Shalat Dhuha-Shalat dhuha ialah salah satu shalat sunah yang dianjurkan pelaksanaannya oleh Rasulullah Saw.
Shalat ini merupakan salah satu ibadah shalat sunah yang dipercaya semenjak dulu sebagai shalat sunnah yang bisa membuka rezeki, bahkan rezeki akan dilimpahkan, dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Allah Swt berfirman :
"Wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat pada waktu permulaan siang (shalat dhuha) pasti pasti akan saya cukupkan kebutuhanmu pada selesai harinya. (HR.Hakim dan Thabrani). Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Tata Cara Shalat Dhuha secara lengkap.
Shalat ini merupakan salah satu ibadah shalat sunah yang dipercaya semenjak dulu sebagai shalat sunnah yang bisa membuka rezeki, bahkan rezeki akan dilimpahkan, dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Allah Swt berfirman :
"Wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat pada waktu permulaan siang (shalat dhuha) pasti pasti akan saya cukupkan kebutuhanmu pada selesai harinya. (HR.Hakim dan Thabrani). Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Tata Cara Shalat Dhuha secara lengkap.
BACA JUGA :
Artikel perihal shalat jumat
Tata Cara Shalat Dhuha Lengkap
Waktu Yang Mulia Untuk Shalat Dhuha
Beribadah diwaktu orang lalai itu pahalanya lebih besar dari pada waktu dimana orang-orang memang sedang beribadah. Lalu, Kapankah waktu yang paling mulia untuk shalat dhuha?
Waktu shalat dhuha yang mulia ialah ketika matahari sudah terik, ketika orang sudah sibuk dengan dunia, ketika orang sibuk dengan pekerjaannya, karam dalam kesibukan mencari rizki.
Waktu ini, waktu ketika semua orang sibuk dengan dunia, maka shalat dhuha diwaktu itu lebih mulia dari pada shalat dhuha di awal waktu.
Niat Shalat Dhuha
Niat merupakan suatu hal yang penting disaat akan memulai suatu ibadah. Sebagai evaluasi awal, diterima atau tidaknya ibadah kita oleh Allah Swt itu tergantung dengan baik (benar) atau tidaknya tujuan dari niat kita.
Niat artinya ialah sebuah keinnginan yang datangnya dari hati. Jadi, niat yang hanya diucapkan dilisan saja belum sanggup dikatakan dengan niat. Karena, niat itu sumbernya dari hati bukan dari lisan. Pengucapan niat dengan verbal hanya sebagai pemicu atau pencetus hati untuk menghadirkan niat.
Bacaan/lafal Niat shalat dhuha yaitu:
"Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillahi ta'aalaa"
Artinya: Aku niat shalat dhuha dua rakaat menghadap kiblat alasannya ialah Allah Ta'ala
Tata Cara Melaksanakan Shalat Dhuha
Shalat dhuha mempunyai jumlah rakaat minimalnya ialah 2 rakaat sedangkan maksimalnya ialah tanpa batas.
"Mu'adzah pernah menanyakannya kepada Aisyah radiallahu'anhu, Berapa jumlah rakaat shalat dhuha yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw? Aisyah menjawab,"empat rakaat dan dia tambahkan sesuka beliau."(HR.muslim)
"Mu'adzah pernah menanyakannya kepada Aisyah radiallahu'anhu, Berapa jumlah rakaat shalat dhuha yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw? Aisyah menjawab,"empat rakaat dan dia tambahkan sesuka beliau."(HR.muslim)
Maksud keterangan Aisyah bahwa Nabi Saw umumnya shalat dhuha 4 rakaat, dia mengerjakan dengan dua rakaat salam, dua rakaat salam dan terkadang dia menambahkannya sesuka beliau.
Adapun cara pelaksanaannya sama menyerupai shalat pada umumnya hanya berbeda dalam niat saja.
Namun,dalam shalat dhuha disaat membaca surah-surah pendek dianjurkan untuk membaca surah Adh-dhuha,Asy-syams,Al-lail dan surah Asy-Syarh.
Doa Setelah Selesai Shalat Dhuha
" Allaahumaa innadhdhuhaa dhuhaa-uka wal bahaa-a bahaa-uka waljamaala jamaa-luka wal quwwata quwwatuka walqud-rata qudratuka wal'ishmata 'ishmatuka allaahumma inkaana rizqii fissamaa-i anzilhu wa inkaana mu-'assaran fayassirhu wa inkaana haraaman fathahhirhu wa inkaana ba-iidan faqarribhhu bihaaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wajamaalika wa quwwatika aatinii maa ataita 'ibaadakash shaalihiin."
BACA JUGA:
DO'A menyembelih binatang qurban
Artinya: " Ya Allah, bergotong-royong waktu dhuha ialah kepunyaan-mu, keelokan ialah keelokan-mu,keindahan ialah keindahan-mu, kekuatan ialah kekuatan-mu, dan proteksi pun perlindungan-mu pula.
Ya Allah, jikalau rizkiku berada dilangit, berkenanlah kiranya engkau menurunkannya, jikalau berada dibumi, berkenannlah kiranya engkau mengeluarkannya, jikalau yang haram, berkenanlah kiranya engkau mensucikannya, jikalau jauh, berkenannlah kiranya engkau memperdekatnya.
Engkau memperlihatkan kepadaku dengan derma apapun yang telah engkau berikan kepada hamba-hambamu yang shalih.
Keutamaan Shalat Dhuha
Ada beberapa keutamaan shalat dhuha yang disampaikan dalam hadist shahih.
1. Shalat dhuha merupakan salah satu wasiat Nabi SAW
"Sahabat Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, menyampaikan "Nabi Saw mewasiatkan tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha 2 rakaat dan shalat witir sebelum tidur."(HR. Bukhari)
2. Mengganti sedekah dengan seluruh persendian
Nabi Saw bersabda, yang artinya:" pada pagi hari seluruh persendian kalian harus disedekahi. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah,
setiap bacaan tahlil (laa ilaha illaallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) ialah sedekah. Ini semua bisa diwakili dengan shalat dhuha dua rakaat."(HR. Muslim)
setiap bacaan tahlil (laa ilaha illaallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) ialah sedekah. Ini semua bisa diwakili dengan shalat dhuha dua rakaat."(HR. Muslim)
3. Shalat dhuha merupakan kebiasaan orang yang suka bertaubat
Rasulullah Saw bersabda:"Shalatnya orang-orang yang suka bertaubat ialah shalat pada ketika anak unta kepanasan alasannya ialah terika matahari."(HR. Muslim)
BACA JUGA:
Keutamaan shalat tahajud
4. Penyempurna Shalat Wajib, apabila shalatnya terdapat kekurangan.
Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba ialah shalatnya. Apabila baik,maka ia telah beruntung dan selamat.dan bila rusak, maka ia telah rugi dan menyesal.
Apabila kurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Rabb 'Azza wa Jalla berfirman:"lihatlah apakah hamba-ku mempunyai shalat tathawwu' (shalat sunah), kemudian disempurnakanlah dengannya yang kurang dari shalat wajib tersebut, kemudian seluruh amalnya diberlakukan demikian. (HR.at-Tirmidzi).
Apabila kurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Rabb 'Azza wa Jalla berfirman:"lihatlah apakah hamba-ku mempunyai shalat tathawwu' (shalat sunah), kemudian disempurnakanlah dengannya yang kurang dari shalat wajib tersebut, kemudian seluruh amalnya diberlakukan demikian. (HR.at-Tirmidzi).
5. Jaminan dipenuhinya kebutuhan di sore harinya.
Rasulullah Saw bersabda-"Allah Swt berfirman :
"Wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat pada waktu permulaan siang (shalat dhuha) pasti pasti akan saya cukupkan kebutuhanmu pada selesai harinya. (HR.Hakim dan Thabrani).
"Wahai anak adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan 4 rakaat pada waktu permulaan siang (shalat dhuha) pasti pasti akan saya cukupkan kebutuhanmu pada selesai harinya. (HR.Hakim dan Thabrani).
6. Mendapat pahala menyerupai orang yang haji dan umrah
Rasulullah Saw bersabda :
"Barang siapa yang melakukan shalat subuh secara berjamaah kemudian ia duduk sambil berzikir pada Allah SWT hingga matahari terbit , dan kemudian melakukan shalat dua rakaat, maka ia menyerupai memperoleh pahala haji dan umrah. Beliau pun bersabda "pahala yang sempurna, tepat dan sempurna. (HR.Tirmidzi)
"Barang siapa yang melakukan shalat subuh secara berjamaah kemudian ia duduk sambil berzikir pada Allah SWT hingga matahari terbit , dan kemudian melakukan shalat dua rakaat, maka ia menyerupai memperoleh pahala haji dan umrah. Beliau pun bersabda "pahala yang sempurna, tepat dan sempurna. (HR.Tirmidzi)
7. Mendapat pahala menyerupai orang yang menerima banyak harta rampasan perang
"Rasulullah Saw mengutus sekelompok pasukan perang, kemudian utusan ini membawa banyak harta rampasan perang dan pulangnnya cepat.
Para sobat berkomentar : "Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat pasukan yanag lebih cepat pulang dan lebih banyak membawa ghanimah melebihi utusan ini."
Kemudian dia menjawab, "Maukah saya sampaikan keadaan yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak membawa rampasan perang?
Yaitu seseorang yang berwudhu dengan tepat dirumahnya kemudian pergi ke masjid dan melakukan shalat subuh kemudian (tetap di masjid) dan diakhiri dengan shalat dhuha. Maka orang ini lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya." (HR.Abu Ya'la)
Para sobat berkomentar : "Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat pasukan yanag lebih cepat pulang dan lebih banyak membawa ghanimah melebihi utusan ini."
Kemudian dia menjawab, "Maukah saya sampaikan keadaan yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak membawa rampasan perang?
Yaitu seseorang yang berwudhu dengan tepat dirumahnya kemudian pergi ke masjid dan melakukan shalat subuh kemudian (tetap di masjid) dan diakhiri dengan shalat dhuha. Maka orang ini lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya." (HR.Abu Ya'la)
Demikianlah pembahasan mengenai tata cara shalat dhuha dan juga keutamaan-keutamaannya. Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk selalu istiqamah menjalankan ibadah shalat dhuha.
EmoticonEmoticon