Kumandangnya adzan dalam sehari semalam setidaknya akan terdengar sebanyak 5 kali sesuai dengan waktu sholat 5 waktu. Seruan dari bunyi adzan tersebut bukanlah semata hanya sebagai tanda dari masuknya untuk melaksanakan sholat akan tetapi mempunyai hakikat yang cukup mendalam di antaranya yaitu panggilan dari Allah yang bukan hanya difungsikan untuk mengingat-Nya namun untuk bertemu dengan Nya. Sehingga bunyi adzan tersebut mempunyai makna mendalam, tidak hanya berfunsi sebagai alarm pengingat saja.
Maka dari itu harus dapat di pahami bahwa adzan bukan lah bunyi yang hanya sekedar sebagai pengingat waktu saja menyerupai ketika mambaca doa sholat dhuha, tetapi juga merupakan ajakan kepada seluruh umat islam yang mendengarnya untuk segera menghadap allah dengan melaksanakan sholat wajib 5 waktu tepat pada waktunya secara berjamaah, jangan hingga begitu adzan final namun kewajiban sholat fardhu mesih belum di laksanakan juga. Mungkin hal ini sering tidak di sadari oleh kebanyakan umat muslim entah alasannya yaitu mereka tidak tahu fungsi adzan atau mungkin alasannya yaitu terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Memang di sisi lain, mengumandangkan adzan tidak hanya di lakukan pada ketika memasuki waktu jadwal sholat saja tetapi juga ada di antaranya untuk kebutuhan lain contohnya di kumandangkan pada pendengaran bayi yang gres lahir atau yang lainnya. Namun perlu di pahami antara adzan untuk bayi dan adzan ketika masuk waktu sholat kiprahnya berbeda apabila ketika akan sholat di serukan lewat pengeras bunyi sehingga terdengar oleh semua orang yang ada di satu kampung tersebut, dan haruslah orang yang mendengarnya untuk segera mengerjakan sholat.
Setelah sedikit di pahami bagai mana hakikat kedudukan dari adzan, kini kita menginjak pada pembahasan pokok menyerupai yang ada pada judul di atas yaitu mengenai doa adzan dan iqamah. Sama halnya ketika melaksanakan ibadah pada umumnya, maka setelah atau setelah adzan dan iqamah juga di anjurkan untuk membaca doa, baik itu untuk orang yang beradzan (muadzin) atau orang yang mendengar adzan tersebut dan begitu juga ketika final mengumandangkan iqamat, dan doanya menyerupai bacaan di bawah ini.
Doa Sesudah Setelah Adzan
اَللهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ALLOOHUMMA ROBBA HAADZIHID DA’WATIT TAAMMATI WASHSHOLAATIL QOO-IMATI AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL FADHIILATA WASY SYAROFA WAD DARAJATAL ‘AALIYATAR ROFII’ATA WAB’ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDAL LADZII WA’ADTAH INNAKA LAA TUKHLIFUL MII’AADA YA ARHAMAR ROOHIMIINA
Artinya : Ya Allah Tuhan yang mempunyai ajakan yang tepat dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah ia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkaujanjikan, bergotong-royong Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.
Doa Sesudah Setelah Iqomah
اَقَامَهَااللهُ وَاَدَامَهَا مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ
AQOOMAHALLOOHU WA-ADAAMAHAA MAADAAMATIS SAMAAWAATU WAL-ARDLU
Artinya : Semoga Allah menegakkan dan mengekalkan shalat selama masih ada langit dan bumi.
Ketika sudah mendengan kumandang adzan selain di haruskan untuk segera mengerjakan sholat wajib juga di sambung membaca doa setelah adzan untuk bacaannya dapat di hafal doa yang ada di atas. Mudahan-mudahan meskipun hanya sekilas pembahasannya, namun dapat sedikit menambah pengetahuan, silahkan cari lagi lebih dalam wacana semua hal yang berhungan dengan bacaan teks lafadz doa Setelah kumandang adzan dan cara menjawab iqomah dan goresan pena arab artinya tata cara hadits wacana sesuai sunnah yang benar dan lain sebagainya.