan lahir premature, Insya Allah.


59. Al Mu`iid


Jika ada seseorang yang hilang, hendaknya Asma Allah ini dibaca 70 kali disetiap sudut rumahnya pada malam hari ketika semua orang telah tidur. Maka ia akan kembali setelah 7 hari atau diketahui keberadaannya dalam waktu tersebut. Insya Allah


Berkhasiat untuk mengingatkan hafalan yang terlupa kalau berdzikir dengan Asma Allah ini.


Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, maka akan hilanglah kebingungannya dan akan ditunjukkan ke jalan kebenaran.


Jika seseorang yang kehilangan alat rumah tangga atau barang yang berharga membaca Asma Allah ini sebanyak 77 kali pada keempat dinding rumah di keheningan malam setelah semua orang tertidur, isu mengenai orang yang mencuri atau barang yang hilang akan mengembalikan barang tersebut.

(Abd al-Mu’iid ialah orang yang didalam dirinya Allah telah menempatkan pengetahuan mengenai belakang layar bahwa segala sesuatu terus – menerus diciptakan kembali)


60. Al Muhyii


Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini keatas badannya, maka ia akan terhindar dari penjara dan tenggelam.


Orang yang sakit hendaknya membaca Asma Allah ini terus – menerus. Dapat juga dibacakan orang lain kemudian ditiupkan kepada orang yang sakit, Insya Allah kesehatannya akan pulih.


Jika seseorang menderita lantaran menjadi budak hawa nafsunya selalu membaca Asma Allah ini hingga ia tertidur lantaran kecapaian maka ia akan sanggup mengendalikan nafsu jahatnya.


Jika membaca Asma Allah ini sebanyak 68 kali setiap hari maka Allah akan menghiasi hati mereka dengan cahaya iktikad dan ilmu dan akan memperlihatkan kepada mereka kemauan untuk menolong orang lain yang tengah membutuhkan pertolongan.


Jika seorang beriman menderita sakit keras membaca Asma Allah ini sebanyak 68 kali setelah sholat wajib, pasti ia akan sembuh.


(Derajat pengetahuan paling rendah bagi seseorang ialah kesadaran dan pengenalan terhadap diri sendiri. Orang yang tidak mengenal dirinya sendiri tidak sadar akan eksistensinya mungkin sama dengan orang mati. Ucapan bangkai hidup yang tidak sadar ialah mati dan mematikan: menjauhlah dari mereka!)


61. Al – Mumiit


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini, maka jiwanya akan patuh melaksanakan amal kebaikan.


Orang yang tidak sanggup mengendalikan nafsunya hendaknya meletakkan tangannya di dadanya dan terus – menerus membaca Asma Allah ini hingga ia tertidur, Insya Allah ia akan diberi kekuatan untuk mengendalikan nafsunya.


Membaca Asma Allah ini akan membantu seseorang mendapatkan persahabatan dengan orang beriman dan memperoleh kemenangan atas musuh.


62. Al – Hayy


Orang yang ingin memperoleh kesehatan hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 3.000 kali setiap hari.


Jika orang yang sakit menuliskan Asma Allah ini dengan misik dan air mawar dalam sebuah wadah kemudian membasuh goresan pena tersebut dengan air kemudian diminum, maka sakitnya akan sembuh, Insya Allah. Dapat juga air itu diberikan kepada orang lain yang sakit.


Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini secara terus – menerus, Insya Allah, akan berumur panjang dan hidup berbahagia.


Jika seseorang sangat tertekan dan merasa sangat kesulitan, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari sebelum matahari terbit, ia akan mendapatkan kedamaikan.


Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 300.000 kali, maka ia tidak akan menderita sakit selama – lamanya.


63. Al Qayyuum


Barang siapa yang membaca yaa Hayyu yaa Qayyuum semenjak terbit hingga naiknya matahari, maka ia akan mendapatkan rasa senang dalam dirinya yang tak terhingga.

Barang siapa yang berdoa dengan Asma Allah ini di lautan luas, maka Allah akan menyelamatkannya dari ancaman tenggelam.


Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyak nya dalam keadaan menyendiri maka akan menjadi sejahtera dan kaya.


Jika orang yang menghabiskan banyak waktunya yang berharga untuk tidur , maka sebelum tertidur hendaklah ia membaca Alif laam miim, Allaahu laa ilaaha illaa huw al-Hayy al-Qayyuum (“Alif Laam Miim, Allah tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Yang Ada dengan Sendirinya” [Al-Baqarah : 225] ) maka kantuknya akan hilang.


Jika orang yang menderita tak bisa tidur membaca waa tahsabuhum aiqaazhan wa hun ruquud (“Dan kau mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur”) fadharabnaa ‘alaa aadzaanihim fii al-kahf siniin ’adadan (“…..Maka Kami tutup pendengaran mereka beberapa tahun dalam gua itu ‘), ketika akan tidur maka ia akan bisa tidur.


Orang yang mempunyai kesulitan dalam menghafal sanggup membiasakan membaca Asma Allah ini 16 kali sehari di daerah yang sepi, maka ia akan sanggup mengatasi kesulitan itu.


64. Al Waajid


Barang siapa membaca Asma Allah ini pada setiap suap makanannya, pasti hatinya diberikan kekuatan dan cahaya oleh Allah.

Seorang beriman yang membiasakan diri berdzikir dengan Asma Allah ini sesering mungkin akan sanggup membantunya menemukan apa yang ingin ia temukan dan menjaga apa yang telah ditemukannya.


(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka mewujudkan rasa Syukur mereka kedalam perbuatan dengan melayani makhluk ciptaan Allah lantaran Allah, dengan selalu bekerja keras seolah – olah mereka tidak akan pernah mati.)


65. Al – Maajid


Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini hingga larut dalam keasyikannya, pasti Allah akan memperlihatkan cahaya dalam hatinya


Orang yang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 465 kali sepanjang siang dan 465 kali sepanjang malam maka kata – katanya akan dipahami oleh orang lain sesuai dengan yang dimaksudkannya. Sifatnya membaik. Dia dicintai dan dihormati. Dia bahkan sanggup memahami bahasa binatang dan tumbuhan dan mereka juga sanggup memahaminya.


66. Al Waahid


Barang siapa menginginkan supaya perasaan ketergantungan terhadap makhluk keluar dari hatinya, hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari dan dilenyapkan Allah rasa takutnya yang merupakan asal semua peristiwa di dunia dan di akhirat.


Barang sipa menginginkan supaya anaknya taat dan shaleh hendaknya menuliskan Asma Allah ini (di kertas, kain dsb) dan goresan pena ini selalu dibawa kapan saja dan dimana saja.


Jika seseorang yang ditimpa imajinasi jahat, rsa takut yang tidak beralasan terhadap segala sesuatu dan berat hati, hendaknya mengambil air wudhu dan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali di daerah yang sunyi, pasti ia akan sembuh.


Jika seorang beriman yang menghadapi ancaman dari orang yang sangat zalim membaca yaa Waahiid al –Baaqii awwala kulli syai’ wa aakhirah (“Wahai Engkau Yang Esa, Yang Kekal di awal segala sesuatu dan di akhirnya”) sebanyak 500 kali setelah sholat dzuhur, maka ia akan selamat.


(Dialah Yang Esa dalam nama-Nya yang indah, tak ada yang sanggup disifati dengannya selain Dia. Siapa pun yang mempersamakan sesuatu yang lain dengan-Nya ialah berdosa dengan dosa yang tidak sanggup diampuni yakni menyekutukan Dia dengan sesuatu yang lain. Dialah satu – satunya yang berhak disembah. Keesaan-Nya tidak sanggup dibagi – bagi. Dialah keseluruhan tanpa kepingan – bagian.)


67. Al Ahad


Barang siapa membaca Asma Allah ini dalam keadaan mempunyai wudhu sebanyak 19 kali setelah sholat subuh, maka semua doanya akan dikabulkan, Insya Allah.


Jika seseorang yang duduk sendirian ditempat yang sunyi membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, merenung artinya dan mencoba mencicipi kesatuan pada wujudnya, beberapa hal mengenai inti batin sanggup dimanifestasikan.


68. Ash Shamad


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah sebanyak 125 kali setelah sholat subuh dan sebelum matahari terbit dalam keadaan sujud, akan tampaklah bekas – bekas kebenaran padanya, akan dilindungi dari berbohong, sikap haram maupun dari permusuhan orang lain dan akan membaik sifat dan imannya.


Barang siapa yang mengucapkan Asma Allah ini terus – menerus dan dalam keadaan mempunyai wudhu, ia segera tidak akan mempunyai ketergantungan kepada seluruh makhluk.


Jika seseorang memerhatikan orang lain yang tengah berada di bawah efek orang jahat, dan melaksanakan perbuatan dosa, ia boleh berpuasa secara berturut – turut pada hari kamis, jumat dan sabtu dan berbuka tanpa makan daging atau produk – produk susu, kemudian membaca yaa Shamad sebanyak 100 kali diatas kuliner atau minuman dan diberikan kepada orang yang sedang dalam kesulitan itu, maka hal itu akan membantunya untuk bertobat dari perbuatan yang salah dan menyelamatkannya dari efek – efek jahat.


(Allah yang Memenuhi semua kebutuhan selalu ada, mengetahui kebutuhanmu sebelum engkau mengetahuinya, memenuhi kebutuhanmu sebagaimana mestinya, bukan dengan cara yang kau kira bagaimana seharusnya kebutuhan itu terpenuhi)


69. Al Qaadir


Barang siapa yang setelah mengerjakan sholat dua rakaat membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali, Allah akan merendahkan dan menghinakan musuh – musuhnya (asalkan ia tidak zalin)


Apabila Asma Allah ini dibaca 41 kali sebelum mengerjakan kiprah yang sulit, maka kesulitan itu akan hilang, Insya Allah.


Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini kerika sedang membasuh setiap anggota badannya dalam berwudhu, pasti kepada anggota badannya itu akan diberikan kekuatan.


Orang yang menderita lantaran cintanya ditolak hendaknya terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 305 kali, maka mungkin orang yang dicintai akan membalas cintanya atau penderitaannya akan berakhir.


(Al-Qaadir mempunyai kemampuan yang tidak terbatas. Kemampuan-Nya untuk membuat sesuatu menjadi terjadi, Kekuasaan-Nya untuk membuat dan mencipta hanya mempunyai sebuah syarat, yaitu kehendak-Nya.)


70. Al Muqtadir


Barang siapa yang terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 744 kali setelah bangun tidur, Allah akan mengatur urusannya sebagaimana yang ia kehendaki, sehingga ia tidak perlu lagi mengatur dirinya.


71. Al Muqaddim


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya pada ketika perang atau jihad, Allah akan memperlihatkan keberanian kepadanya dan ia akan selamat dari musuhnya.


Orang yang membacanya secara terus menerus akan menjadi tunduk dan patuh kepada Allah SWT.


Orang yang mengetahui tuntutan hawa nafsu dan keadaan jiwanya, dan yang mengetahui bahwa hawa nafsu menariknya ke bawah menuju tanah lantaran ia diciptakan dari tanah, sedangkan jiwanya menarik keatas menuju langit lantaran ia berasal dari arah itu, sanggup membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 148 kali setiap hari. Orang itu akan diberikan kearifan untuk menentukan prioritaasnya di dalam hidup ini maupun kehendak untuk melaksanakan kewajiban – kewajiban kita untuk alam abadi tepat pada waktunya, dan akan mencapai keberhasilan pada keduanya.


72. Al Mu’akhkhir


Orang beriman yang membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali sehari menjadi bisa melihat kesalahan mereka dan bertobat.


Jika orang yang bertobat membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, Insya Allah tobat mereka akan diterima. Tanda diterimanya tobat ialah menguatnya keinginan mereka untuk melaksanakan sholat.


Jika seseorang ingin mencegah orang zalim dari mendapatkan pangkat yang tinggi, maka hendaklah ia membaca Asma Allah ini sebanyak 1.446 kali sebelum matahari terbit selama tujuh hari berturut – turut. Dengan kehendak Allah ia bisa mencegahnya.


(Allah bereksistensi dengan sendirinya. Eksistensi-Nya tidak bergantung kepada selain diri-Nya sendiri dan Dia Maha Tinggi dari segala keberadaan yang lain. Dialah yang memperlihatkan apa yang diharapkan bagi keberadaan segala sesuatu.)


73. Al Awwal


Barang siapa yang menginginkan anak laki – laki hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 40 kali setiap hari selama 40 hari. Maka keinginannya akan terkabul.


Jika seorang musafir membaca Asma Allah ini 1.000 kali pada hari jumat ia akan segera kembali kerumah dalam keadaan selamat dan sehat.


Orang yang mempunyai banyak masalah atau kehilangan kekasih hatinya harus membaca yaa Awwal sebanyak 1.000 kali selama 40 jumat berturut – turut. Keinginan mereka akan terpenuhi.


74. Al – Aakhir


Barang siapa yang ingin supaya cinta kepada Allah tertanam kuat dalam hatinya, cinta kepada selain Allah hilang dari hatinya, dosa – dosanya di ampuni dan mati dalam keadaan beriman hendaknya ia membaca Asma Allah ini 1.000 kali setiap hati.


Kaum beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali sehari akan berhenti membodohi diri mereka sendiri dan melihat kebenaran.


Jika seseorang sedang diserang oleh musuh dan membaca ya Aakhir sebanyak 800 kali, pasti si penyerang akan mundur.


Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari jumat akan membantu meningkatkan rezeki seseorang.

(Sifat “Yang Pertama” dan “Yang Terakhir” harus dibaca, disebut dan diingat secara bersamaan lantaran artinya laksana sebuah bundar dimana awal dan final ialah satu)


75. Azh Zhaahir


Jika Seorang beriman mempunyai niat baik dan berupaya keras untuk mewujudkannya, maka hendaklah ia melaksanakan sholat sunat dua rakaat kemudian membaca Huwa al-Awwal wa al-Aakhir wa al-Zhahir wa al Baathin wa huwa bi kull syay’ ‘Aliim (“Dialah Yang Pertama dan Yang Akhir, Yang Tampak dan Yang Tersembunyi dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu”) sebanyak 145 kali. Dia akan mendapat kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh apa yang diinginkannya.


Membaca Asma Allah ini memampukan seseorang untuk melihat segala sesuatu yang sebelumnya tersembunyi.


Jika Seseorang mempunyai kesulitan dan tidak mengetahui jalan keluarnya, maka setelah mengerjakan shalat isya hendaklah ia mengerjakan sholat sunat dua rakaat kemudian membaca yaa Zhaahirsebanyak 1.006 kali, seraya memohon kepada Allah supaya ditunjukkan jalan keluar dari masalah tersebut. Jalan keluarnya akan diperlihatkan kepadanya dalam mimpi.


Orang yang membaca Asma Allah sebanyak 500 kali setiap hari setelah matahari terbit, Allah akan memperlihatkan kepadanya pandangannya dan hatinya di penuhi cahaya.


76. Al Baathin


Jika kaum beriman membiasakan diri membaca Asma Allah sebanyak 33 kali dalam sehari maka alam batin mereka akan menjadi terang, mata hati mereka akan terbuka, mereka akan mulai melihat Hakikat yang bahwasanya dan memahami makna segala sesuatu, atas izin Allah. Mereka akan memperoleh kedamaian, ucapan mereka akan menjadi manis dan bermanfaat. Mereka akan dicintai dan dihormati oleh orang lain.


Barang siapa yang senantiasa membaca huwal awwalu wal aakhiru wazh zhahiru wal baathinu wa huwa bikulli syai’in qadiir setelah mengerjakan sholat 2 rakaat, maka semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah.


Khasiat ism Al – Baathin yaitu untuk mendapatkan rasa tenteram bagi orang yang berdzikir dengannya, setiap hati tiga kali dan tiap – tiap kali sesaat lamanya.


77. Al Waaliy


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini berulang – ulang, ia akan diselamatkan dari peristiwa yang tidak diinginkan.


Jika Asma Allah ini ditulis di gelas atau wadah keramik, kemudian gelas atau wadah tersebut diisi dengan air, dan air itu dipercikan di rumah, maka rumah tersebut akan diselamatkan dari bencana, Insya Allah.


Jika seseorang bermaksud menundukkan orang lain, hendaknya ia membaca Asma Allah ini 11 kali.


Jika seorang beriman yang memikul tanggung jawab kekuasaan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari jum’at demi kebaikan rakyat yang beras di bawah kekuasaannya, maka ucapannya akan berfaedah bagi mereka. Mereka juga akan menjadi lebih bersyukur, hormat dan patuh padanya.


78. Al Muta`aaliy


Jika seorang beriman yang diturunkan dari jabatannya padahal ia tidak bersalah, kemudian membaca Asma Allah ini sebanyak 540 kali, maka ia akan memperoleh kembali jabatannya itu atau dinaikan jabatannya yang lebih dari orang lain dengan kualifikasi yang sama.


Seseorang yang akan melaksanakan wawancara hendaknya membaca Asma Allah sebanyak 540 kali, akan membantu orang tersebut untuk menjadi lebih efektif.


Orang yang sering membaca Asma Allah ini, segala permasalahannya akan segera terpecahkan.


Wanita yang membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya akan terbebas dari rasa sakit, Insya Allah.

(“Orang yang membaca Al – Alquran dan tidak mengamalkan apa yang dibacanya laksana orang yang tidak pernah melihat Al – Quran. Orang yang memandang wajah orang tuanya dengan marah, meskipun ia melayani keduanya dengan tekun, berarti ia tidak mengurus mereka. Aku tidak sanggup berbuat apa – apa terhadap orang – orang semacam itu dan mereka juga tidak sanggup berbuat apa – apa terhadapku” [HADIST NABI] )


79. Al Barr


Barang siapa yang kecanduan minuman keras, berzina atau perbuatan maksiat lainnya, hendaknya membaca Asma Allah ini 700 kali setiap hari, Insya Allah ia akan mendapatkan hidayah dari Allah.


Jika Asma Allah ini dibaca sebanyak – banyaknya maka akan sangat manjur untuk menghilangkan cinta dunia.


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 7 kali kemudian meniupkannya pada anaknya segera setelah lahir, Allah SWT akan memperlihatkan proteksi kepada anaknya dari peristiwa hingga dewasa.


Untuk mendatangkan kebajikan di dalam segala yang ada bagi orang yang berdzikir dengannya.


Orang – orang yang lumpuh dan terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 202 kali setiap hari akan mendapatkan kesembuhan, dispensasi atau ketabahan untuk menanggung penyakit mereka.


Orang – orang yang sedang berada di tengah maritim ketika terjadi angin puting-beliung akan selamat kalau mereka terus menerus membaca Asma Allah.

(Orang munafik laksana ruangan yang sudah digunakan. Bagian luarnya tampak higienis tetapi kepingan dalamnya kotor)


80. At Tawwaab


Barang siapa yang menginginkan supaya Allah memperlihatkan taufik kepadanya untuk bertaubat, hendaknya membaca Asma Allah ini 360 kali setiap hari setelah sholat Dhuha.


Jika Asma Allah ini dibaca 10 kali dihadapan seorang yang zalim, orang yang membacanya akan segera terbebas dari kezalimannya, Insya Allah.


Orang beriman yang tidak sanggup berhenti melaksanakan kesalahan, tetapi ia menyadarinya, dan dipenui perasaan bersalah, hendaknya membaca Asma Allah sebanyak 400 kali pada pagi hari. Pada suatu hari ia akan mencicipi bahwa tobatnya diterima. Tanda diterimanya tobat ialah bahwa seseorang tidak sanggup lagi melaksanakan perbuatan dosa itu, dan ingatan akan dosa itu hilang dari pikirannya.


81. Al Muntaqim


Jika seorang beriman dizalimi oleh musuh Allah yang layak dijatuhi hukuman, maka dengan membaca yaa Muntaqim yaa Qahhaarsebanyak 1.000 kali selama satu hari, maka kekuatan si zalim itu akan musnah.


Barang siapa yang tidak berbuat zalim dan ingin membalas musuhnya tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk melakukannya, hendaknya membaca Asma Allah ini terus – menerus selama 3 jumat, maka Allah sendiri yang akan membalasnya.


(Banyak kemalangan yang menimpa insan merupakan akhir dosa mereka yang tak mengenal tobat. Jika engkau mengeluh terhadap kesulitan ini, maka kesulitan tersebut justru akan bertambah. Tetapi, kalau engkau menerimanya, memandangnya sebagai kehendak Allah, dan tunduk maka Allah akan mempertimbangkan sikap tunduk itu sebagai penghapus dosa – dosamu dan sebagai tobat yang sesungguhnya, sehingga kesulitan itu pun akan sirna.)


82. Al `Afuww


Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, pasti Allah akan membukakan baginya pintu maaf dan ampunan – Nya.


Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 166 kali sehari akan bisa dalam mengendalikan keinginan jahat hawa nafsunya. Sifatnya akan membaik dan orang – orang akan memaafkan kesalahannya.


Ingat untuk membaca Asma Allah ini ketika tengah berada di ambang kemarahan yang tak terkendali dan diikuti dengan membaca salawat kepada nabi Muhammada SAW akan membantu meredakan amarah seseorang.


Orang yang tengah menghadapi hakim yang akan menjatuhkan eksekusi atas kesalahan yang telah dilakukannya, hendaklah membaca nama ini sebanyak 166 kali, maka hukumannya akan dibatalkan atau dikurangi.


83. Ar – Ra’uuf


Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 286 kali sehari akan mempunyai hati yang penuh dengan kemurahan dan kepedulian terhadap orang lain, dan perasaan ini akan bersifat timbal balik. Orang tersebut juga akan diberi jalan untuk menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 10 kli ketika sedang dilanda amarah, dan kemudian membaca salawat nabi Muhammad SAW 10 kali juga, pasti akan redalah kemarahannya. Demikian pula kalau dibacakan dihadapan orang yang sedang marah.


Barang siapa yang menginginkan supaya seluruh makhluk mencintainya dan sebaliknya, hendaknya membaca Asma Allah ini berulang – ulang.


84. Maalikul – Mulk


Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 212 kali setiap hari akan memperoleh rezeki yang banyak dengan cara yang tak terduga. Keraguan yang mungkin ada dalam pikiran mereka akan bermetamorfosis keyakinan. Rakyat yang mereka perintah akan menghormati dan mematuhi mereka dengan ikhlas.


Barang siapa membaca Asma Allah ini secara rutin, maka Allah akan memperlihatkan harta kekayaan kepadanya dan dikayakan-Nya berkat karunia dan kemurahan-Nya.


(Manusia ialah alam semesta dalam bentuk mikrokosmos; apa pun yang bereksistensi di alam semesta, bereksistensi di dalam diri kita. Manusia juga merupakan makhluk tertinggi dan wakil Allah. Itulah mengapa untuk jangka waktu tertentu Allah memperlihatkan kepada sebagian hamba-Nya kerajaan, tanah, kekayaan, kesejahteraan, dan membiarkan mereka menguasainya. Allah juga memperlihatkan kepada hamba – hamba tertentu pengetahuan mengenai cara mengatur sehingga kerajaan mereka berkembang dan laba mereka pun bertambah)


85. zul Jalaali Wal Ikraam


Berkhasiat mendatangkan kemuliaan, kehormatan dan kebesaran bagi orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini.


Rasulullah bersabda: “Bacalah Dzuu al-Jalaal wa al-Ikraam kalau kau memohon sesuatu dari Allah.


Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini 100 kali dalam sehari selama seminggu, maka semua beban kesulitan, keraguan, dan masalah akan meninggalkan hatinya, sehingga hatinya akan terbebas dari khayalan, rasa cemas dan keinginan yang sia – sia. Kejahatan tidak akan menyentuhnya dan ia akan mendapatkan kedamaian.


(Ada belakang layar dalam tindakan-Nya menangguhkan eksekusi dan memaafkan dosa. Dalam mengajarkan kita bahwa api neraka itu ada, Dia mengajarkan kita bahwa ada banyak jalan untuk menyelamatkan diri. Hal itu tak ubahnya ibarat pengumuman tuan rumah yang kaya, senang memberi dan pemurah yang menyatakan: “Pintu – pintu rumah kami terbuka, meja – meja kami sudah ditata. Orang yang mendapatkan undangan ini dipersilakan datang, dan kami tidak mencerca orang yang tidak tiba ke pesta kami”)


86. Al Muqsith


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini secara rutin, maka Allah akan mencegah waswas darinya dan melindunginya dari keragu – raguan yang dihembuskan oleh setan.


Jika pikiran seseorang selalu mengembara pada ketika ia tengah mengerjakan sholat, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 239 kali sebelum mulai mengerjakan sholat akan ada faedahnya.


Jika Asma Allah ini dibaca 700 kali untuk suatu tujuan, maka tujuan tersebut akan tercapai, Insya Allah.


Banyak membaca Asma Allah ini juga akan membantu menenangkan orang ketika mereka sedang murka atau depresi.


87. Al – Jaami`


Jika keluarrga atau sanak keluarga seseorang saling terpisah, hendaknya ia mandi pada ketika dhuha, kemudian menengadahkan pandangan ke arah langit dan membaca Asma Allah ini 10 kali. Tetapi menghitungnya hendaknya dengan jari sedemikian rupa sehingga dalam setiap bacaan, jarinya tetap tertutup hingga hitungan yang kesepuluh. Setelah itu hendaknya tangannya diusapkan ke wajah. Insya Allah keluarga yang saling terpisah akan berkumpul.


Jika seseorang yang kehilangan sesuatu atau terpisah dari orang yang dicintainya, maka membaca yaa Jaami’ sebanyak 114 kali diikuti dengan yaa Jaami’ al-Naas li yawm laa rayb fiih ijmaa’ ‘alayya dalatii(“Wahai Tuhan yang mengumpulkan insan pada hari yang tidak ada keraguan mengenainya, satukanlah apa yang telah hilang dariku dengan diriku”) akan berfedah untuk menemukan apa yang telah hilang.


Barang siapa memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan berhasil mencapai cita – citanya.


88. Al Ghaniiyy


Jika dibacakan atas sesuatu yang sakit di tubuhnya atau tubuh orang lain, pasti akan dilenyapkan Allah SWT sakitnya itu.


Jika orang – orang yang mempunyai kebutuhan material membaca Asma Allah ini sebanyak 1.060 kali pada hari sabtu, maka mereka tidak akan membutuhkan pertolongan dari orang lain, lantaran Allah akan memenuhi kebutuhan mereka dari daerah – daerah yang sama sekali tidak sanggup diduga.


Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Allah akan mengaruniakan keberkahan pada kekayaannya dan kebutuhannya akan tercukupi.


89. Al Mughniiy


Orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali tiap hari, pasti Allah akan menjadikannya kaya – raya.


Barang siapa yang membaca salawat 11 kali sebelum dan setelah membaca Asma Allah ini sebanyak 1.111 kali, ia akan dikaruniai kekayaan ruhani dan materi. Membacanya hendaknya dilakukan setelah sholat fajar atau sholat isya. Tetapi Surat Muzzammil juga harus dibaca bersama Asma Allah ini.


Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.121 kal setiap hari jumat selama 10 jumt berturut – turut akan membantu menghilangkan perasaan cemas.


Jika orang membacakan Asma Allah ini pada telapak tangan dan menggosokkannya kepada kepingan tubuhnya yang terasa sakit, maka ia akan sembuh. Hal ini juga sanggup menolong membebaskan orang – orang yang dipenjara secara tidak adil.


90. Al Maani`


Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, pasti segala permintaannya akan dikabulkan oleh Allah dan ditolak-Nya kejahatan darinya.


Membaca Asma Allah ini sebanyak 161 kali pada pagi dan sore hari membantu menghilangkan penyakit dan rasa takut.


Jika sepasang suami istri merasa kehilangan rasa cinta diantara mereka, membaca Asma Allah ini secara perlahan ditempat tidur akan menghidupkan kembali cinta di antara keduanya.


Membaca Asma Allah ini dalam perjalanan akan membantu menjauhkan ancaman dan kesulitan.

(Jika kita tidak mendapatkan apa – apa yang kita inginkan, hal itu bukanlah Dia tidak mengetahuinya, bukan lantaran Dia tidak memilikinya, bukan lantaran Dia tidak sanggup memberikannya, atau lantaran Dia tidak bisa menyerahkannya kepada kita. Dia Maha Sempurna, Maha Suci dari segala kekurangan. Meski alasannya mungkin saja tidak kita ketahui, kita harus percaya bahwa kalau kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, itulah yang terbaik untuk kita.)


91. Al – Dhaarr


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 100 kali pada malam jumat, ia akan diselamatkan peristiwa jasmani dan ruhani. Disamping itu juga akan mendekatkan orang yang membacanya kepada Allah.


Seseorang yang dipaksa turun kepada kedudukan yang lebih rendah dari yang ditempatinya sebelumnya sanggup membaca yaa Dhar, yaa Naafi’ sebanyak 100 kali setiap malam jumat atau lebih baik lagi pada tanggal 13, 14, 15 pada bulan Qamariyah, maka orang – orang itu akan mendapatkan kembali kedudukannya.


Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.001 kali akan menyelamatkan seseorang dari musuh yang zalim.


92. An Naafi`


Barang siapa yang menaiki kapal atau menaikan barangnya di kapal, hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak – banyaknya. Insya Allah ia akan diselamatkan dari semua bahaya.


Jika dibaca Asma Allah ini sebanyak 41 kali sebelum mengerjakan suatu tugas, maka kiprah tersebut akan sanggup diselesaikan dengan mudah.


Jika Asma Allah ini dibaca sebelum berjima’, Allah akan mengaruniakan kepadanya anak yang sholeh.


Membaca Asma Allah ini akan menghilangkan kesedihan, depresi dan stress.

(Sesungguhnya penderitaan yang kita alami dan musibah yang menimpa kita tak lain ialah lantaran kesalahan kita sendiri. Meskipun Allah membuat kejahatan dan memerintahkan kita menjauhinya dan melarang kita darinya, namun kita malah mengejar hal – hal yang dilarang)


93. An Nuur


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 1.001 kali setelah membaca Surat An-Nur, hatinya akan disinari dengan nur dan cahaya Allah.


Jika orang – orang beriman, yang hati mereka diliputi gelapnya keraguan dan kesedihan, membaca Surat An-Nur sebanyak 7 kali dan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, pasti keraguan mereka akan hilang dan hati mereka akan manjadi terang.


Jika seseorang yang tersesat membaca Asma Allah ini sebanyak 265 kali, maka ia akan menemukan kembali jalannya.


Membaca Asma Allah ini akan menerangi kalbu dan anggota tubuh orang yang berdzikir dengannya. Oleh lantaran itu, Rasulullah SAW memperbanyakkan menyebutnya dalam doanya sebagai berikut : “Ya Allah, adakan cahaya di dalam kalbuku, cahaya di dalam kuburku, cahaya di dalam penglihatanku, cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku dan cahaya di atasku. Ya Allah, dakanlah bagiku cahaya dan jadikanlah saya cahaya dengan berkat rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Penyayang.”


94. Al Haadii


Barang siapa yang mengangkat kedua tangannya (sebagaimana ketika berdoa) sambil memandang ke langit dan membaca Asma Allah ini beberapa kali kemudian menyapukan kedua tangannya di wajah (sebagaimana selesai berdoa), Allah akan mengaruniakan kepadanya hidayah yang sempurna, dan akan memasukkannya dalam golongan orang – orang yang taat dan shalih.


Berkhasiat memperlihatkan petunjuk kepada hati orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan dianugerahi kedudukan untuk menguasai umat dengan hak.


Membaca Asma Allah ini sebanyak 200 kali setiap hari akan membawa seseorang kepada keberhasilan.


Jika engkau tidak yakin akan tujuanmu, membaca Asma Allah ini akan membimbingmu kepada pilihan yang tepat.


Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada sebuah cangkir, memasukkan air hujan kedalamnya, membacakan yaa Haadiikepadanya dan meminumkannya kepada anak yang mengalami kesulitan menghafal dan tidak patuh, pasti hal itu akan memperbaiki keadaannya.


95. Al Badii`


Jika seseorang sedang mengalami sedih cita, hendaknya ia membaca Asma Allah ini 1.000 kali, maka Allah akan mengeluarkannya dari penderitaan tersebut.


Apabila seseorang sedang dihimpit kesulitan dan membaca yaa Baadii’ al-samaawaat wa al-ardh (“Wahai Pencipta langit dan bumi”) sebanyak 70 kali maka akan dimudahkan solusinya.


Apabila seseorang membaca yaa Baadii’ al-samaawaat wa al-ardh(“Wahai Pencipta langit dan bumi”) sebanyak 1.000 kali akan membantu meringankan depresi dan stress.


Jika Kaum beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 86 kali setelah sholat fardhu, maka pemahaman mereka akan bertambah, mata batin mereka akan terbuka dan mencapai makna batin pengetahuan sehingga mereka bisa mengerjakan kiprah – kiprah sulit secara lebih baik daripada yang lain, dan ucapan mereka akan menjadi kata – kata hikmah.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 700.000 kali, maka hajatnya akan terpenuhi dan akan diangkat oleh Allah kemudharatan darinya.


Jika seseorang melaksanakan pencarian, hendaknya membaca Asma Allah ini 1.200 kali, sebelum 12 hari, Insya Allah yang dicarinya akan ketemu.


96. Al Baaqiiy


Allah akan mengaruniakan proteksi dan mendapatkan semua amal shalih orang yang membaca Asma Allah ini 1.000 kali pada malam jumat.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali pasti akan terlepaslah ia dari peristiwa dan kesusahannya.


Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 113 kali setiap hari akan mendapatkan kesehatan dan kekayaan, amal dan harta mereka akan aman, dan diharapkan bahwa mereka akan mendapatkan kasih sayang dan kemurahan Allah pada hari kiamat.


Jika seseorang yang menderita rasa takut yang sangat, membaca Asma Allah ini sebanyak 113 kali setiap malam ketika hendak tidur pasti ia akan terbebas dari rasa takut tersebut.

(Jika engkau seorang dokter atau arsitek, ketika engkau pergi ke suatu daerah yang di dalamnya tidak ada orang yang sakit atau tidak ada apa pun untuk dibangun, maka keberadaan dan pengetahuanmu akan musnah. Tetapi kalau engkau menemukan penyakit usang setelah kau pergi, atau kalau engkau membangun sebuah jembatan yang akan dilalui orang – orang untuk jangka waktu yang lama, dan niatmu dalam mengerjakan semua itu ialah untuk mengabdi dan bukan untuk mencari keuntungan, maka engkau akan memperoleh keabadian di Akhirat lantaran apa yang telah engkau kerjakan di dunia fana ini)


97. Al Waarist


Jika Asma Allah ini dibaca 100 kali pada ketika matahari terbit, maka ia akan diselamatkan dari sedih cita, kesulitan dan bencana. Di samping itu orang yang membacanya akan meninggal dalam keadaan beriman. Insya Allah.


Orang yang ingin diselamatkan dari kebingungan, kebimbangan dan gangguan hendaknya membaca Asma Allah ini 1.000 kali antara Maghrib dan Isya.


Pasangan yang mempunyai kesulitan mempunyai anak akan mengandung kalau mereka sesering mungkin membaca Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta khayr al-waaritsiin (“Ya Allah, janganlah Engkau biarkan diriku hidup tanpa keturunan sedangkan Engkau ialah mahir waris yang paling baik” [Al – Anbiya’ : 89] )

(Perhatian dan rasa ingin tahu ialah dua anugerah terbesar bagi manusia. Semua pengetahuan, ilmu dan industri merupakan akhir dari adanya kedua sifat itu. Manusia tidak sanggup membuat atau membuat; yang sanggup kit lakukan ialah menemukan segala sesuatu yang sebelumnya telah Allah ciptakan)


98. Ar Rasyiid


Orang yang tidak mempunyai pengetahuan perihal seluk beluk suatu kiprah atau tidak sanggup bekerja atau merencanakan suatu tugas, hendaknya membaca Asma Allah ini 1.000 kali antara Maghrib dan Isya, maka kiprah dan planning tersebut akan sanggup dimengerti baik melalui mimpi atau ilham.


Untuk memudahkan urusan keuangan dan supaya selamat dari malapetaka, hendaknya Asma Allah ini dibaca setiap hari.


Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini setelah sholat Isya sebanyak 100 kali, maka segala amalnya akan diterima Allah.


Berdzikir dengan Asma Allah ini akan membuat doa menjadi terkabul.


Seorang guru yang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 504 kali akan terhindar dari memberikan informasi yang salah atau menjadi orang yang disalah pahami.


Membaca Asma Allah ini sebanyak 152 kali sehari akan meningkatkan kehidupan duniawi dan kehidupan batin seseorang. Ucapan si pembaca Asma Allah ni akan kuat dan perbuatan – perbuatannya ialah kebenaran

(Engkau yang banyak menghabiskan harta dan perjuangan untuk menyinari kehidupan materialmu dengan kandil, permata yang berkilau dan kemegahan yang terang, mengapa kau padamkan cahaya hatimu? Tidakkah kau tahu bahwa engkau sanggup mengakibatkan hati itu diperbudak dalam kegelapan, dan buta ibarat kalelawar? Jika mata kepalamu buta, seseorang sanggup menuntunmu di jalan; namun orang yang hatinya buta tidak sanggup dituntun dan akan tersesat selamanya)


99. Ash Shabuur


Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 100 kali sebelum matahari terbit akan diselamatkan dari peristiwa sepanjang hari itu. Disamping itu Allah akan menjadikan musuh – musuhnya tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun dihadapannya.


Jika seseorang yang menghadapi kesulitan membaca Asma Allah ini 1.020 kali, Insya Allah ia akan terbebas dari kesulitannya dan Allah akan mengaruniakan ketenangan dan kepuasan dalam hatinya.


Jika seseorang beriman berada dalam kesulitan, penderitaan, dituduh secara semena – mena atau dizalimi, maka dengan membaca yaa Shabuur sebanyak 289 kali, Insya Allah ia akan terhindar dari semua itu dan hatinya akan dipenuhi dengan cinta kepada Allah.


Bagi yang belum hafal secara baik dari bacaan 99 nama asmaul husna di atas, maka silahkan baca berulang kali hingga benar-benar paham supaya nanti bisa eksklusif di amalkan dengan mudah. Sebab memahami seluruh asmaul husna sangat penting bagi setiap umat islam supaya mendapat kebaikan dan bisa menumbuhkan keimanan yang lebih kuat dengan mengenal nama-nama allah. Selain itu juga silahkan pelajari lagi semua yang mungkin masih ada kaitannya dengan nama nama anak doa 99 surat asmaul husna ialah pengertian dalil makna arti khasiat dan artinya.