Ringkasan sejarah perang hunain yang dipimpin panglima Zaid bin Haritsah |strategi|hikam| lengkap
Kisah perang hunain : Musuh Rasulullah saw mundur lantaran taburan pasir-pertempuran hunain ialah pertempuran nabi Muhammad saw dan pengikutnya melawan kaum badui dari suku Hawazin dan Tsaqif pada tahun 630 M atau 8 H, di sebuah jalan Makkah ke Thaif.
Dan siapa yang menyangka, ternyata kemenangan nabi Muhammad saw dan pengikutnya dalam peperangan ini disebabkan taburan pasir yang ditaburkan oleh Rasulullah saw. Penasaran akan kisahnya. yuk baca hingga selesai !
Kisah perang hunain : Musuh Rasulullah saw mundur lantaran taburan pasir
Panglima perang dikala perang hunain dipimpin oleh Zaid bin Haritsah. Pada dikala itu perang sedang memanas dan pasukan islam kocar-kacir bahkan panglima Zaid bin Haritsah pun kebingungan dan tak sanggup mengontrol pasukannya lagi.
Pasukan islam terpojok dan tak bisa membendung serangan-serangan musuh, sehingga banyak korban yang berjatuhan. Pasukan islam yang dipimpin Zaid bin Haritsah tersebut setengah berputus asa dan hilang semangat.
Melihat insiden ini Rasulullah saw alhasil maju kedepan untuk menghadang pasukan sendiri. Melihat Rasulullah saw yang nekat maju kedepan sendirian menciptakan pasukan islam semangat kembali dan turut membantu Rasulullah saw.
"Kata salamah bin Akwa yang mengisahkan insiden ini, diriwayatkan oleh Muslim, disaat yang mendebarkan itu dimedan perang Hunain, tiba-tiba Rasulullah saw turun dari keledainya"
Dan lalu Rsulullah saw mengambil segenggam pasir dan dilemparkannya kearah musuh yang demikian banyaknya. Dengan kuasa Allah, diterbangkannya pasir itu kearah mata setiap musuh sehingga menggangu penglihatan mereka. Sebab matanya perih terkena butiran-butiran pasir tadi.
Beliau menaburkan pasir seraya berkata "Pasti ... niscaya akan kalah mereka itu. Demi tuhan yang menguasai ka'bah." Pada dikala genting itu dia tetap hening dalam menangkis serangan musuh dan mengingat Allah.
Melihat keadaan semakin parah, untuk membangkitkan para pasukan islam dia berteriak "Aku ialah Nabi! Aku bukanlah pendusta, dan saya ialah putera Abdul Muthlib!"
Ternyata ajakan Rasulullah saw tersebut tidak sia-sia, pasukan yang tadinya hampir mengalah pun kembali berdiri dan membantu beliau. Mereka berjuang dengan penuh semangat hingga perlahan memukul mundur pasukan musuh.
Berkat kegigihan dan kepercayaan Rasulullah saw terhadap kekuatan Allah swt, alhasil dia bersama dengan pasukannya berhasil memenangi peperangan tersebut.
Ini mengambarkan bahwa sesulit apapun dilema yang kita hadapi, namun jikalau kita percaya akan kekuatan Allah dan tetap hening dan tulus menyikapinya, Allah akan menolong/membantu kita menemukan jalan keluarnya.
Demikianlah cerita singkat perang hunain semoga kita bisa mengambil pesan yang tersirat dari insiden diatas.